Takut Resesi, Harga Minyak Ambles 4% Lebih!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 August 2022 07:20
Pom bensin Shell Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (1/7/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pom bensin Shell Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (1/7/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia jatuh pada perdagangan pagi hari ini. Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi, bahkan resesi jadi beban bagi gerak harga si emas hitam.

Pada Selasa (2/8/2022) pukul 06:40 WIB, harga minyak jenis brent tercatat US$ 99,87/barel. Anjlok 4,03% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 93,91/barel. Ambles 4,94%.

Rilis data aktivitas manufaktur di sejumlah negara menjadi sentimen negatif bagi harga minyak. Pada Juli 2022, aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers' Index (PMI) di Amerika Serikat (AS) tercatat 52,8. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 53 sekaligus jadi yang terendah sejak Juni 2020.

Pada kuartal II-2022, perekonomian AS mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) sebesar 0,9% secara kuartalan. Ini menjadi kontraksi ekonomi dalam dua kuartal beruntun, sehingga AS sudah masuk kategori resesi teknikal. Dengan aktivitas manufaktur yang melambat, maka bukan tidak mungkin AS akan sulit keluar dari 'jurang' resesi dalam waktu dekat.

Tidak hanya di AS, perekonomian China juga bermasalah. PMI manufaktur China versi Caixin pada Juli 2022 berada di 50,4. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,7.

Menurut versi Biro Statistik Nasional (NBS), PMI China lebih rendah lagi yaitu 49 pada Juli 2022. PMI di bawah 50 menandakan dunia usaha sedang mengalami kontraksi, tidak ada ekspansi.

"Apakah resesi atau tidak, yang jelas (perekonomian) global melambat," ujar Peter Tuz, Presiden Chase Invesment Counsel yang berbasis di Virginia (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Perlambatan ekonomi, apalagi resesi, akan ditandai dengan melemahnya aktivitas masyarakat. Ini tentu membuat permintaan energi menurun sehingga harga si emas hitam ambrol.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Cemas Amerika Mau Resesi, Harga Minyak Menciut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular