BI Pastikan Likuiditas Bank Berlimpah, Siap Tancap Gas!
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa likuidiitas perbankan masih berlebih, yang tercermin dari dana pihak ketiga (DPK) yang masih tinggi. Artinya, roda perekonomian masih berjalan dan potensi tumbuh semakin terbuka.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Bank sentral sendiri adalah anggota KSSK bersama Kementerian Keuangan, OJK, dan LPS.
"Likuiditas perbankan masih berlebih. Penyaluran kredit ke dunia usaha menunjukkan pemulihan dengan kecukupan likuiditas terjaga," kata Perry.
Dalam kesempatan tersebut, Perry mengaku bank sentral juga telah melakukan normalisasi likuiditas dengan mengerek Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah secara bertahap. BI juga memberikan insentif agar tidak menganggu likuiditas dan intermediasi perbankan.
"Kenaikan secara bertahap GWM sampai 1 Maret - 15 Juli menyerap Rp 219 triliun rupiah," jelasnya.
Perry menegaskan keputusan BI menyerap likuiditas sama sekali tidak menganggu sektor perbankan nasional dalam menyalurkan kredit, termasuk pembelian Surat Berharga Negara (SBN) untuk pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
(cha/cha)