Perhatian! Sri Mulyani Sampaikan Kabar Baik Soal Ekonomi RI

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
01 August 2022 17:02
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers  Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi perekonomian Indonesia tetap cerah di tengah gelapnya global dengan resesi dan krisis yang melanda banyak negara. Pemulihan ekonomi diperkirakan terus berlanjut hingga akhir tahun.

"Perbaikan ekonomi domestik pada triwulan II, Indonesia tahun ini diproyeksikan masih akan terus berlanjut," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Senin (1/8/2022)

Pemulihan ekonomi ditopang oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi serta kinerja ekspor. Salah satunya bisa dilihat dari capaian PMI manufaktur pada Juli 2022

"Kinerja sektor manufaktur juga tetap positif tercermin PMI yang masih ekspansif dan bahkan mengalami penguatan pada Juli dari 50,2 bulan Juni ke 51,3," jelasnya.

KSSK juga mencatat peningkatan konsumsi listrik dari industri. Selanjutnya indeks keyakinan konsumen (IKK) meningkat ke level 128,2 dari posisi Maret yang waktu itu hanya 111,0.

"Hal ini menunjukkan masyarakat memiliki optimisme terhadap prospek pemulihan ekonomi," ujarnya.

Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diprakirakan tetap baik, di tengah meningkatnya tekanan terhadap arus modal. Transaksi berjalan triwulan II 2022 diprakirakan mencatat surplus, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian surplus pada triwulan sebelumnya, terutama didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas, sejalan dengan masih tingginya harga komoditas global.

"Transaksi berjalan pada tw 2022 diproyeksikan mencatat surplus dan lebih tinggi dibandingkan capaian surplus pada triwulan I," ungkapnya.

Walaupun ada sedikit catatan pada neraca transaksi modal dan financial seiring derasnya arus modal keluar akibat tingginya ketidakpastian global.

Inflasi bulan lalu adalah 0,64% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan Juni 2022 yang sebesar 0,61%.

Namun secara tahunan (year-on-year/yoy), laju inflasi terakselerasi. Inflasi Juli 2022 tercatat 4,94% yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 4,35% sekaligus jadi yang tertinggi sejak Oktober 2015.

Inflasi inti pada periode Juli mencapai 0,28% secara bulanan dan 2,86% secara tahunan.

"Hal ini didukung konsistensi BI dalam menjaga ekspektasi inflasi Indonesia," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Tinggi, Bos BI Sebut Inflasi RI di 2023 Bisa Sentuh 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular