Harga CPO Ambles 3% Lebih! Tapi Tenang, Masih Bisa Rebound
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) anjlok di sesi awal perdagangan pada Senin (1/8/2022). Namun, harga CPO diprediksikan akan naik ke kisaran MYR 3.700-4.500/ton pekan ini. Apa pemicunya?
Melansir Refinitiv, pukul 09:46 WIB, harga CPO diperdagangkan di posisi MYR 4.157/ton atau ambles 3,1%.
Wang Tao, analis komoditas Reuters mengatakan bahwa harga CPO masih akan menguji titik resistance di MYR 4.452/ton, agar dapat naik ke MYR 4.680/ton.
Namun, penembusan di bawah titik support MYR 4.251/ton dapat memicu penurunan ke kisaran MYR 4.130-4.210/ton.
Minyak sawit berjangka Malaysia pada Jumat (29/7) ditutup melesat tajam 8,39% menjadi MYR 4.289/ton (US$ 968,08/ton) dan menjadi level tertinggi dalam lebih dari tiga pekan.
Dengan begitu, harga CPO berhasil membukukan kenaikan 15,79% di sepanjang pekan lalu dan menjadi kenaikan selama dua pekan beruntun.
Penguatan harga CPO ditopang oleh melonjaknya harga minyak kedelai di tengah kekhawatiran akan pasokan karena area Midwest Amerika Selatan sedang mengalami cuaca kekeringan. Minyak kedelai di Dalian ditutup naik 1,91% dan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade melesat 3,25%.
"Karena minyak sawit mentah diperdagangkan dengan diskon besar dibandingkan minyak kedelai, bahkan ketika fundamental CPO dianggap negatif, tapi spread besar dapat membawa pembeli ke pasar sawit," tutur seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur dikutip Reuters.
Namun, harga CPO diprediksikan akan menunjukkan kenaikan pada pekan ini. Seperti yang diwartakan Borneo Bulletin, David Ng, pedagang CPO memproyeksikan harga CPO akan diperdagangkan sekitar MYR 3.700-4.500/ton pekan ini karena kekeringan di Amerika Selatan diprediksikan akan bertahan lebih lama, sehingga akan menurunkan produksi minyak kedelai.
Akhirnya, para pembeli akan beralih ke CPO, apalagi harga CPO juga diperdagangkan lebih murah dibandingkan dengan minyak kedelai.
Sementara itu, data Kementerian Perdagangan Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia telah mengeluarkan izin ekspor minyak sawit hingga per 28 Juli 2022 sebesar 4,23 juta ton melalui skema Domestic Market Obligation (DMO).
Ekspor CPO Malaysia untuk Juli naik 0,8% menjadi 1.278.579 ton dari 1.268.523 ton, jika mengacu pada data Surveyor Kargo Intertek Testing Services pada Minggu (31/7).
Jika permintaan akan CPO naik, tampaknya telah bersamaan dengan meningkatnya pasokan CPO di pasar nabati, sehingga tetap membatasi jika ada kenaikan pada harga CPO.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)