Kabar Pasar Hari Ini: Kinerja Emiten Hingga Cuan Dari DCII

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
01 August 2022 07:48
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

DCII Untung Rp 143 M, Anthoni Salim Cuan Rp 15 M, yang Lain?

Emiten data center, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) mencetak kinerja cukup moncer. Berdasarkan laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), DCII mencatat laba bersih semester I-2022 sebesar Rp 143 miliar. Angka tersebut naik sebesar 30% jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2021, Rp 110 miliar.

Sejalan dengan pertumbuhan itu, laba per saham (earnings per share/EPS) ikut terkerek naik. Kenaikannya menjadi Rp 60 per saham dari sebelumnya Rp 46 per saham pada periode yang sama tahun lalu.

Dengan tumbuhnya EPS DCII, maka kekayaan pemegang saham terbesarnya pun bertambah. Adapun pemegang saham terbesar DCII yakni Otto Toto Sugiri yang merupakan Presiden Direktur DCII, di mana beliau memiliki saham DCII sebanyak 712.784.905 lembar saham atau 29,9%. Dengan EPS DCII sebesar Rp 60 per saham, maka dana yang didapat oleh Otto Sugiri mencapai Rp 42,77 miliar.

Selain Otto Sugiri, Marina Budiman selaku Presiden Komisaris yang juga merupakan pengendali DCII, memiliki sebanyak 536.505.149 lembar saham atau 22,51%. Maka dana yang didapat Marina Budiman di DCII jika EPS-nya Rp 60 per saham mencapai Rp 32,19 miliar.

Teka-teki Transaksi Rp 1,5T, Benarkah Alibaba Borong FREN?

Kabar masuknya perusahaan milik Jack Ma, Alibaba, sebagai investor di perusahaan telekomunikasi milik Grup Sinar Mas PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) belum terang-terangan diungkapkan manajemen. Melalui keterbukaan yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya dijelaskan bahwa salah satu pemegang saham sudah menjual kepemilikannya.

PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA), salah satu pemegang saham yang juga terafiliasi dengan Grup Sinar Mas, telah menjual 19,6 miliar saham FREN ke pihak ketiga. Dalam surat yang disampai perseroan, Direktur Smartfren Antony Susilo menjelaskan penjualan tersebut terjadi pada 26 Juli 2022.

"Melalui strategi Beyond Telco, FREN fokus mengembangkan layanan digital baru. Untuk itu, perseroan perseroan mencari kesempatan untuk berkolaborasi dengan penyedia jasa lokal maupun global untuk menunjang strategi beyond telko perseroan" paparnya dalam keterbukaan yang disampaikan, Kamis (28/7/2022).

Dalam keterbukaan yang disampaikan oleh DSSA, Corporate Secretary Dian Swastika, Susan Chandra menyampaikan perusahaan melakukan penjualan 6 persen saham FREN atau setara 19.604.974.800 (19,6 miliar) saham. Harga pelaksanaan Rp 77 sehingga total transaksi mencapai Rp1,5 triliun. "Tanggal transaksi penjualan saham FREN dilakukan pada 26 Juli 2022," jelasnya.

Dua Perusahaan Hary Tanoe Merger, Bisa Sebesar Apa?

Pemilik Grup MNC Hary Tanoesoedibjo membisikkan potensi penggabungan atau merger dua emiten media miliknya kepada para investor pada gelaran Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPST).

Kedua emiten yang dirumorkan akan melakukan merger adalah Global Mediacom (BMRT) yang merupakan induk perusahaan media Grup MNC dengan anak usahanya Media Nusantara Citra (MNCN) yang merupakan operator empat stasiun televisi swasta di Indonesia.

"Ada rencana MNCN dan BMTR dimerger," ujar Hary Tanoe pasca sesi tanya jawab RUPS usai. Meski demikian ia menegaskan kepada notaris bahwa hal tersebut bukan bagian dari resolusi RUPS.

Adapun jenis merger yang akan dilakukan adalah upstream merger, di mana MNCN akan dilebur ke BMRT, sehingga secara otomatis BMRT menjadi surviving company.

Pemilik Grup MNC tersebut juga menyebut bahwa kondisi saham BMTR yang selalu sideways menjadi salah satu alasan utama dibalik rencana merger ini.

(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular