Jelang Rilis Angka Inflasi, Bursa Eropa Dibuka Di Zona Hijau!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Jumat, 29/07/2022 15:59 WIB
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Staff)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal kompak menguat pada perdagangan Jumat (29/7/2022), di mana investor masih mencerna musim rilis kinerja keuangan yang baik dan menunggu rilis data ekonomi utama kawasan Eropa.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi menguat 0,9% ke 435,63, di mana saham perbankan melesat 2% dan menjadi pemimpin kenaikan. Namun, saham kesehatan tergelincir 0,2%.

Hal serupa terjadi pada indeks FTSE menguat 0,29% ke 7.366,2 dan indeks CAC Prancis terapresiasi tajam 1,25% ke posisi 6.418,31, serta indeks DAX Jerman naik 0,64% ke 13.368,53.


Bursa saham di Asia Pasifik bergerak beragam, di mana indeks Hang Seng Hong Kong jatuh lebih dari 2% karena terpukul oleh saham teknologi. Sementara pasar saham China juga melemah setelah pada Kamis (28/7), pemerintah China menurunkan target PDB negaranya ke 5,5%.

Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS menguat di pra-pembukaan perdagangan setelah rilis musim kinerja keuangan yang solid dari sektor teknologi, termasuk Amazon dan Apple, sehingga menjadi katalis yang positif.

Sentimen pasar tetap positif meskipun PDB AS kuartal II-2022 kembali terkontraksi 0,9%. Namun, Biro Riset Ekonomi AS mengatakan bahwa resesi seharusnya di definisikan secara luas bukan hanya dari penurunan beruntun pada PDB saja, melainkan ada faktor lain.

Investor di kawasan Eropa masih menunggu rilis PDB kuartal II-2022 Eropa dan angka inflasi bulan Juli pada pukul 10 pagi waktu setempat.

Musim rilis kinerja keuangan akan dihiasi oleh Standard Chartered, Santander, Renault, Air France-KLM, BNP Paribas, AstraZeneca, Engie dan Swiss Re.

Saham emiten teratas indeks Stoxx 600 yakni Allfunds Group melesat 9% setelah merilis kinerja keuangan. Sedangkan, saham Signify jatuh 8,6% setelah memangkas target pendapatan selama setahun karena tergerus oleh inflasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi