Takut Resesi? Perak Bisa Jadi Pilihan Investasi

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
29 July 2022 13:50
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia menguat selama tiga hari berturut-turut karena kabar baik dari bank sentral Amerika Serikat (AS) dan kabar resesi Negeri Adidaya tersebut.

Pada Jumat (29/7/2022) pukul 12.35 WIB harga perak dunia tercatat US$ 20,11, naik 0,68% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Ekonomi Amerika Serikat (AS) terkontraksi sebesar 0,9% pada kuartal II/2022. Dengan hasil tersebut, secara teknis AS masuk ke jurang resesi teknikal setelah mencetak pertumbuhan negatif alias kontraksi sebesar 1,6% pada kuartal I/2022.

Kondisi ini membuat perak sebagai aset safe haven menjadi dilirik oleh para investor. Apalagi didukung oleh pernyataan kepala bank sentral AS yang akan memperlambat tingkat agresif dalam menaikkan suku bunganya.

The Fed kemarin menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bp) menjadi 2,25% hingga 2,5% pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Kebijakan tersebut sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar.

Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell terkait dampak negatif kenaikan suku bunga terhadap ekonomi AS juga mendorong perak. Pernyataan Powell menjadi sinyal jika The Fed kemungkinan akan sedikit mengerem kebijakan agresif mereka.

Kebijakan tersebut dianggap tidak se-hawkish ekspektasi saat inflasi Amerika Serikat (AS) melaju ke tingkat tercepat dalam 40 tahun terakhir, yakni 9,1% year-on-year/yoy. Saat itu ekspektasi pasar The Fed akan menaikkan suku bunga hingga 100 bp.

Kenaikan suku bunga acuan The Fed menjadi faktor yang melemahkan harga perak. Namun, sikap yang tidak seagresif ekspektasi awal membuat perak mengkilap lagi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular