Ada Transaksi Nego Rp 1,5 T di FREN, Benarkah Alibaba Masuk?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) melesat signifikan menyusul berhembusnya kabar Alibaba menjadi salah satu investor strategis.
Saham FREN ditutup menguat 12,64% ke Rp 98/unit pada perdagangan Selasa (26/7/2022). Sentimen positif yang mendorong kenaikan harga saham FREN adalah aksi borong investor asing.
Di pasar negosiasi, investor asing mencatatkan net buy senilai Rp 1,5 triliun. Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, sebanyak 196 juta lot saham FREN ditransaksikan di pasar negosiasi di harga Rp 77/unit.
Nilai transaksi di pasar negosiasi tersebut mencapai Rp 1,5 triliun, angka ini mencapai 6,32% dari total saham FREN yang beredar.
Pihak broker yang memfasilitasi transaksi tersebut adalah PT Sinarmas Sekuritas (DH) sebagai perantara pihak penjual sedangkan perantara pihak pembeli adalah PT BCA Sekuritas (SQ).
Nilai transaksi tersebut juga sesuai dengan rumor yang beredar di kalangan pelaku pasar bahwa pihak Alibaba yang dibekingi oleh Jack Ma bersiap untuk investasi di FREN sebesar US$ 100 juta.
Apabila nilai tersebut dikonversi ke dalam rupiah dengan asumsi Rp 15.000/US$, maka nilainya pun sama yaitu Rp 1,5 triliun.
Mengutip DealstreetAsia, Alibaba menilai rencana tersebut sebagai investasi yang potensial karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, Sinarmas juga merupakan partner bisnis strategis karena sebuah konglomerasi besar yang bergerak di sektor teknologi, agrobisnis, properti, keuangan dan kertas.
Rumor rencana Alibaba menjadi investor di Smartfren sudah terdengung sejak akhir 2021. Sumber CNBC Indonesia juga menyebutkan ada rencana tersebut, tetapi tidak diketahui secara pasti nilai investasi yang akan ditanamkan Alibaba di Smartfren.
CNBC Indonesia sempat menghubungi CEO Smartfren, Merza Fachysuntuk untuk mengkonfirmasi kebenaran rencana tersebut. Namun Merza tidak menjawab dengan pasti kebenaran kabar tersebut, tetapi tidak sepenuhnya menyangkal soal rumor tersebut.
"Alibaba tidak ada sama sekali ketidakmungkinan. Hanya secara resmi saat tinta sudah ditorehkan, sama-sama kita inginkan cuma satu bahwa FREN akan berkembang dan (jadi) pemain tangguh," kata Merza saat Public Expose FREN, Selasa (28/12/2021).
Spekulasi soal ini berkembang bersamaan dengan rencana Smartfren menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement. Aksi korporasi ini dilakukan dengan menerbitkan saham Seri C baru sebanyak-banyaknya 31 miliar saham.
Kabar di pasar juga menyebutkan jika Franky Widjaja bakal membeli saham private placement tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)