Wajib Baca! Kinerja Gajah Tunggal Hingga Dividen Interim AKRA

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
26 July 2022 06:36
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

8. Batavia Prosperindo Finance Bakal Punya Investor Baru, Siapa?

Emiten pembiayaan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) bakal memiliki pemegang saham pengendali yang baru.
Dalam keterbukaan informasi, Senin (25/7/2022), perseroan diketahui bakal menggelar RUPS Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Agustus 2022 dengan empat agenda.

"(Agenda pertama) persetujuan atas rencana perubahan pemegang saham pengendali Perseroan dikarenakan adanya rencana pengambilalihan atas sebanyak 2.193.552.006 saham atau setara dengan 82,03% dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor dalam Perseroan milik pemegang saham Perseroan saat ini kepada pemegang saham baru," tulis keterbukaan informasi, Senin (25/7/2022).

Untuk diketahui, per 30 Juni 2022, sebanyak 74,22% saham BPFI dimiliki oleh PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII).

Selanjutnya, Suzanna Tanojo 7,43%, UOB Kay Hian Pte Ltd Singapura 6,03%, dan pemegang saham publik 12,32%.

Agenda RUPSLB kedua, perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan. Saat ini per 30 Juni 2022, susunan komisaris dan direksi perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Irena Istary Iskandar

Komisaris Independen Desti Liliati

Komisaris Christopher Joseph Clower

Direksi

Direktur Utama Markus Dinarto Pranoto

Direktur Keuangan Indah Mulyawan

Direktur Jasin Hermawan

Direktur Hady Sutiono

Selanjutnya agenda RUPSLB ketiga, persetujuan perubahan ketentuan anggaran dasar Perseroan.

Agenda terakhir, pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala tindakan yang dianggap perlu dalam pelaksanaan Pengambilalihan dan perubahan anggaran dasar Perseroan tersebut di atas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat akta-akta dan dokumen-dokumen apapun lainnya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Pengambilalihan dan perubahan anggaran dasar Perseroan tersebut, serta melakukan segala tindakan yang dianggap perlu oleh Direksi Perseroan untuk melaksanakan hal-hal yang diputuskan dalam RUPSLB.

Untuk diketahui, pada Maret 2022 lalu, PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) dilaporkan akan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) kepada perusahaan asal Korea, Woori Card Co., Ltd.

Dengan demikian, akan terjadi perubahan pemegang saham pengendali pada BPFI.

Calon pengendali baru BPFI adalah Woori Card Co., Ltd, suatu perusahaan yang didirikan dan tunduk berdasarkan Hukum Negara Republik Korea, beralamat terdaftar di 50, Jong-ro 1-gil, Jongno-gu, Seoul, Republik Korea.

9. Ada Investor Misterius Borong Saham BUMI Hingga Nyaris 6%!

Emiten pertambangan batu bara milik Grup Bakrie, Bumi Resources (BUMI), kedatangan investor misterius. Bukan hanya misterius, investor ini juga memiliki modal yang tidak sedikit.

Investor tersebut memborong nyaris 6% saham BUMI hanya dalam waktu tiga hari. Investor tersebut diketahui merupakan klien dari Nomura Bank Switzerland (NBS) dan pembeliannya dilakukan lewat rekening escrow yang dikelola oleh NBS sebagai pihak ketiga.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut bahwa pembelian dilakukan lewat broker Citibank NA. Adapun alamat entitas pembeli dinyatakan berada di Kasernenstrasse 1, 8021 Zurich, yang merupakan alamat kantor Nomura Swiss.

KSEI juga mengungkapkan bahwa pembelian pertama dilakukan tengah pekan lalu atau di tanggal 19 Juli 2022. Selanjutnya aksi beli ini berlangsung kembali di tanggal 20 Juli dan 21 Juli atau batas terakhir pengumuman data KSEI atas pemegang saham perseroan di atas 5%.

Lewat rekening escrow di NBS, investor yang belum diketahui pasti identiasnya ini pertama kali memborong saham BUMI sebanyak 7,48 miliar atau mewakili kepemilikan 5,54% pada 19 Juli. Pembelian ini merupakan yang pertama dan memicu KSEI mengungkapkan nama pembeli kepada investor publik. Karena menggunakan rekening escrow tidak diketahui siapa investor dibalik pembelian tersebut.

Selanjutnya, aksi beli kembali berlanjut sehari setelahnya yakni pada tanggal 20 Juli 2022, yang mana klien Bank Nomura Swiss tersebut 200 juta saham di BUMI, sehingga kini kepemilikannya menjadi 5,69%.

Terakhir dalam pengumuman KSEI paling anyar untuk transaksi per tanggal 21 Juli, investor tersebut kembali memborong 288 juta saham BUMI dan kini menjadikannya menguasai 5,91% saham perusahaan.

Pembelian tersebut ikut mendongkrak kinerja saham BUMI di bursa, di mana pada tanggal 19 dan 20 Juli, saham BUMI menguat masing-masing 2,60% dan 5,06%. Sedangkan pada perdagangan 21 Juli saham BUMI ditutup stagnan.

Selanjutnya pada perdagangan dua hari setelahnya, saham BUMI kembali ditutup menguat dan memberikan adanya indikasi bahwa aksi beli dari investor misterius tersebut tampaknya terus berlanjut.

Secara total, sejak penutupan perdagangan 18 Juli atau sehari sebelum klien Nomura masuk ke BUMI, saham perusahaan batu bara Grup Bakrie tersebut telah menguat 21%.

Menggunakan asumsi batas bawah yakni harga penutupan perdagangan 18 Juli, investor yang memborong nyaris 8 miliar saham BUMI dalam kurun waktu tiga hari tersebut diperkirakan merogoh kocek lebih dari Rp 610 miliar untuk menguasai 5,91% saham BUMI.

10. MCAS Grup Gandeng PLN Kembangkan Stasiun Penukaran Baterai

Volta melalui PT Energi Selalu Baru (ESB), anak usaha PT NFC Indonesia Tbk, MCAS Group, bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pengembangan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

ESB merupakan perusahaan yang berfokus dalam menyediakan infrastruktur kendaraan listrik ramah lingkungan salah satunya adalah teknologi Sistem Ganti Baterai (SGB) yang digunakan oleh motor listrik Volta untuk memudahkan penggunanya melakukan penukaran baterai.

PT PLN (Persero) membentuk Electric Vehicle Digital Services (EVDS) sebagai salah satu platform layanan kendaraan listrik.

Langkah ini dilakukan PLN untuk meningkatkan customer experience dengan mendigitalisasi dan mengintegrasi semua sistem pelayanan pelanggan bagi pengguna ataupun calon pengguna kendaraan listrik.

Melalui EVDS ini, masyarakat bisa langsung mendapatkan layanan informasi dan sistem transaksi pada charging station. Pelanggan juga bisa langsung melakukan transaksi charging di SPKLU yang langsung termonitor jumlah konsumsi daya.

Bagi para pemilik kendaraan listrik roda dua, EVDS juga menyediakan akses langsung ke SPBKLU milik Volta. EVDS diluncurkan PLN bertepatan dengan PLN E-Mobility yang merupakan pameran kendaraan listrik terbesar di Bali, Minggu (24/7). EVDS ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang membutuhkan layanan terkait kendaraan listrik.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan, pihaknya terus melakukan peningkatan layanan digital melalui PLN Mobile. EVDS ini nantinya sebagai one stop solution bagi masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan listrik.

"Masyarakat lebih mudah untuk mendapatkan layanan kelistrikan apalagi untuk kendaraan listriknya. Mau tambah daya, pasang baru, bahkan membeli kendaraan listrik ini bisa melalui EVDS yang terintegrasi dengan PLN Mobile."

"Dalam EVDS semua sistem, vendor untuk layanan EV terintegrasi dengan baik. Kami melakukan kolaborasi ini untuk bisa memberikan kemudahan bagi pelanggan. Membangun ekosistem ini harus kolaborasi, melalui EVDS PLN siap menjadi pionir dan akselerator untuk membangun ekosistem kendaraan listrik," lanjut Darmawan.

11. Juragan Minyak Maap Nih! Minyak Kontrak WTI Turun 0,97%

Permintaan akan minyak mentah diramal susut menyusul meningkatnya risiko resesi akibat kenaikan suku bunga acuan. Ini membuat harga minyak dunia tertekan.

Pada Senin (25/7/20220 pukul 12.55 WIB harga minyak jenis brent tercatat 102.39/barel, turun 0,78% dibandingkan posisi terakhir. Sedangkan yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 93,8/barel, ambles 0,97%.

"Harga minyak berada di bawah tekanan karena meningkatnya kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve AS akan memperlambat ekonomi global dan mengurangi permintaan bahan bakar," kata Tetsu Emori, kepala eksekutif Emori Fund Management Inc.

"Pemulihan yang lambat dalam ekonomi China juga membebani sentimen pasar," katanya.

Pejabat bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) telah mengindikasikan bahwa bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli.

Kebijakan moneter yang ketat saat ini merupakan langkah besar karena meningkatkan kemungkinan resesi selama tahun depan menjadi 40%, berdasarkan jajak pendapat ekonom Reuters ditemukan.

Prediksi dari jajak pendapat terbaru menunjukkan kemungkinan 40% resesi AS akan terjadi tahun depan, dengan kemungkinan 50% terjadi dalam dua tahun lagi. Hal tersebut adalah peningkatan yang signifikan dari 25% dan 40% dalam jajak pendapat Juni.

Sementara lebih dari 90% atau 47 dari 51 responden mengatakan potensi resesi akan ringan atau sangat ringan. Hanya empat orang yang mengatakan itu akan parah.

Dari sisi pasokan, National Oil Corporation (NOC) Libya berencana untuk mengembalikan produksi menjadi 1,2 juta barel per hari (bph) dalam jangka dua minggu ke depan.

"Nada pasar kemungkinan akan tetap bearish juga di tengah kekhawatiran bahwa dimulainya kembali beberapa produksi minyak mentah Libya akan mengurangi ketatnya pasokan global," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di Fujitomi Securities Co Ltd.

Selain itu, Uni Eropa mengatakan bahwa mereka akan mengizinkan perusahaan energi Rusia untuk mengalirkan minyak ke negara-negara ketiga setelah adanya penyesuaian sanksi yang disepakati oleh para anggota pekan lalu. Ini ditujukan untuk membatasi risiko keamanan energi global.

Namun, Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina mengatakan bahwa Rusia tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang memutuskan untuk mengenakan batasan harga.

12. Soegiarto Adikoesoemo Bakal Kian Tajir, Laba AKRA Terbang 73%

Soegiarto Adikoesoemo bakal kian tajir. Ini sejalan dengan apiknya perfoma perusahaan yang ia dirikan, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Berdasarkan laporan keuangan, Senin (25/7/2022), AKRA membukukan pendapatan Rp 21,98 triliun per Juni 2022. Angka ini terbang 107,35% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 10,59 triliun.

Itu merupakan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan. Sedang pendapatan sewa naik 11,04% secara tahunan menjadi Rp 126,19 miliar.

Namun, AKRA juga mencatat kenaikan beban pokok sangat signifikan. Kenaikannya mencapai 113,13% secara tahunan menjadi Rp 20,49 triliun.

Sehingga, laba kotornya tercatat Rp 1,62 triliun. Torehan ini naik 48,16% dibanding periode yang sama tahun 2021, Rp 1,09 triliun.

AKRA sejatinya mencatat penurunan di sejumlah pos keuangan. Pada pos laba rugi selisih kurs misalnya. Kerugian kurs sebesar Rp 19,24 miliar dari sebelumnya laba Rp 1,08 miliar.

Akan tetapi, AKRA mampu menekan beban usaha lainnya menjadi Rp 1,69 miliar dari sebelumnya Rp 3,72 miliar.

Alhasil, laba usaha AKRA sebesar Rp 1,19 triliun, naik 56,22% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 763,93 miliar. Posisi ini pula yang meski beban AKRA cukup siginifikan tapi masih mampu mencetak keuntungan.

Laba bersih AKRA Rp 996,07 miliar. Perolehan ini lompat 73,6% dibanding periode yan sama tahun sebelumnya, Rp 550,39 miliar.

13. Palma Serasih Investasi di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan

PT Palma Serasih Tbk (PSGO) menyampaikan, perseroan melalui entitas anaknya, yaitu PT Palma Serasih Internasional (PSI) menjalin kerja sama dengan PT Maloy Batuta Trans Kalimantan (PT MBTK) untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK).

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), kedua belah pihak telah menandatangani perjanjian kerja sama tentang investasi usaha di KEK MBTK antara PT PSI dengan PT MBTK pada hari Rabu, 20 Juli 2022.

Adapun investasi usaha dilakukan di atas lahan seluas ±9,4 hektar berupa pembangunan tangki timbun dan fasilitas pendukung lainnya (Tahap I), dan pembangunan Crude Palm Oil (CPO) Refinery dan fasilitas pendukungnya (Tahap 2).

Realisasi pembangunan Tahap II akan dilaksanakan dengan mengacu pada pembangunan Tahap I telah selesai dilakukan dan beroperasi, kondisi usaha PT PSI dan afiliasinya serta perkembangan industri kelapa sawit.

Pembangunan investasi usaha ini dilakukan dengan maksud untuk percepatan aktivitas loading dan perluasan bidang usaha ke industri hilir sawit.

Pada penutupan sesi I perdagangan Senin (25/7/2022), pukul 11.30 WIB saham PSGO terpantau melemah 0,57% ke level Rp 175 per unit.

14. Matahari Kembali Buka Gerai Baru, Banyak Tutup Saat Covid

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membagikan panduan EBITDA 2022 yang ditingkatkan dari Rp 2 triliun menjadi Rp 2,1 triliun, seiring kinerja semester pertama 2022 yang kuat dan tren penjualan bulan Juli yang solid. Perseroan mulai melakukan ekspansi setelah sempat menutup sejumlah gerai selama pandemi covid-19.

Berdasarkan keterangan tertulis Matahari yang dikutip Senin (25/7/2022), Matahari mencatatkan penjualan kotor sebesar Rp 7,2 triliun untuk periode yang berakhir 30 Juni 2022, 9,2%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2021.

Perdagangan Lebaran yang sukses mendukung pencapaian EBITDA sebesar Rp 1,3 triliun dalam enam bulan pertama tahun 2022, setara dengan EBITDA tahun penuh 2021.

Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 918 miliar pada semester I-2022, melonjak 72,5% dibandingkan dengan Rp 532 miliar pada semester I-2021.

"Didukung oleh tren penjualan bulan Juli yang kuat, Perseroan meningkatkan panduan EBITDA 2022 dari Rp 2 triliun menjadi Rp 2,1 triliun, dan menargetkan pertumbuhan dua digit atas penjualan dan laba bersih untuk tahun 2023," tulis manajemen, dikutip Senin (25/7/2022).

Sejalan dengan itu, Perseroan meningkatkan proyeksi dividen setahun penuh menjadi Rp 525 per saham atau lebih, dengan pembayaran setiap tahun.

Matahari juga membuka gerai dengan konsep baru di Mal Taman Anggrek Jakarta pada periode tersebut, sehingga terdapat 2 gerai baru di semester I-2022, dan meluncurkan kembali gerai Karawaci dengan konsep baru dan modern pada 8 Juli 2022.

Perseroan semakin mempercepat rencana pembukaan gerai, yaitu 8 gerai baru pada paruh kedua tahun ini, dengan 6 gerai di antaranya telah memperoleh kepastian kontrak, yaitu di Tangerang (Banten), Gowa (Sulawesi Selatan), Bondowoso (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), Kendari (Sulawesi Tenggara), dan Bontang (Kalimantan Timur).

"Rangkaian pembukaan ini akan melengkapi jumlah gerai secara nasional menjadi 148 pada akhir tahun 2022," ungkap manajemen.

Perseroan sedang mengembangkan rencana pembukaan jaringan di tahun 2023 yang terdiri dari 12-15 gerai dan yakin akan pertumbuhan lebih lanjut di masa depan.

Pada 2021, manajemen Matahari Departemen Store menutup 13 gerainya pada tahun ini. Per April 2021 Matahari, seperti yang pernah diberitakan, sudah menutup sebanyak empat gerai sampai dengan pertengahan September ini, lokasinya ada di Jakarta, Bogor, Bandung dan Yogyakarta.

15. AKRA Bagikan Dividen Interim Rp 25/Saham Pada 16 Agustus

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 25 per saham atau dengan jumlah total Rp 493,4 miliar.
Hal itu berdasarkan Keputusan Direksi AKRA pada 22 Juli 2022 dan Persetujuan Komisaris pada 22 Juli 2022.

Mengutip keterbukaan informasi, Senin (25/7/2022), data keuangan per 30 Juni 2022 yang mendasari pembagian dividen interim adalah, jumlah saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 8,1 triliun.

Selanjutnya, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 955,46 miliar, dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 9,9 triliun.

Simak Jadwal Pembagian Dividen Interim AKRA:
1. Cum Dividen di Pasar Reguler & Negosiasi 3 Agustus 2022
2. Ex Dividen di Pasar Reguler & Negosiasi 4 Agustus 2022
3. Cum Dividen di Pasar Tunai 5 Agustus 2022
4. Ex Dividen di Pasar Tunai 8 Agustus 2022
5. Recording Date yang berhak atas Dividen Interim 5 Agustus 2022
6. Pembagian Dividen Interim 16 Agustus 2022

Berdasarkan laporan keuangan, Senin (25/7/2022), AKRA membukukan pendapatan Rp 21,98 triliun per Juni 2022. Angka ini terbang 107,35% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 10,59 triliun.

Itu merupakan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan. Sedang pendapatan sewa naik 11,04% secara tahunan menjadi Rp 126,19 miliar.

Namun, AKRA juga mencatat kenaikan beban pokok sangat signifikan. Kenaikannya mencapai 113,13% secara tahunan menjadi Rp 20,49 triliun.

Sehingga, laba kotornya tercatat Rp 1,62 triliun. Torehan ini naik 48,16% dibanding periode yang sama tahun 2021, Rp 1,09 triliun.

Laba bersih AKRA tercatat Rp 955,46 miliar pada semester I-2022. Perolehan ini lompat 73,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 550,39 miliar.

16. Pangkas Beban Pegawai, Kerugian Anak Garuda GMFI Mengecil

Entitas anak usaha maskapai penerbangan BUMN Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), agresif melakukan efisiensi. Alhasil, kerugian perusahaan menurun.

Berdasarkan laporan keuangan, Senin (25/7/2022), GMFI sejatinya masih mencatat penurunan pendapatan sepanjang tahun lalu. Penurunannya sebesar 17,03% menjadi US$ 210,59 juta dari sebelumnya sebesar US$ 253,84 juta pada 2020.

Sementara, kerugian bersih sepanjang periode tersebut sebesar US$ 127,39 juta, turun cukup signifikan sebesar 61,25% secara tahunan dari sebelumnya US$ 328,78 juta.

Pemicu penurunan itu adalah, efisiensi di seluruh beban perusahaan. Beban usaha yang salah satunya terdiri dari beban pegawai turun menjadi US$ 91,99 juta pada 2021 dari US$ 117,5 juta per 2020. Ini setara dengan pemangkasan beban pegawai 21,71% secara tahunan.

Selain itu, beban material turun 51,12% secara tahunan menjadi US$ 50,14 juta dari sebelumnya US$ 102,59 juta. Beban subkontrak turun 53,59% secara tahunan US$ 54,76 juta dari US$ 118 juta.

GMFI juga memangkas beban operasional jadi US$ 30,87 juta dari sebelumnya US$41,68 juta.

Imbas dari efisiensi itu, rugi usaha GMFI tercatat US$ 94,49 miliar. Nilai ini menyusut 69,65% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 311 juta. Penurunan ini yang juga membuat kerugian bersih GMFI mengecil.

(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular