Wajib Baca! Kinerja Gajah Tunggal Hingga Dividen Interim AKRA

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
26 July 2022 06:36
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada perdagangan Senin (25/7/2022) awal pekan ini, di tengah sikap investor yang menanti pengumuman suku bunga acuan terbaru dari bank sentral Amerika Serikat (AS).

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,41% ke posisi 6.858,407. IHSG juga masih cenderung volatil pada hari kemarin karena investor cenderung wait and see. Bahkan, IHSG sempat menyentuh zona psikologisnya di 6.900 pada awal perdagangan sesi I kemarin.

Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka menguat 0,21% di posisi 6.905,51. Selang beberapa menit setelah dibuka, IHSG cenderung 'galau'. Selanjutnya sekitar pukul 10:00 WIB, IHSG langsung berbalik arah ke zona merah hingga akhir perdagangan.

Nilai transaksi indeks pada hari kemarin hanya mencapai sekitaran Rp 9 triliun dengan melibatkan 23 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 238 saham menguat, 280 saham melemah, dan 162 saham lainnya mendatar.

Lalu bagaimanakah pergerakan IHSG hari ini? Yuk simak kabar emiten sebelum memulai perdagangan Selasa (26/7/2022).

1. Gajah Tunggal (GJTL) 'Pegangan' Lo Kheng Hong Rugi Rp 63 M

PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) membukukan kerugian Rp 63,88 miliar pada semester pertama tahun ini. Perfoma ini lebih buruk dibanding periode yang sama tahun sebelumnya ketika produsen ban tersebut membukukan laba bersih Rp 98,17 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, Senin (25/7/2022), GJTL sejatinya mencatat kenaikan penjualan bersih 14,15% secara tahunan menjadi Rp 8,29 triliun per akhir Juni 2022. Namun, penjualan itu terganjal beban pokok yang naik 18,09% secara tahunan menjadi Rp 7,17 triliun.

Alhasil, GJTL meski masih membukukan laba kotor tapi dengan jumlah yang lebih kecil. Penurunannya sebesar 6,15% secara tahunan menjadi Rp 1,11 triliun.

Beban penjualan juga naik menjadi RP 436,09 miliar dari sebelumnya Rp 381,24 miliar. Beban umum turun tipis 1% secara tahunan menjadi Rp 310,71 miliar.

Beban keuangan juga susut 11,4% secara tahunan menjadi Rp 90,7 miliar. Akan tetapi, penurunan di sejumlah pos beban keuangan tak mampu mengkompensasi penurunan pos beban lainny

Terlebih, GJTL membukukan rugi bersih entitas asosiasi Rp 52,51 miliar dari sebelumnya laba Rp 12,84 miliar. GJTL juga mencatat penurunan keuntungan lain-lain menjadi Rp 11,89 miliar dari sebelumnya Rp 41,07 milia

Alhasil, rugi sebelum pajak GJTL sebesar Rp 41,43 miliar. Padahal, pos keuangan ini tercatat sebesar RP 142,15 miliar pada semester satu tahun lalu.

Kondisi itu yang membuat GJTL merugi. Kerugian juga memicu laba per saham berubah jadi rugi per saham sebesar Rp 18,22 per saham.

GJTL merupakan salah satu pemain utama di industri ban. Saham perusahaan ini sebagian juga dimiliki oleh investor kawakan Lo Kheng Hong alias LKH. Ia tercatat memiliki 178 juta atau setara 5,10% saham GJTL.

2. Kekayaan Intelektual Jadi Jaminan Bank Terkendala Valuasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mengkaji terkait prospek dan kelayakan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) menjadi jaminan kredit ke bank.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan bahwa hal tersebut masih dalam kajian OJK, khususnya terkait masalah valuasi, ketersediaan secondary market, appraisal untuk likuidasi HKI, dan infrastruktur hukum eksekusi HKI.

Menurutnya, saat ini ekosistem HKI di pasar sekunder masih belum cukup kuat dan mekanisme penentuan valuasi sebuah HKI masih terbatas. Sedangkan bank harus mengetahui berapa nilai dari barang jaminan kredit.

"Sehingga dibutuhkan peran pemerintah dan pihak terkait untuk mengakomodasi isu tersebut. Kegiatan pemberian kredit atau pembiayaan sepenuhnya merupakan kewenangan bank berdasarkan hasil penilaian terhadap calon debitur," jelas Dian dalam keterangan resmi, Senin (25/7/2022).

Adapun agunan atau jaminan dalam penyediaan dana, baik berupa kredit atau pembiayaan bersifat opsional tergantung dari risk appetite bank terhadap skema dan jenis kredit serta kapasitas calon debiturnya. Setiap bank pasti memiliki kriteria pemberian kredit masing-masing dalam proses pengajuan dan persetujuan kredit. Salah satu yang biasanya ada dalam Risk Acceptance Criteria bank ialah prospek usaha dan kapasitas membayar calon debitur.

"Selain itu, bank juga memiliki credit scoring yang dapat digunakan untuk menganalisa kemampuan bayar calon debitur. Selama calon debitur memenuhi kriteria yang ditetapkan bank dan dalam rentang risk appetite bank tersebut maka kredit dapat dipertimbangkan untuk disetujui," ungkap Dian.

Rencana kekayaan intelektual jadi agunan perbankan tertuang dalam terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2022 tentang Ekonomi Kreatif.

3. Seret! Laba Bersih Bank Jatim Q2 Cuma Tumbuh 1,5%

Laba bersih PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim/BJTM) hingga kuartal II 2022 hanya tumbuh 1,5% menjadi Rp 815 miliar.

Bank Jatim hanya mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 2,21% (YoY) atau sebesar Rp 43,54 triliun. Komposisi rasio keuangan periode Juni 2022 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 17,58 %, Net Interest Margin (NIM) sebesar 4,92 %, dan Return On Asset (ROA) 2,05 %.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengklaim dibandingkan dengan kinerja industri perbankan secara nasional dan regional Jawa Timur, pertumbuhan kinerja Bank Jatim berada di atas pertumbuhan rata-rata.

"Bank Jatim tetap mempertahankan asetnya diatas seratus triliun di Semester I dengan mencatatkan aset sebesar Rp. 108,93 Triliun dan tumbuh 14,08%," jelas Iman dalam keterangan resmi, Senin (25/7/2022).

Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim tumbuh 16,41% yoy atau sebesar Rp 94,90 triliun. Menurutnya, pertumbuhan DPK menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim terus meningkat.

"Di semester dua bank jatim terus berupaya untuk mencapai target yang telah ditetapkan, termasuk upaya-upaya sumber pendapatan tidak hanya dari segi pembiayaan tapi juga fee based income," kata Busrul.

Bank Jatim optimis di akhir tahun 2022, memproyeksikan peningkatan aset sebesar 2%-3%, DPK tumbuh 2%-3% dan kredit tumbuh 4%-5%.

4. Listing di BEI, Saham KRYA Lompat 8%

Melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada debutnya hari ini, harga saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) lompat 8% pada pukul 09:10 WIB dari harga Rp 125 per saham pada penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) perseroan.

Pada Senin (25/7/2022) saham KRYA dibuka pada harga Rp 168 dan pagi ini bergerak di kisaran Rp 120 hingga Rp 168 dengan market cap Rp 209,63 miliar. Pada pukul 09.30 WIB, saham KRYA terpantau masih menguat 3,2% ke level Rp 129 per unit.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur PT Bursa Efek Indonesia mengatakan KRYA menjadi emiten ke-28 pada tahun 2022 dan menjadi total 794 emiten di bursa saat ini.

"Sampai di stage yang membahagiakan pada pagi ini dan scale up dengan potensi pertumbuhan yang tidak terbatas," ungkap Nyoman Yetna, Senin (25/7/2022).

Dharmo Budiono, Direktur Utama Bangun Karya Perkasa mengatakan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu. Menurutnya kode saham KRYA akan selalu mengingatkan untuk selalu berkarya membangun negeri.

PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk merupakan perusahaan konstruksi nasional yang memiliki spesialisasi di bidang fabrikasi baja dan kontraktor umum.

KRYA menggelar Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)dengan melepas sejumlah 325 juta saham, setara dengan 20% dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan dengan harga Rp 125 per saham.

Perseroan mempercayakan PT Indo Capital Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi dan Penjamin Emisi Efek.

KRYA juga menerbitkan Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau ESA) sebanyak 1.625.000 atau 0,50% dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam IPO sebagai apresiasi bagi para karyawan atas produktivitas kerja dan motivasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Bersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 162,5 juta atau 12,50% Waran seri I, yang akan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 2 saham yang ditawarkan berhak mendapatkan 1 Waran seri I.

"Perseroan sangat memprioritaskan hubungan baik dan kepuasan pelanggan. Kami yakin dan percaya bahwa bisnis jasa konstruksi adalah suatu ikatan batin, bagaimana menjaga hubungan baik tersebut merupakan faktor positif yang membantu membangun brand positioning kami dengan para pelanggan maka dari itu di masa pandemi pun kami berhasil mencetak laba bersih yang membanggakan sehingga langkah Perseroan untuk melantai di BEI menjadi pendorong kinerja dan mengenalkan brand positioning Perseroan ke publik serta para investor baik dalam dan luar negeri serta meningkatkan struktur pendanaan dan tata kelola yang lebih baik," ungkap Dharmo dalam keterangan pers, Senin (25/7/2022).

5. Laba Bersih Cimory Lompat 59,4% Pada Semester I

PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) alias Cimory, membukukan kinerja yang moncer sepanjang semester pertama tahun ini.

Produsen susu dan produk olahannya ini membukukan laba bersih sebesar Rp 581,11 miliar pada enam bulan pertama tahun ini, meningkat 59,4% dari Rp 364,48 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Hal itu ditopang melonjaknya penjualan bersih. Penjualan bersih tercatat Rp 3,13 triliun, melonjak 98% dari Rp 1,58 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Seiring melonjaknya penjualan, beban pokok penjualan juga meningkat 116% dari Rp 824,33 miliar menjadi Rp 1,78 triliun.

Alhasil, laba kotor menjadi Rp 1,36 triliun pada semester I 2022, meningkat 79% dari Rp 757,4 miliar pada semester I 2021.

Laba per saham dasar juga meningkat menjadi Rp 73,24 per 30 Juni 2022, dibandingkan dengan Rp 54,04 per 30 Juni 2021.

6. Semester I, Laba Emiten Sawit TP Rachmat Tembus Rp 1,78 T

PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), perusahaan sawit milik TP Rachmat, mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,78 triliun pada semester I-2022, melesat 339% dibanding periode sama tahun lalu Rp 405,89 miliar.

Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 90, atau naik 328,6% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 21.

Kenaikan laba tersebut sejalan dengan penjualan yang melonjak 61,6% menjadi Rp 4,61 triliun dibanding semester I-2021 sebesar Rp 2,85 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan dikutip Senin (25/7/2022), sebagian besar pendapatan Triputra Agro dikontribusi dari penjualan minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit sebesar Rp 4,58 triliun atau 99,22% dari total pendapatan perseroan.

Sisanya sebesar Rp 20,7 miliar atau 0,43% dari total pendapatan berasal dari penjualan tandan buah segar dan Rp 14,52 miliar atau 0,3% dari penjualan karet.

Penjualan produk minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit meningkat 63,2% menjadi Rp 4,58 triliun pada enam bulan pertama 2022 dibanding periode sama tahun lalu Rp 2,8 triliun.

Kenaikan penjualan juga terjadi pada produk karet sebanyak 37,32% menjadi Rp 14,52 miliar dibanding semester I-2021 sebesar Rp 10,58 miliar. Sementara untuk penjualan tandan buah segar turun 47,62% menjadi Rp 20,7 miliar dibanding sebelumnya Rp 39,53 miliar.

7. Morgan Stanley Sebut Harga GOTO Kemahalan, Ini Dasarnya

Bank investasi raksasa asal Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley, menyebut bahwa saham teknologi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) kemahalan (overvalued). Pada saat yang sama, lembaga ini juga memberikan peringkat underweight dengan target harga Rp 230.

Dalam laporannya Morgan Stanley mengamini bahwa super app seperti milik Gojek merupakan pintu gerbang bagi konsumer kawasan ASEAN yang baru terdigitalisasi. Akan tetapi, meski merupakan pemimpin di Indonesia, GOTO memiliki pangsa pasar (TAM) yang lebih kecil dibandingkan dengan kompetitornya kas yang lebih sedikit dan juga kurang menguntungkan.

"GoTo harusnya didagangkan (di harga) diskon, namun saat ini diperdagangkan pada 20x EV/Revenue 2023. Pemain lain di industri sejenis ada di ~2x," tulis analis MS, Mark Goodridge dan Da Wei Lee dalam laporannya.

Meski GOTO memiliki posisi yang bagus, akan tetapi jika dibandingkan dengan kompetitor regional menjadi kurang optimal. Analis MS menyebut dibandingkan dengan Sea Limited yang merupakan induk Shopee dan Grab, GOTO memiliki total addressable market (TAM) yang lebih kecil, tingkat potensi profitabilitas yang lebih rendah secara struktural dan jumlah kas yang lebih sedikit.

Analis MS memprediksi TAM GOTO akan tembus US$ 18 miliar pada 2025. Angka tersebut memang sangat besar tapi masih lebih kecil dari pangsa pasar Sea (US$ 30 miliar) dan Grab (US$ 20 miliar) di kawasan ASEAN. Hal ini karena GOTO yang lebih berfokus di pasar domestik Indonesia, sedangkan Grab dan Sea memiliki jaringan lebih luas. Selain itu analis MS juga menyebut bahwa GOTO telah kehilangan posisi puncak pemimpin pasar di sektor on-demand kepada Grab dan segmen e-commerce kepada Shopee.

Proyeksi MS menyebut GOTO baru akan memperoleh profitabilitas EBITDA di kedua segmen tersebut pada tahun 2024 dan 2025. GOTO juga diprediksi akan mencatatkan profitabilitas dalam EBITDA yang disesuaikan pada tahun 2025, tahun yang sama dengan Grab akan tetapi lebih lama setahun dibanding induk Shopee.

Meski demikian, besaran laba yang dihasilkan GOTO diprediksi akan jauh lebih kecil daripada yang dicatatkan oleh Grab dan Sea.

Dalam laporannya, analis MS menyebut bahwa base case harga saham GOTO berada di Rp 230 yang mana perusahaan diperkirakan kehilangan pangsa pasar di on-demand dan bertambah di segmen e-commerce. Bull case di Rp 430 apabila perusahaan mampu memenangkan pasar di dua segmen tersebut dan bear case di Rp 140 apabila GOTO kehilangan pangsa pasar di kedua segmen tersebut.

Saat saham GOTO diperdagangkan di harga Rp 300/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 355,31 triliun dan merupakan perusahaan dengan valuasi tertinggi kelima di Bursa Efek Indonesia. Sebelumnya, GOTO bahkan pernah menjadi perusahaan paling bernilai nomor tiga di Indonesia melewati Bank Mandiri (BMRI) dan Telkom Indonesia (TLKM).

Target harga dari Morgan Stanley tersebut berarti saham GOTO berada 43% lebih rendah dari harga penutupan perdagangan tertinggi tahun ini. Meski demikian, perusahaan masih menjadi yang terbesar kelima di bursa dengan target harga Rp 230 tersebut dan kapitalisasi pasarnya masih di atas Astra Indonesia (ASII).

8. Batavia Prosperindo Finance Bakal Punya Investor Baru, Siapa?

Emiten pembiayaan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) bakal memiliki pemegang saham pengendali yang baru.
Dalam keterbukaan informasi, Senin (25/7/2022), perseroan diketahui bakal menggelar RUPS Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Agustus 2022 dengan empat agenda.

"(Agenda pertama) persetujuan atas rencana perubahan pemegang saham pengendali Perseroan dikarenakan adanya rencana pengambilalihan atas sebanyak 2.193.552.006 saham atau setara dengan 82,03% dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor dalam Perseroan milik pemegang saham Perseroan saat ini kepada pemegang saham baru," tulis keterbukaan informasi, Senin (25/7/2022).

Untuk diketahui, per 30 Juni 2022, sebanyak 74,22% saham BPFI dimiliki oleh PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII).

Selanjutnya, Suzanna Tanojo 7,43%, UOB Kay Hian Pte Ltd Singapura 6,03%, dan pemegang saham publik 12,32%.

Agenda RUPSLB kedua, perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan. Saat ini per 30 Juni 2022, susunan komisaris dan direksi perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Irena Istary Iskandar

Komisaris Independen Desti Liliati

Komisaris Christopher Joseph Clower

Direksi

Direktur Utama Markus Dinarto Pranoto

Direktur Keuangan Indah Mulyawan

Direktur Jasin Hermawan

Direktur Hady Sutiono

Selanjutnya agenda RUPSLB ketiga, persetujuan perubahan ketentuan anggaran dasar Perseroan.

Agenda terakhir, pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala tindakan yang dianggap perlu dalam pelaksanaan Pengambilalihan dan perubahan anggaran dasar Perseroan tersebut di atas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat akta-akta dan dokumen-dokumen apapun lainnya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Pengambilalihan dan perubahan anggaran dasar Perseroan tersebut, serta melakukan segala tindakan yang dianggap perlu oleh Direksi Perseroan untuk melaksanakan hal-hal yang diputuskan dalam RUPSLB.

Untuk diketahui, pada Maret 2022 lalu, PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) dilaporkan akan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) kepada perusahaan asal Korea, Woori Card Co., Ltd.

Dengan demikian, akan terjadi perubahan pemegang saham pengendali pada BPFI.

Calon pengendali baru BPFI adalah Woori Card Co., Ltd, suatu perusahaan yang didirikan dan tunduk berdasarkan Hukum Negara Republik Korea, beralamat terdaftar di 50, Jong-ro 1-gil, Jongno-gu, Seoul, Republik Korea.

9. Ada Investor Misterius Borong Saham BUMI Hingga Nyaris 6%!

Emiten pertambangan batu bara milik Grup Bakrie, Bumi Resources (BUMI), kedatangan investor misterius. Bukan hanya misterius, investor ini juga memiliki modal yang tidak sedikit.

Investor tersebut memborong nyaris 6% saham BUMI hanya dalam waktu tiga hari. Investor tersebut diketahui merupakan klien dari Nomura Bank Switzerland (NBS) dan pembeliannya dilakukan lewat rekening escrow yang dikelola oleh NBS sebagai pihak ketiga.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut bahwa pembelian dilakukan lewat broker Citibank NA. Adapun alamat entitas pembeli dinyatakan berada di Kasernenstrasse 1, 8021 Zurich, yang merupakan alamat kantor Nomura Swiss.

KSEI juga mengungkapkan bahwa pembelian pertama dilakukan tengah pekan lalu atau di tanggal 19 Juli 2022. Selanjutnya aksi beli ini berlangsung kembali di tanggal 20 Juli dan 21 Juli atau batas terakhir pengumuman data KSEI atas pemegang saham perseroan di atas 5%.

Lewat rekening escrow di NBS, investor yang belum diketahui pasti identiasnya ini pertama kali memborong saham BUMI sebanyak 7,48 miliar atau mewakili kepemilikan 5,54% pada 19 Juli. Pembelian ini merupakan yang pertama dan memicu KSEI mengungkapkan nama pembeli kepada investor publik. Karena menggunakan rekening escrow tidak diketahui siapa investor dibalik pembelian tersebut.

Selanjutnya, aksi beli kembali berlanjut sehari setelahnya yakni pada tanggal 20 Juli 2022, yang mana klien Bank Nomura Swiss tersebut 200 juta saham di BUMI, sehingga kini kepemilikannya menjadi 5,69%.

Terakhir dalam pengumuman KSEI paling anyar untuk transaksi per tanggal 21 Juli, investor tersebut kembali memborong 288 juta saham BUMI dan kini menjadikannya menguasai 5,91% saham perusahaan.

Pembelian tersebut ikut mendongkrak kinerja saham BUMI di bursa, di mana pada tanggal 19 dan 20 Juli, saham BUMI menguat masing-masing 2,60% dan 5,06%. Sedangkan pada perdagangan 21 Juli saham BUMI ditutup stagnan.

Selanjutnya pada perdagangan dua hari setelahnya, saham BUMI kembali ditutup menguat dan memberikan adanya indikasi bahwa aksi beli dari investor misterius tersebut tampaknya terus berlanjut.

Secara total, sejak penutupan perdagangan 18 Juli atau sehari sebelum klien Nomura masuk ke BUMI, saham perusahaan batu bara Grup Bakrie tersebut telah menguat 21%.

Menggunakan asumsi batas bawah yakni harga penutupan perdagangan 18 Juli, investor yang memborong nyaris 8 miliar saham BUMI dalam kurun waktu tiga hari tersebut diperkirakan merogoh kocek lebih dari Rp 610 miliar untuk menguasai 5,91% saham BUMI.

10. MCAS Grup Gandeng PLN Kembangkan Stasiun Penukaran Baterai

Volta melalui PT Energi Selalu Baru (ESB), anak usaha PT NFC Indonesia Tbk, MCAS Group, bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pengembangan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

ESB merupakan perusahaan yang berfokus dalam menyediakan infrastruktur kendaraan listrik ramah lingkungan salah satunya adalah teknologi Sistem Ganti Baterai (SGB) yang digunakan oleh motor listrik Volta untuk memudahkan penggunanya melakukan penukaran baterai.

PT PLN (Persero) membentuk Electric Vehicle Digital Services (EVDS) sebagai salah satu platform layanan kendaraan listrik.

Langkah ini dilakukan PLN untuk meningkatkan customer experience dengan mendigitalisasi dan mengintegrasi semua sistem pelayanan pelanggan bagi pengguna ataupun calon pengguna kendaraan listrik.

Melalui EVDS ini, masyarakat bisa langsung mendapatkan layanan informasi dan sistem transaksi pada charging station. Pelanggan juga bisa langsung melakukan transaksi charging di SPKLU yang langsung termonitor jumlah konsumsi daya.

Bagi para pemilik kendaraan listrik roda dua, EVDS juga menyediakan akses langsung ke SPBKLU milik Volta. EVDS diluncurkan PLN bertepatan dengan PLN E-Mobility yang merupakan pameran kendaraan listrik terbesar di Bali, Minggu (24/7). EVDS ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang membutuhkan layanan terkait kendaraan listrik.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan, pihaknya terus melakukan peningkatan layanan digital melalui PLN Mobile. EVDS ini nantinya sebagai one stop solution bagi masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan listrik.

"Masyarakat lebih mudah untuk mendapatkan layanan kelistrikan apalagi untuk kendaraan listriknya. Mau tambah daya, pasang baru, bahkan membeli kendaraan listrik ini bisa melalui EVDS yang terintegrasi dengan PLN Mobile."

"Dalam EVDS semua sistem, vendor untuk layanan EV terintegrasi dengan baik. Kami melakukan kolaborasi ini untuk bisa memberikan kemudahan bagi pelanggan. Membangun ekosistem ini harus kolaborasi, melalui EVDS PLN siap menjadi pionir dan akselerator untuk membangun ekosistem kendaraan listrik," lanjut Darmawan.

11. Juragan Minyak Maap Nih! Minyak Kontrak WTI Turun 0,97%

Permintaan akan minyak mentah diramal susut menyusul meningkatnya risiko resesi akibat kenaikan suku bunga acuan. Ini membuat harga minyak dunia tertekan.

Pada Senin (25/7/20220 pukul 12.55 WIB harga minyak jenis brent tercatat 102.39/barel, turun 0,78% dibandingkan posisi terakhir. Sedangkan yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 93,8/barel, ambles 0,97%.

"Harga minyak berada di bawah tekanan karena meningkatnya kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve AS akan memperlambat ekonomi global dan mengurangi permintaan bahan bakar," kata Tetsu Emori, kepala eksekutif Emori Fund Management Inc.

"Pemulihan yang lambat dalam ekonomi China juga membebani sentimen pasar," katanya.

Pejabat bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) telah mengindikasikan bahwa bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli.

Kebijakan moneter yang ketat saat ini merupakan langkah besar karena meningkatkan kemungkinan resesi selama tahun depan menjadi 40%, berdasarkan jajak pendapat ekonom Reuters ditemukan.

Prediksi dari jajak pendapat terbaru menunjukkan kemungkinan 40% resesi AS akan terjadi tahun depan, dengan kemungkinan 50% terjadi dalam dua tahun lagi. Hal tersebut adalah peningkatan yang signifikan dari 25% dan 40% dalam jajak pendapat Juni.

Sementara lebih dari 90% atau 47 dari 51 responden mengatakan potensi resesi akan ringan atau sangat ringan. Hanya empat orang yang mengatakan itu akan parah.

Dari sisi pasokan, National Oil Corporation (NOC) Libya berencana untuk mengembalikan produksi menjadi 1,2 juta barel per hari (bph) dalam jangka dua minggu ke depan.

"Nada pasar kemungkinan akan tetap bearish juga di tengah kekhawatiran bahwa dimulainya kembali beberapa produksi minyak mentah Libya akan mengurangi ketatnya pasokan global," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di Fujitomi Securities Co Ltd.

Selain itu, Uni Eropa mengatakan bahwa mereka akan mengizinkan perusahaan energi Rusia untuk mengalirkan minyak ke negara-negara ketiga setelah adanya penyesuaian sanksi yang disepakati oleh para anggota pekan lalu. Ini ditujukan untuk membatasi risiko keamanan energi global.

Namun, Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina mengatakan bahwa Rusia tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang memutuskan untuk mengenakan batasan harga.

12. Soegiarto Adikoesoemo Bakal Kian Tajir, Laba AKRA Terbang 73%

Soegiarto Adikoesoemo bakal kian tajir. Ini sejalan dengan apiknya perfoma perusahaan yang ia dirikan, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Berdasarkan laporan keuangan, Senin (25/7/2022), AKRA membukukan pendapatan Rp 21,98 triliun per Juni 2022. Angka ini terbang 107,35% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 10,59 triliun.

Itu merupakan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan. Sedang pendapatan sewa naik 11,04% secara tahunan menjadi Rp 126,19 miliar.

Namun, AKRA juga mencatat kenaikan beban pokok sangat signifikan. Kenaikannya mencapai 113,13% secara tahunan menjadi Rp 20,49 triliun.

Sehingga, laba kotornya tercatat Rp 1,62 triliun. Torehan ini naik 48,16% dibanding periode yang sama tahun 2021, Rp 1,09 triliun.

AKRA sejatinya mencatat penurunan di sejumlah pos keuangan. Pada pos laba rugi selisih kurs misalnya. Kerugian kurs sebesar Rp 19,24 miliar dari sebelumnya laba Rp 1,08 miliar.

Akan tetapi, AKRA mampu menekan beban usaha lainnya menjadi Rp 1,69 miliar dari sebelumnya Rp 3,72 miliar.

Alhasil, laba usaha AKRA sebesar Rp 1,19 triliun, naik 56,22% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 763,93 miliar. Posisi ini pula yang meski beban AKRA cukup siginifikan tapi masih mampu mencetak keuntungan.

Laba bersih AKRA Rp 996,07 miliar. Perolehan ini lompat 73,6% dibanding periode yan sama tahun sebelumnya, Rp 550,39 miliar.

13. Palma Serasih Investasi di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan

PT Palma Serasih Tbk (PSGO) menyampaikan, perseroan melalui entitas anaknya, yaitu PT Palma Serasih Internasional (PSI) menjalin kerja sama dengan PT Maloy Batuta Trans Kalimantan (PT MBTK) untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK).

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), kedua belah pihak telah menandatangani perjanjian kerja sama tentang investasi usaha di KEK MBTK antara PT PSI dengan PT MBTK pada hari Rabu, 20 Juli 2022.

Adapun investasi usaha dilakukan di atas lahan seluas ±9,4 hektar berupa pembangunan tangki timbun dan fasilitas pendukung lainnya (Tahap I), dan pembangunan Crude Palm Oil (CPO) Refinery dan fasilitas pendukungnya (Tahap 2).

Realisasi pembangunan Tahap II akan dilaksanakan dengan mengacu pada pembangunan Tahap I telah selesai dilakukan dan beroperasi, kondisi usaha PT PSI dan afiliasinya serta perkembangan industri kelapa sawit.

Pembangunan investasi usaha ini dilakukan dengan maksud untuk percepatan aktivitas loading dan perluasan bidang usaha ke industri hilir sawit.

Pada penutupan sesi I perdagangan Senin (25/7/2022), pukul 11.30 WIB saham PSGO terpantau melemah 0,57% ke level Rp 175 per unit.

14. Matahari Kembali Buka Gerai Baru, Banyak Tutup Saat Covid

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membagikan panduan EBITDA 2022 yang ditingkatkan dari Rp 2 triliun menjadi Rp 2,1 triliun, seiring kinerja semester pertama 2022 yang kuat dan tren penjualan bulan Juli yang solid. Perseroan mulai melakukan ekspansi setelah sempat menutup sejumlah gerai selama pandemi covid-19.

Berdasarkan keterangan tertulis Matahari yang dikutip Senin (25/7/2022), Matahari mencatatkan penjualan kotor sebesar Rp 7,2 triliun untuk periode yang berakhir 30 Juni 2022, 9,2%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2021.

Perdagangan Lebaran yang sukses mendukung pencapaian EBITDA sebesar Rp 1,3 triliun dalam enam bulan pertama tahun 2022, setara dengan EBITDA tahun penuh 2021.

Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 918 miliar pada semester I-2022, melonjak 72,5% dibandingkan dengan Rp 532 miliar pada semester I-2021.

"Didukung oleh tren penjualan bulan Juli yang kuat, Perseroan meningkatkan panduan EBITDA 2022 dari Rp 2 triliun menjadi Rp 2,1 triliun, dan menargetkan pertumbuhan dua digit atas penjualan dan laba bersih untuk tahun 2023," tulis manajemen, dikutip Senin (25/7/2022).

Sejalan dengan itu, Perseroan meningkatkan proyeksi dividen setahun penuh menjadi Rp 525 per saham atau lebih, dengan pembayaran setiap tahun.

Matahari juga membuka gerai dengan konsep baru di Mal Taman Anggrek Jakarta pada periode tersebut, sehingga terdapat 2 gerai baru di semester I-2022, dan meluncurkan kembali gerai Karawaci dengan konsep baru dan modern pada 8 Juli 2022.

Perseroan semakin mempercepat rencana pembukaan gerai, yaitu 8 gerai baru pada paruh kedua tahun ini, dengan 6 gerai di antaranya telah memperoleh kepastian kontrak, yaitu di Tangerang (Banten), Gowa (Sulawesi Selatan), Bondowoso (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), Kendari (Sulawesi Tenggara), dan Bontang (Kalimantan Timur).

"Rangkaian pembukaan ini akan melengkapi jumlah gerai secara nasional menjadi 148 pada akhir tahun 2022," ungkap manajemen.

Perseroan sedang mengembangkan rencana pembukaan jaringan di tahun 2023 yang terdiri dari 12-15 gerai dan yakin akan pertumbuhan lebih lanjut di masa depan.

Pada 2021, manajemen Matahari Departemen Store menutup 13 gerainya pada tahun ini. Per April 2021 Matahari, seperti yang pernah diberitakan, sudah menutup sebanyak empat gerai sampai dengan pertengahan September ini, lokasinya ada di Jakarta, Bogor, Bandung dan Yogyakarta.

15. AKRA Bagikan Dividen Interim Rp 25/Saham Pada 16 Agustus

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 25 per saham atau dengan jumlah total Rp 493,4 miliar.
Hal itu berdasarkan Keputusan Direksi AKRA pada 22 Juli 2022 dan Persetujuan Komisaris pada 22 Juli 2022.

Mengutip keterbukaan informasi, Senin (25/7/2022), data keuangan per 30 Juni 2022 yang mendasari pembagian dividen interim adalah, jumlah saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 8,1 triliun.

Selanjutnya, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 955,46 miliar, dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 9,9 triliun.

Simak Jadwal Pembagian Dividen Interim AKRA:
1. Cum Dividen di Pasar Reguler & Negosiasi 3 Agustus 2022
2. Ex Dividen di Pasar Reguler & Negosiasi 4 Agustus 2022
3. Cum Dividen di Pasar Tunai 5 Agustus 2022
4. Ex Dividen di Pasar Tunai 8 Agustus 2022
5. Recording Date yang berhak atas Dividen Interim 5 Agustus 2022
6. Pembagian Dividen Interim 16 Agustus 2022

Berdasarkan laporan keuangan, Senin (25/7/2022), AKRA membukukan pendapatan Rp 21,98 triliun per Juni 2022. Angka ini terbang 107,35% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 10,59 triliun.

Itu merupakan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan. Sedang pendapatan sewa naik 11,04% secara tahunan menjadi Rp 126,19 miliar.

Namun, AKRA juga mencatat kenaikan beban pokok sangat signifikan. Kenaikannya mencapai 113,13% secara tahunan menjadi Rp 20,49 triliun.

Sehingga, laba kotornya tercatat Rp 1,62 triliun. Torehan ini naik 48,16% dibanding periode yang sama tahun 2021, Rp 1,09 triliun.

Laba bersih AKRA tercatat Rp 955,46 miliar pada semester I-2022. Perolehan ini lompat 73,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 550,39 miliar.

16. Pangkas Beban Pegawai, Kerugian Anak Garuda GMFI Mengecil

Entitas anak usaha maskapai penerbangan BUMN Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), agresif melakukan efisiensi. Alhasil, kerugian perusahaan menurun.

Berdasarkan laporan keuangan, Senin (25/7/2022), GMFI sejatinya masih mencatat penurunan pendapatan sepanjang tahun lalu. Penurunannya sebesar 17,03% menjadi US$ 210,59 juta dari sebelumnya sebesar US$ 253,84 juta pada 2020.

Sementara, kerugian bersih sepanjang periode tersebut sebesar US$ 127,39 juta, turun cukup signifikan sebesar 61,25% secara tahunan dari sebelumnya US$ 328,78 juta.

Pemicu penurunan itu adalah, efisiensi di seluruh beban perusahaan. Beban usaha yang salah satunya terdiri dari beban pegawai turun menjadi US$ 91,99 juta pada 2021 dari US$ 117,5 juta per 2020. Ini setara dengan pemangkasan beban pegawai 21,71% secara tahunan.

Selain itu, beban material turun 51,12% secara tahunan menjadi US$ 50,14 juta dari sebelumnya US$ 102,59 juta. Beban subkontrak turun 53,59% secara tahunan US$ 54,76 juta dari US$ 118 juta.

GMFI juga memangkas beban operasional jadi US$ 30,87 juta dari sebelumnya US$41,68 juta.

Imbas dari efisiensi itu, rugi usaha GMFI tercatat US$ 94,49 miliar. Nilai ini menyusut 69,65% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 311 juta. Penurunan ini yang juga membuat kerugian bersih GMFI mengecil.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular