ECB Hawkish, Bursa Eropa Dibuka Di Zona Merah!
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal kompak terkoreksi pada perdagangan Senin (25/7/2022), di mana investor bersiap untuk musim rilis kinerja keuangan dan rilis kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat (AS) (Federal Reserve/The Fed).
Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun 0,3% ke posisi 424,22, di mana saham minyak dan gas ambles 1,2% dan menjadi pemimpin penurunan. Mayoritas saham berada di zona merah.
Hal serupa terjadi pada indeks CAC Prancis yang melemah 0,24% ke posisi 6.202,12. Sedangkan, indeks FTSE terkoreksi 0,32% ke 7.254,7 dan indeks DAX Jerman melemah 0,62% ke 13.172,14.
Perhatian investor global akan terfokus pada rilis kebijakan moneter terbaru dari The Fed yang dijadwalkan akan dirilis pada Rabu (27/7) waktu setempat, di mana pasar memprediksikan kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps).
Sementara itu, bank sentral Eropa (ECB) pekan lalu telah lebih dulu menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50 bps, yang lebih besar dari prediksi pasar.
Pejabat ECB Robert Holzmann yang terkenal hawkish, mengatakan kepada media Australia bahwa ECB akan mengevaluasi situasi ekonomi zona Eropa sebelum memutuskan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan di September.
Bursa saham di Asia Pasifik cenderung diperdagangkan lebih rendah karena kekhawatiran akan perlambatan ekonomi kembali membayangi sentimen investor, di mana imbal hasil (yield) obligasi yang merupakan aset safe have dan dolar AS naik.
Di sisi lainnya, kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS diperdagangkan lebih rendah di pra-pembukaan perdagangan karena investor sedang bersiap untuk musim rilis kinerja keuangan dan masih menunggu keputusan The Fed terkait kebijakan moneternya.
Pekan ini, investor akan disuguhkan dengan musim rilis kinerja keuangan dari UBS, Unilever, LVMH, Credit Suisse, Deutsche Bank, Daimler, Shell, Barclays, Nestle, dan Renault.
Sementara Ryanair, Vodafone, Philips, Faurecia, dan Juliur Baer dijadwalkan akan merilis kinerja keuangannya hari ini sebelum perdagangan dibuka.
Saham Philips merosot 9%, setelah perusahaannya melaporkan kinerja keuangan yang lebih rendah dari prediksi pasar dan memangkas proyeksi pendapatannya tahun ini.
Hari ini juga akan dirilis penjualan ritel Jerman dan indeks sentimen bisnis di Juli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)