ECB Naikkan Suku Bunga 50 Bps, Gerak Bursa Eropa Bervariasi

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
22 July 2022 14:57
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal bergerak beragam pada perdagangan Jumat (22/7/2022), di mana investor menunggu musim rilis kinerja keuangan dan mengevaluasi kebijakan moneter dari bank sentral Eropa (ECB)

Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun 0,2% ke posisi 421,75, di mana saham konstruksi dan material ambles 0,8% dan menjadi pemimpin penurunan. Sedangkan saham minyak dan gas naik 0,7%.Hal serupa terjadi pada indeks CAC Prancis melemah 0,28% ke posisi 6.184,7.

Sedangkan, indeks FTSE naik tipis 0,32% ke 7.294,03 dan indeks DAX Jerman menguat 0,09% ke 13.259,78.

ECB telah menaikkan suku bunga acuannya hingga 50 basis poin (bps) untuk pertama kalinya sejak 11 tahun pada Kamis (21/7) memicu kekhawatiran akan perlambatan pada pertumbuhan ekonomi di tengah perang antara Rusia-Ukraina yang masih berlangsung.

ECB juga mengumumkan Transmission Protection Instrument (TPI) yang merupakan rencana perlindungan obligasi yang dirancang untuk membatasi biaya pinjaman di seluruh kawasan dan membatasi fragmentasi untuk negara-negara berhutang di Eropa Selatan.

Pada Kamis (21/7), bursa saham Eropa ditutup lebih tinggi setelah kebijakan moneter ECB dirilis dan mata uang euro menguat, padahal di sesi perdagangan sebelumnya euro sempat melemah.

Sementara bursa saham di Asia Pasifik bergerak beragam hari ini, di mana investor masih mencerna inflasi di Jepang yang meninggi setelah bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga acuannya pada Kamis (21/7).

Bursa saham di AS bergerak melemah di pra-pembukaan perdagangan di mana pasar bereaksi terhadap musim rilis kinerja keuangan. Kinerja keuangan dari Snap mengecewakan dan mengirim sahamnya anjlok dan memukul indeks Nasdaq.

Di kawasan Eropa, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) per Juli di Inggris menunjukkan penurunan karena inflasi yang melesat dan naiknya suku bunga acuan, jika mengacu pada survei GfK. IKK di Juli berada di -41 dan menjadi level terendah selama 48 tahun.

Menteri Keuangan Prancis mengatakan bahwa pertumbuhan ekonominya akan menurun tajam tahun depan disebabkan oleh risiko geopolitik dan defisit biaya pada sektor publik sehingga memperlambat pembangunan. Kementerian melihat pertumbuhan ekonomi di negaranya dari 2,5% di 2022 menjadi 1,4% di 2023.

Ketidakpastian politik Italia tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dengan pemilihan nasional yang dijadwalkan pada 25 September setelah Perdana Menteri (PM) Mario Draghi mengundurkan diri setelah pemerintahan koalisinya runtuh.

Hari ini akan dirilis Purchasing Managers' Index (PMI) per Juli untuk kawasan Eropa dan Inggris, disusul oleh bank sentral Rusia (CBR) yang akan mengumumkan keputusan suku bunga acuannya.

Selain itu, musim rilis kinerja keuangan akan dihiasi oleh Thales, Danske Bank, Norsk Hydro, Hermes, Sika, dan Lonza.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Global Berjatuhan, Bursa Eropa Ikutan Kebakaran!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular