
Yuk, Simak Kabar Pasar Dulu Sebelum Transaksi

Terbang 80%, Saham Emiten Wulan Guritno Masuk Radar Bursa
Emiten resto dan bar PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) berada dalam pantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) karena terjadinya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Mengutip keterbukaan informasi BEI, pengumuman UMA tertanggal 20 Juli 2022 itu tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham LUCY tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis pengumuman BEI, dikutip Kamis (21/7/2022).
Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.
Krisis Kripto Makan Korban Lagi! Kali Ini Bursa Kripto Zipmex
Krisis kripto kembali makan korban, di mana kali ini bursa kripto yang berbasis di Asia Tenggara, Zipmex resmi menangguhkan sementara penarikan dana oleh nasabah.
Hal ini dikonfirmasi dalam tweet dari Twitter Zipmex pada Rabu (20/7/2022) malam seperti dilaporkan Reuters, di mana perusahaan mengalami kesulitan likuiditas akibat krisis yang ditimbulkan di Babel Finance dan Celsius.
Zipmex yang beroperasi di Singapura, Thailand, Indonesia dan Australia menjadi perusahaan kripto terbaru yang terdampak dari kejatuhan pasar kripto yang dimulai pada Mei akibat runtuhnya koin digital buatan Terraform Labs yakni Terra Luna dan TerraUSD.
Kondisi pasar yang bergejolak dan kesulitan keuangan yang diakibatkan oleh mitra bisnis utamanya menjadi alasan Zipmex melakukan suspensi penarikan dana oleh nasabah, menyusul langkah Celsius dkk yang sudah terlebih dahulu melakukan langkah serupa.
CEO Zipmex Thailand, Akalarp Yimwilai mengatakan bahwa kesulitan afiliasi lokal berasal dari masalah di Zipmex Global yang berbasis di Singapura, di mana mitranya yakni Babel Finance dan Celsius mengalami masalah likuiditas.
Selain itu, hubungan antara cabang Zipmex memang sedang tidak baik, di mana ada perbedaan kondisi antara Zipmex Global dan Zipmex Thailand. Akalarp mengatakan Zipmex Thailand telah kembali beroperasi selain dari transaksi yang terkait dengan satu produk investasi.
Sementara itu, Celsius yang berbasis di Amerika Serikat (AS) tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim. Celsius sebelumnya telah mengajukan perlindungan Chapter 11 pada 13 Juli lalu, mencatat defisit sebesar US$ 1,19 miliar di neracanya.
Sedangkan, Babel Finance sudah menerapkan langkah serupa lebih dahulu pada bulan lalu. Manajemen Babel juga tidak mengindahkan pertanyaan dari Reuters terkait krisis yang terjadi antara Zipmex dengan Babel.
(RCI/dhf)[Gambas:Video CNBC]