
Yuk, Simak Kabar Pasar Dulu Sebelum Transaksi

Catat! Baba Rafi yang IPO Beda Dengan yang Sedang Berkasus
Entitas pemegang merek waralaba Baba Rafi tengah menghelat initial public offering (IPO). Di belahan yang berbeda, merek berbau Baba Rafi juga tengah menghadapi kasus hukum.
Meski serupa, namun keduanya tak sama. Baba Rafi yang tengah menghelat IPO berada di bawah bendera PT Sari Kreasi Boga (SKB) Food. Sedang Baba Rafi yang tengah menjalani proses hukum adalah PT Baba Rafi Udang Vaname.
Hendy Setiono merupakan petinggi perusahaan udang tersebut. Ia juga merupakan pengelola merek Kebab Turki Baba Rafi wilayah timur. Sedang di wilayah barat, Baba Rafi dikelola oleh Nilamsari yang juga merupakan mantan istri Hendy Setiono.
Founder sekaligus Direktur Pengembangan Bisnis SKB Food, Nilamsari menuturkan ihwal pecahnya merek Baba Rafi ke kutub yang berbeda. Semula, merek Baba Rafi memang ia dirikan bersama mantan suami Hendy Setiono. Keduanya mendirikan PT Babarafi Indonesia dengan porsi kepemilikan saham masing-masing 50%.
Pada perjalanan membangun usaha Baba Rafi sehingga terus berkembang, Nilamsari lebih banyak memainkan peran di balik layar sebagai konseptor dan innovator. Sebaliknya, Hendy muncul di depan sehingga lebih banyak dikenal publik.
Gak Cuma Rokok, Grup Djarum Juga Cuan Dari Bisnis Properti
Duo Hartono masih berada di posisi puncak orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes. Nilai kekayaan Robert Budi Hartono mencapai US$ 23,2 miliar atau setara dengan Rp 333,15 triliun. Sementara, Michael Bambang Hartono memiliki kekayaan sekitar US$ 22,3 miliar atau setara Rp 320,23 triliun.
Selain Bank BCA yang berasal dari sektor keuangan, kekayaan Hartono bersaudara juga berasal dari sejumlah sektor lain seperti rokok Djarum, sektor elektronik melalui Polytron, startup teknologi, agrobisnis. Namun, belum banyak yang tahu kalau Keluarga Hartono juga rupanya memiliki bisnis properti.
Kata Bos Panin Soal Kabar Diakusisi Induk Danamon
Grup keuangan asal Jepang Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG), dikabarkan sedang mempertimbangkan tawaran untuk membeli saham Bank Panin. Bahkan, MUFG disebut sedang bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk menjajaki kesepakatan terkait akuisisi saham Bank Panin.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Panin Bank Herwidayatmo mengungkapkan jika rencana aksi korporasi ini belum ada pembahasan. "Kita sebagai perusahaan publik tahu diri, kalau sudah ada (rencana) harus dipenuhi unsur keterbukaanya," kata Herwidayatmo.
Herwid menjelaskan jika belum ada informasi apapun dari pemegang saham terkait hal tersebut. "Karena kita belum ada apa-apa (rencana aksi korporasi dengan MUFG)," jelasnya.
Laba Bersih Bank Jago Rp 29 M Pada Kuartal II
Emiten bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan pertumbuhan positif hingga kuartal II 2022. Pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago meningkat 340% menjadi Rp 705 miliar pada kuartal II-2022. Pendapatan bunga bersih tercatat Rp 641 miliar atau tumbuh 361% secara yoy.
Pendapatan bunga dan pendapatan syariah ini didorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tumbuh 234% menjadi Rp 7,26 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,17 triliun.
Secara year to date, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah meningkat Rp 1,89 triliun atau tumbuh 35% dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp 5,37 triliun.
(RCI/dhf)