
AXIO Pendatang Baru, Tapi Merangsek ke Jajaran Top Gainers!

Saat IHSG turun, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.
![]() |
Saham perdagangan besar bahan konstruksi dan perlengkapan bahan bangunan yakni PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top losers pada perdagangan kemarin.
Saham BEBS sudah berada di jajaran top losers sejak perdagangan Rabu lalu. Saham BEBS juga sempat masuk ke jajaran top gainers pada perdagangan Senin awal pekan ini.
Saham BEBS ditutup ambruk 6,92% ke posisi harga Rp 4.840/saham. Dengan ini, maka saham BEBS menyentuh batas auto rejection bawahnya (ARB) kemarin.
Nilai transaksi saham BEBS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 140,17 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 27,79 juta lembar saham. Investor asing melepas saham BEBS sebesar Rp 6,79 miliar di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 11 Juli hingga kemarin, saham BEBS terpantau mencetak penguatan sebanyak 5 kali dan koreksi sebanyak 4 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham BEBS masih melesat hingga 9,5%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, BEBS juga masih melonjak 13,08%.
Dari kinerja keuangannya, BEBS mencatatkan kenaikan laba bersih 104,96% menjadi Rp 82,19 miliar secara tahunan (year-on-year/yoy) per Juni 2022, dari tahun sebelumnya Rp 40,1 miliar. BEBS Juga mencatatkan penjualan Rp 345 miliar, naik 89,41% (yoy), dari sebelumnya Rp 182,55 miliar.
Selain saham BEBS, terdapat pula saham emiten perdagangan komponen elektonik dan komponen sepeda yakni PT Gaya Abadi Sempurna (SLIS), di mana harga sahamnya ambles 6,67% ke posisi Rp 182/saham dan menyentuh batas ARB-nya kemarin.
Nilai transaksi saham SLIS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 26,67 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 137,89 juta lembar saham. Asing juga melepas saham SLIS sebesar Rp 6,44 miliar di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 11 Juli hingga kemarin, saham SLIS terpantau mencetak penguatan sebanyak 6 kali dan koreksi sebanyak 3 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham SLIS terkoreksi 2,67%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, SLIS ambles 35,92%.
Saham SLIS sempat menikmati masa-masa indah di periode Januari 2021 sampai Agustus 2021. Kala itu, para pemegang sahamnya akan menikmati 'cuan' berlimpah. Sebagai gambaran, di rentang 4 Januari 2021 sampai 12 Agustus 2021, harga saham SLIS meroket 194,30%.
Asal tahu saja, SLIS merupakan produsen barang elektronik, seperti lampu dan kipas angin. Selain itu, perusahaan ini juga memproduksi sepeda listrik dan motor listrik.
Prospek bisnis motor listrik sebenarnya tergolong cerah di tengah tumbuhnya ekonomi hijau atau green economy, kendati masih dibutuhkan sejumlah pengembangan dan pertimbangan di beberapa aspek.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)[Gambas:Video CNBC]