Laba Bersih Bank Jago Rp 29 M Pada Kuartal II

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Kamis, 21/07/2022 13:14 WIB
Foto: Dok Bank Jago

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan pertumbuhan positif hingga kuartal II 2022.

Pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago meningkat 340% menjadi Rp 705 miliar pada kuartal II-2022. Pendapatan bunga bersih tercatat Rp 641 miliar atau tumbuh 361% secara yoy.

Pendapatan bunga dan pendapatan syariah ini didorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tumbuh 234% menjadi Rp 7,26 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,17 triliun.


Secara year to date, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah meningkat Rp 1,89 triliun atau tumbuh 35% dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp 5,37 triliun.

Pertumbuhan tinggi pada penyaluran kredit dan pembiayaan syariah ditopang oleh kolaborasi dengan sejumlah fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan digital lainnya dalam kerja sama pembiayaan (partnership lending).

Hal ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan super-app Gojek, aplikasi reksa dana online Bibit, dan platform trading online Stockbit.

Sampai dengan akhir kuartal II-2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 34 institusi, seperti Atome, Kredit Pintar, Home Credit, Carsome Indonesia, dan BFI Finance.

"Kami akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan ekosistem keuangan. Ini merupakan strategi kami untuk aktif mendatangi para nasabah di manapun mereka berada," ujar Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).

Kombinasi antara struktur dana yang membaik dan pertumbuhan kredit yang tinggi berdampak positif pada perolehan laba bersih setelah pajak hingga kuartal II-2022 sebesar Rp 29 miliar, berbanding terbalik dengan kuartal II-2021 yang masih mencatatkan rugi.

Pertumbuhan DPK yang tinggi mendorong perbaikan rasio likuiditas atau loan to deposits ratio (LDR) menjadi 119% pada akhir kuartal II-2022 dari 146% pada akhir 2021.

Bank Jago mencatatkan NIM 10,8% dan memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) 110%, cukup kuat untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Hingga akhir Juni 2022 Bank Jago mencatatkan total aset sebesar Rp 14,61 triliun, tumbuh 44,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain penyaluran kredit, pertumbuhan positif juga terjadi pada jumlah nasabah pengguna digital banking dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

Penerimaan tinggi masyarakat terhadap Aplikasi Jago mendorong jumlah nasabah funding mencapai lebih dari 3 juta nasabah pada akhir Juni 2022.

Jumlah nasabah ini tumbuh lebih dari 100% dalam enam bulan atau tercatat 1,4 juta nasabah pada akhir 2021.

"Kami memaknai pertumbuhan ini sebagai apresiasi terhadap upaya kami dalam menghadirkan aplikasi perbankan yang menjawab kebutuhan nasabah," ujar Kharim.

Meningkatnya jumlah nasabah mendorong DPK tumbuh 253% menjadi Rp 6,1 triliun secara year on year (yoy). Secara year to date, DPK tumbuh 65,9% dibandingkan akhir 2021 yang tercatat Rp 3,68 triliun.

Current account savings account (CASA) meningkat 643% secara yoy menjadi Rp 3,87 triliun, sedangkan deposito tumbuh 85% menjadi Rp 2,23 triliun. Hal ini membuat struktur biaya dana semakin membaik yang tercermin pada rasio CASA terhadap total DPK mencapai 63%.

Peningkatan CASA membuat Bank Jago berhasil menjaga beban bunga dan beban syariah tetap rendah, yakni Rp 64 miliar pada kuartal II-2022, naik 200% dari tahun sebelumnya.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video:Emiten Migas "Percaya Diri" Ekspansi Saat Global Diguncang Trump