Laba Bank Jago (ARTO) Anjlok 81,50%, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Laba bersih emiten perbankan digital milik Jerry Ng, Bank Jago (ARTO), ambles 81,50% menjadi Rp 15,91 miliar pada tahun 2022 dari semula mencapai Rp 86,10 miliar setahun sebelumnya.
Kinerja negatif ini terseret oleh menggelembungnya sejumlah beban, termasuk dari sisi operasional, keuangan dan lainnya.
Bank Jago mencatatkan total beban, termasuk penyisihan nilai hingga personalia naik 131% menjadi Rp 1,34 triliun dari sebelumnya hanya Rp 579 miliar. Kenaikan ini terjadi seiring dengan meningkatnya pendapatan bunga dan syariah bersih perusahaan yang naik 129% menjadi Rp 1,35 triliun. Akan tetapi kondisi beban yang tidak dapat ditekan ikut menggerogoti kinerja laba perusahaan.
Dari beban personalia, tercatat beban gaji perusahaan naik 81% menjadi Rp 260 miliar, seiring penambahan karyawan sebesar 20% menjadi 471 pekerja. Dengan kata lain rerata beban gaji per pekerja mencapai Rp 550 juta setahun.
Bank digital yang terafiliasi dalam ekosistem GoTo tersebut mencatatkan nilai aset Rp 16,97 triliun atau naik 38% dari tahun 2021. Sementara itu liabilitas perusahaan naik menjadi Rp 8,17 triliun dengan meningkatnya jumlah simpanan nasabah, baik dari pihak ketiga maupun berelasi.
EKuitas perusahaan tercatat stagnan di Rp 8,26 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
Bank Jago Konsisten Perluas Ekosistem & Diversifikasi Risiko
(fsd/fsd)