Analisis Teknikal

Tunggu Suku Bunga BI, IHSG Berisiko Turun ke 6.800 di Sesi 2?

Tri Putra, CNBC Indonesia
21 July 2022 12:13
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun cukup dalam jelang pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) siang ini.
Pada sesi I perdagangan Kamis (21/7/2022), IHSG melemah 0,79% ke 6.820,65. IHSG sempat menguat di awal perdagangan dan menyentuh posisi tertinggi intraday di 6.893,38.

Namun setelah itu IHSG melemah dan harus berakhir di zona merah hingga sesi I berakhir.

Selain menanti pengumuman RDG BI siang ini di mana mayoritas ekonom memperkirakan BI akan tetap hold suku bunga acuan di 3,5%, sentimen negatif datang dari pelemahan nilai tukar rupiah.

Di pasar spot rupiah melemah terhadap dolar AS dan sudah tembus level psikologis Rp 15.000/US$ siang ini.

Mayoritas indeks saham acuan bursa regional Asia juga mengalami pelemahan seperti IHSG. Hanya indeks Nikkei 225 saja yang berhasil lolos dari cengkeraman koreksi dengan apresiasi 0,28%.

Sementara itu indeks Hang Seng memimpin pelemahan dengan koreksi 1,37% kemudian disusul oleh IHSG.

Setelah anjlok cukup dalam di sesi I, bagaimana arah pergerakan IHSG di sesi II nanti? Simak ulasan teknikal berikut.

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak melemah mendekati batas bawah BB terdekat di 6.758.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. 

Indikator RSI mengalami penurunan setelah kemarin menyentuh area overbought. RSI IHSG berada di 62,61 yang mengindikasikan adanya penguatan tekanan jual yang kemungkinan berasal dari adanya profit taking setelah menguat signifikan kemarin.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 membentuk pola konvergen (menyempit) dengan garis EMA 26 dan bar histogram mengalami penurunan meski ada di area positif.

Melihat indikator teknikal tersebut, peluang IHSG terkoreksi di sesi II masih terbuka, setidaknya IHSG perlu menguji level support sekaligus psikologis terdekat di 6.800.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mulai Rebound, IHSG Mau Nyusul di Sesi 2 Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular