Rekor! Kurs Dolar Singapura Nyaris Tembus Rp 10.800
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis (21/7/2022) hingga mencapai rekor tertinggi 2022. Pelaku pasar saat ini menanti pengumuman kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), dolar Singapura pun mendekati Rp 10.800/SG$.
Melansir data Refinitiv, pada pukul 10:33 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.793/SG$, menguat 0,37% di pasar spot. Jika dilihat lebih ke belakang, level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2 Juli 2021.
BI selepas tengah hari nanti akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG). Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia terbelah sama kuat di antara yang memperkirakan kenaikan dan yang mempertahankan suku bunga acuan.
Dari 14 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut, tujuh memproyeksi BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada bulan ini. Sementara tujuh lainnya memperkirakan BI tetap mempertahankan BI 7-DRR sebesar 3,5%.
Jika BI menaikkan suku bunga maka kenaikan tersebut akan menjadi pertama kalinya dalam kurun waktu 3,5 tahun lebih.
Sementara itu, jika BI tetap mempertahankan suku bunga acuan maka BI-7DRR sebesar 3,5% akan bertahan selama 18 bulan terakhir. Level 3,5% adalah suku bunga acuan terendah dalam sejarah Indonesia.
Kenaikan suku bunga bisa memberikan sentimen positif ke rupiah, di sisi lain momentum pertumbuhan ekonomi akan sedikit tertahan. Di sisi lain, jika suku bunga di tahan, maka rupiah akan tertekan, tetapi momentum pertumbuhan ekonomi masih bisa dijaga.
Sementara itu dolar Singapura sedang mendapat sentimen positif dari rilis data ekspor non minyak mentah (NODX).
Data dari Enterprice Singapore (ESG) yang dirilis awal pekan ini menunjukkan NODX Juni tumbuh 9% year-on-year (yoy), meski lebih rendah dari bulan sebelumnya yang melesat 12% (yoy). Baik ekspor elektronik dan non-elektronik mengalami kenaikan, begitu juga di 10 besar pasar utama, termasuk diantaranya Amerika Serikat, Malaysia dan Indonesia.
Secara bulanan, NODX tercatat tumbuh 3,7% pada Juni, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 2,8%.
Ekspor merupakan motor penggerak perekonomian Singapura.
Rasio ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura lebih dari 100%. Singapura menjadi negara dengan rasio ekspor terhadap PDB terbesar di dunia. Artinya, ketika ekspornya mulai tinggi, maka pertumbuhan ekonomi mengekor. Dolar Singapura pun terus menguat melawan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)