Eh... Saham Emiten Erick Thohir Masuk Jajaran Top Gainers
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melonjak lebih dari 2% pada perdagangan Rabu (20/7/2022) kemarin. Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melejit 2,06% ke posisi 6.874,74. IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan dibuka dan sempat tembus posisi tertinggi di 6.880,75.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitar Rp 15 triliun dengan melibatkan sekitar 21 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 378 saham terapresiasi, 149 saham terdepresiasi, dan 159 lainnya stagnan.
Investor asing kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 408,78 miliar di pasar reguler pada perdagangan kemarin. Saat IHSG melejit lebih dari 2%, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Rabu kemarin.
Saham emiten emiten yang terafiliasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir yakni PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top gainers pada perdagangan kemarin.
Saham MARI ditutup melonjak 18,35% ke posisi harga Rp 187/saham. Nilai transaksi saham MARI pada perdagangan Rabu kemarin mencapai Rp 28,98 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 162,38 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham MARI sebesar Rp 3,16 miliar di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 11 Juli hingga kemarin, saham MARI mencatatkan penguatan sebanyak 3 kali, kemudian koreksi juga sebanyak 3 kali, dan dua kali stagnan.
Dalam sepekan terakhir, saham MARI sudah melesat hingga 19,87%. Sedangkan selama sebulan terakhir, MARI terpantau melonjak 14,72%.
Belum diketahui penyebab harga saham MARI menguat signifikan pada perdagangan kemarin. Tetapi, pertumbuhan user aktif aplikasi Noice telah melesat menjadi 800 ribu hingga akhir kuartal II-2022, dari sebelumnya sebesar 400 ribu pengguna pada akhir kuartal I-2022.
Sedangkan total pengguna Noice, baik yang aktif maupun pasif melesat dari 1,8 juta menjadi 2,5 juta orang pada kuartal II-2022.
Selain saham MARI, terdapat pula saham emiten kilang bahan bakar gas cair (LNG) domestik yakni PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA). Saham ESSA ditutup melesat 11,46% ke posisi Rp 875/saham.
Nilai transaksi saham ESSA pada perdagangan kemarin mencapai Rp 133,73 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 157,73 juta lembar saham. Asing melepas saham ESSA sebesar Rp 8,57 miliar di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak 11 Juli hingga kemarin, saham ESSA tercatat 5 kali menghijau, dan 3 kali melemah. Dengan ini ESSA mencatatkan kenaikan 18,24% dalam sepekan terakhir. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham ESSA sudah melesat 2,34%.
ESSA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi dan kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amonia.
ESSA mencatatkan kinerja yang baik pada kuartal I-2022. Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$ 159 juta pada kuartal I-2022 dengan peningkatan yang signifikan sebesar 132% YoY. Bisnis Amonia menyumbang 92% ke total pendapatan, sedangkan bisnis LPG berkontribusi 8%.
Adanya kenaikan harga gas LPG dan amonia di pasar global akibat hambatan pasokan dan kenaikan permintaan justru menjadi sentimen positif bagi ESSA.
Pada tahun 2022 ini salah satu agenda bisnis yang difokuskan ESSA adalah mengembangkan produk blue ammonia. ESSA akan melakukan banyak usaha dan upaya untuk menjajaki feasibility study (FS) dengan Japan Oil, Gas, and Metals National Corporation (JOGMEC), Mitsubishi Corporation (MC) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Aksi ini tentu akan membuat produk perseroan bisa memasuki pasar lebih luas, sehingga berimbas positif terhadap kinerja keuangan perseroan dalam jangka panjang.
(chd)