
Ternyata Ini yang Bikin IHSG Tahan Banting

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis tahun ini akan ada pertumbuhan di bursa saham meski lambat. Verdi Ikhwan, Kepala Divisi Riset BEI mengatakan hingga 15 Juli 2022 IHSG masih tumbuh 1,07%.
"Optimisme didorong oleh pemulihan ekonomi yang kokoh di tengah risiko global dan domestik seperti risiko stagflasi, tren pengetatan kebijakan moneter, eskalasi
konflik geopolitik, varian baru Covid-19, dan lain-lain," kata Verdi kepada Media, Rabu (20/7/2022).
Menurutnya, ekonomi domestik tahun ini masih memiliki kesempatan untuk bertumbuh dan menjadi peluang bagi bursa. Selain itu, manajemen terhadap Covid-19 yang makin membaik juga membuat investor tetap percaya diri.
"Harmonisasi dari pemerintah seperti Omnibus Law, Tax Harmonization Law juga membuat investor lebih aktif dan percaya diri untuk berinvestasi," ungkap Verdi.
Meski begitu, Verdi menyebutkan memang ada kekhawatiran dan butuh kehati-hatian untuk menghadapinya, termasuk kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia. Untungnya, menurut Verdi beberapa analis sudah memprediksi kalaupun ada kenaikan suku bunga dampak yang akan terjadi hanya sementara (temporer) saja.
"Sebagian besar yang saya baca kita masih tumbuh, kalau kita lihat keuangan fundamental emiten kita, di Q1 tumbuh dan ini positif. Kita tetap optimis, walaupun ekonomi turun tapi masih kuat dan emiten kita juga masih tumbuh," tegas Verdi.
Hingga 15 Juli 2022, jumlah emiten tercatat di BEI mencapai 791 perusahaan atau sudah tumbuh 39% semenjak 2017 yang hanya 566 emiten. Hingga akhir tahun setidaknya ada 37 emiten yang ada di pipeline BEI.
Adapun jumlah investor di pasar modal Indonesia terus menunjukkan peningkatan hingga 8,1 kali dibandingkan 2017. Selain itu, hingga akhir Juni 2022 jumlah investor harian yang aktif mencapai 199.900 investor.
Secara pendidikan, lulusan SMA mendominasi investor retail mencapai 61,41%, diikuti lulusan S1 28,78%, D3 7,19%, dan S2 2,62%.
Sementara itu, secara pekerjaan, pegawai (termasuk di dalamnya pegawai negeri, swasta, maupun guru) mendominasi investor retail dengan porsi 32,62%, diikuti pelajar 27,83%, pengusaha 14,05%, ibu rumah tangga 6,17%, dan lainnya 18,31%.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000