Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada perdagangan Senin (18/7/2022) awal pekan ini. Penguatan ini terjadi di tengah bayang-bayang isu resesi yang lagi-lagi membuat indeks saham Tanah Air bergerak volatil.
Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup naik 0,11% ke posisi 6.659,253. Lantas, bagaimana dengan hari ini, Selasa (19/7/2022)?
IHSG masih dibayangi oleh sentimen situasi ekonomi global. Tapi, sentimen ini tidak berdiri sendiri, masih banyak kondisi pasar yang juga turut mewarnai pergerakan indeks. Dus, sebelum memulai perdagangan Selasa (19/7/2022), yuk simak kabar emiten berikut ini!
Nilai Transaksi Pembayaran Pajak di Tokopedia Naik 3x Lipat
Tokopedia membukukan nilai transaksi pembayaran pajak yang signifikan pada pada semester I 2022. Tercatat, nilai transaksi pembayaran pajak Tokopedia naik hampir 3 kali lipat dibanding periode yang sama di 2021.
Peningkatan ini terjadi berkat kolaborasi Tokopedia bersama Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI untuk mendorong transaksi pembayaran pajak melalui Tokopedia.
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, Suryo Utomo mengatakan, pihaknya memfasilitasi masyarakat agar dapat menunaikan kewajiban perpajakan negara melalui berbagai lembaga, termasuk e-commerce seperti Tokopedia.
"Hal ini dapat membantu meningkatkan kepatuhan masyarakat sekaligus mendorong penerimaan negara demi pemulihan ekonomi nasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (15/7/2022).
Penyerapan Dana IPO Sejumlah Emiten Minim, Tahan Ekspansi?
Penawaran umum perdana (IPO) sejatinya merupakan langkah perusahaan untuk mengumpulkan modal publik demi berekspansi bisnis melalui tambahan modal kerja atau belanja korporasi lainnya. Akan tetapi sejumlah emiten yang berhasil menggalang dana jumbo dalam IPO tahun lalu masih berhati-hati menghabiskan dana tersebut.
Sepanjang tahun 2021 terdapat 54 perusahaan yang melantai di BEI dengan perolehan dana IPO sebesar Rp 62,61 triliun, meningkat 1.060% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 5,49 triliun kala awal pandemi menghantam.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kala itu Inarno juga menyampaikan bahwa "penggalangan dana [IPO 2021] tertinggi sepanjang sejarah BEI." Penggalangan tersebut bahkan lebih tinggi 34% dari gabungan dana hasil IPO empat tahun sebelumnya yang nilainya hanya Rp 46,87 triliun.
Mau Akuisisi Tol MBZ Rp 4,39 T, META Gelar RUPS 9 Agustus
Grup Salim lewat PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) bakal mengakuisisi 40% saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) senilai Rp 4,389 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi di media massa, Senin (18/7/2022), META melalui anak usahanya, PT Margautama Nusantara, bakal mengakuisisi 2,26 juta lembar saham atau 40% saham JJC dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) selaku pihak penjual.
JJC adalah pengelola jalan tol ruas Jalan Tol Jakarta - Cikampek II Elevated atau yang saat ini dikenal sebagai Jalan Tol MBZ (Sheikh Mohamed Bin Zayed). Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (PPJB) telah ditandatangani antara penjual dan pembeli pada 30 Juni 2022.
Adapun nilai rencana transaksi ini dibandingkan dengan laba bersih konsolidasian META bernilai lebih dari 50% sehingga Rencana Transaksi ini merupakan transaksi material yang wajib memperoleh persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam POJK 17/2020.
META berencana menggelar RUPS Luar Biasa untuk meminta restu pemegang saham pada 9 Agustus 2022.
Selain meminta persetujuan pemegang saham terkait rencana akuisisi oleh anak usaha, PT Margautama Nusantara, dalam RUPSLB tersebut META juga akan meminta persetujuan terkait perubahan anggota dewan komisaris perseroan.
Jadi Emiten ke-26 Tahun Ini, Simak Profil Saham DEWI
Saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) sukses memulai debutnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan perdananya hari ini, Senin (18/7/2022). Saham DEWI melonjak 35% ke level Rp 135 per unit pada akhir sesi I, Senin (18/7/2022). Sepanjang perdagangan hingga rehat siang, saham DEWI bergerak di rentang Rp 114 hingga Rp 135 per unit.
Nilai transaksi mencapai Rp 63,06 miliar dengan frekuensi 45.828x. Saham DEWI pun menyentuh level auto reject atas-nya (ARA) hingga siang ini.
Berdasarkan data BEI, pencatatan saham DEWI dilakukan di papan pengembangan BEI. DEWI menjadi perusahaan tercatat ke-26 yang tercatat di BEI pada tahun 2022.
Ini Tujuan Adaro Energy Perpanjang Masa Buyback
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memutuskan untuk memperpanjang periode pembelian saham kembali (buyback) senilai Rp 4 triliun. Head of Corporate Communication Adaro Febriaty Indira berharap, dengan pelaksanaan buyback saham tersebut dapat meningkatkan kepercayaan investor yang dapat mendukung harga saham.
"Perseroan berharap dengan dilaksanakannya buyback akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham Perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental perseroan yang sebenarnya," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (18/7/2022).
Merujuk kepada keterbukaan informasi, rencana buyback dilakukan pada 27 September 2021 lalu hingga 26 Desember 2021. Kemudian, perseroan memperpanjang masa buyback pada 24 Desember 2021 hingga 22 Maret 2022.
"Dengan ini kami informasikan bahwa Perseroan bermaksud untuk melakukan Perpanjangan Kembali selama 3 bulan sejak tanggal Keterbukaan Informasi ini karena akan berakhirnya periode perpanjangan kedua Pembelian Kembali Saham Perseroan pada tanggal 21 Juni 2022," tulisnya.
Investor Asing Ramai-Ramai Jual Saham Bank Besar RI, Ada Apa?
Saham perbankan besar hari ini bergerak fluktuatif. Bahkan investor asing sempat melakukan aksi jual besar-besaran pada sesi pertama hari ini.
Analis PT Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, aksi jual hari ini disebut wajar karena bertujuan untuk mengurangi posisi dengan maksud mengantisipasi tekanan jual lanjutan.
"Indikatornya mungkin memang terlihat dari net sell asing dalam sepekan terakhir kalau kita lihat data di RTI," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (18/7/2022).
Menurutnya, hingga saat ini belum ada sentimen negatif untuk saham-saham perbankan besar. Sebab, malah perbankan kredit naik ke angka 86,7% pada Juni 2022. Sehingga, aksi jual saat ini diperkirakan hanya dalam jangka pendek dan masih ada potensi balik arah menguat. "Untuk pelemahan diperkirakan jangka pendek karena ada potensi rebound," tuturnya.
Top! Anteraja Kasih Cuan Lebih Besar Untuk TP Rachmat
Perusahaan jasa pengiriman milik taipan TP Rachmat, Anteraja, membukukan pendapatan Rp 1,54 triliun sepanjang kuartal pertama tahun 2022. Pendapatan tersebut naik 60% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 963,2 miliar.
Dalam dokumen paparan publik milik PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), Anteraja disebutkan juga mencatatkan laba operasional Rp 32,4 miliar hingga akhir Maret tahun ini. Tidak hanya itu, meski masih berumur tiga tahun, Anteraja telah menjadi kontributor pendapatan terbesar bagi ASSA atau mencapai 59% dari total pendapatan perusahaan.
Pendapatan Anteraja dalam tiga bulan pertama tahun ini setara dengan 30% atau nyaris sepertiga pendapatan setahun penuh 2021 lalu. Kenaikan terbesar kuartal ini disumbang oleh jasa pengangkutan (express) yang tercatat tumbuh 129% menjadi Rp 899 miliar. Sementara segmen bisnis lain juga mengalami pertumbuhan, hanya jasa lelang yang pendapatannya tercatat turun menjadi Rp 32 miliar dari semula Rp 44 miliar.
Sayonara Istaka Karya, Lama Jadi Zombie & Dinyatakan Pailit
Nasib PT Istaka Karya (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor jasa konstruksi, sudah di ujung tanduk. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Istaka Karya pailit.
Amar putusan tersebut tertuang dalam Putusan pengadilan Niaga bertanggal 12 Juli 2022 bernomor 26/Pdt.Sus - Pembatalan Perdamaian/2022/PN Niaga Jkt. Pst jo No. 23/Pdt.Sus - PKPU/2012/PN Niaga
Hal ini juga sudah dikonfirmaksi ke Sekretaris Perusahaan Istaka Karya, Yudi Kristanto. "Betul," kata Yudi seperti dilansir CNBC Indonesia dari detikcom, Senin (18/7/2022).
Usai diputus pailit, Yudi menjelaskan, kurator akan menghitung boedel pailit atau harta pailit adalah kekayaan perusahaan yang telah dinyatakan pailit.
Musim Rilis Laporan Keuangan Dimulai, Laba BVIC Loncat 120%
PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 120% menjadi sebesar Rp 71,12 miliar per 30 Juni 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 32,34 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sejumlah pencapaian kinerja operasional turut mempengaruhi kinerja keuangan Bank Victoria.
Pendapatan bunga bersih meningkat 126% menjadi Rp 313,29 miliar dari Rp 138,59 miliar pada 30 Juni 2021. Hal itu meningkatkan NIM ratio menjadi 3,21% dari periode sebelumnya 1,61% pada 30 Juni 2021.