
Harga Timah Merosot Lebih Dari 1%, China Biang Keladinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia merosot 1% lebih hari ini. Tingkat persediaan yang terus naik menjadi sinyal lemahnya permintaan timah dunia.
Pada Jumat (15/7/2022) pukul 17.00 WIB harga timah dunia tercatat US$ 23.965/ton, anjlok 1,45% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Persediaan timah di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) terus naik mencapai posisi tertinggi sejak Desember 2020.
Pada 11 Juli 2022 persediaan timah di gudang LME tercatat 3.525 ton, naik 74,5% point-to-point (ptp) sejak awal tahun ini.
Hal ini menjadi indikasi bahwa permintaan timah dunia masih tertekan sehingga persediaan di gudang terus menumpuk.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi konsumen logam utama China melambat tajam pada kuartal kedua, bertumbuh 0,4% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini meleset dari ekspektasi 1% yoy dan melambat dibanding kuartal sebelumnya sebesar 4,8% yoy.
Penyebabnya adalah penguncian yang meluas untuk menahan laju penularan virus Corona (Coronavirus Diseasae-201/Covid-19) memukul aktivitas industri dan belanja konsumen.
Perlambatan ekonomi China meningkatkan kekhawatiran atas lemahnya permintaan di konsumen utama China membebani harga timah dunia.
Wajar, China sendiri adalah konsumen timah terbesar di dunia.Konsumsi timah China mencapai 216.200 ton pada tahun 2020, melansir Statista. Sehingga permintaan dari Negeri Panda tersebut dapat berpengaruh terhadap harga timah dunia. Permintaan turun, maka harga pun mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Harga Timah Lompat 7%!