
Nyusul Logam Lainnya, Harga Timah Anjlok 1% Lebih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia merosot pada perdagangan hari ini karena inflasi Amerika Serikat (AS) yang melambung membuat prospek akan ekonomi dunia melambat.
Pada Kamis (14/7/2022) pukul 17:00 WIB harga timah dunia tercatat US$ 25.000/ton, anjlok 1,44% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) meroket 9,1% year-on-year (yoy) pada Juni, jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 8,6% dan konsensus 8,8%. Dengan inflasi yang semakin menggila, The Fed diperkirakan akan semakin agresif lagi dalam menaikkan suku bunga.
The Fed di bawah Jerome Powell berencana menaikkan suku bunga 50-75 basis poin di bulan ini. Namun, pasar kini melihat bank sentral paling powerful di dunia ini akan menaikkan 100 basis poin.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat ada probabilitas sekitar 78,6% The Fed akan menaikkan suku bunga 100 basis poin menjadi 2,5-2,75% pada rapat kebijakan moneter 2 pekan ke depan.
Sementara pada pertemuan akhir tahun, pasar melihat suku bunga The Fed bisa mencapai 3,5-3,75%. Apalagi sebelumnya ada bank sentral Kanada yang memberikan kejutan kenaikan 100 basis poin.
"Anda sudah melihat bank sentral Kanada, sebelumnya kuat diperkirakan akan menaikkan suku bunga 75 basis poin, yang terlihat sangat agresif. Tetapi, tiba-tiba mereka menaikkan 100 basis poin," kata Brenner sebagaimana dilansir CNBC International, Rabu (13/7/2022).
Hal ini yang kemudian membuat pasar khawatir akan menimbulkan perlambatan ekonomi, hingga berujung resesi. Efek yang ditimbulkan dari resesi adalah ekonomi yang berhenti berdetak dan aktivitas industri menjadi lesu. Akibatnya permintaan timah sebagai logam industri akan susut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Harga Timah Lompat 7%!