
5 Kesialan IHSG Hingga Return Nyaris Impas, Tersisa 0,37%!

Meski pandemi Covid-19 tidak terlalu menjadi isu yang memperberat IHSG lagi, tetapi isu ini masih perlu dicermati, di mana diantaranya yakni kondisi Covid-19 di China dan tentunya di dalam negeri.
Di China, pandemi Covid-19 kembali memburuk setelah ditemukannya subvarian baru Omicron BA.5.2.1. Padahal pada akhir bulan lalu, Pemerintah China telah melakukan pelonggaran terkait masa karantina Covid-19 bagi para pelancong.
Hingga kini, China masih menerapkan kebijakan zero Covid-19, artinya tidak bisa mentoleransi ketika ada penambahan kasus penyakit akibat virus corona ini.
Ketika jumlah kasus mulai meningkat, maka pembatasan sosial kembali diketatkan, bahkan tidak segan melakukan pembatasan wilayah (lockdown).
Hal tersebut tentunya bagus untuk meredam penyebaran Covid-19, tetapi akan berdampak buruk bagi perekonomian China.
Sebelumnya, pemerintah China kembali melakukan lockdown di kota Wugang, provinsi Henan, di mana kota Wugang ditutup selama tiga hari setelah ditemukan satu infeksi Covid-19.
Ini pertama kalinya sebuah kota di China dikunci berdasarkan satu kasus, negara itu memiliki rekam jejak bereaksi cepat hanya terhadap satu atau beberapa infeksi.
Sementara di kota Shanghai, pemerintah setempat pada Senin lalu memutuskan untuk kembali melakukan pengujian massal kepada warganya. Hal ini dilakukan setelah kota itu menemukan subvarian Omicron Covid-19, BA.5.
Mengutip Reuters, kota pusat bisnis China itu akan melakukan pengujian massal dari Selasa, hingga Kamis hari ini. Pengujian ini juga akan menjadi akses bagi warga untuk menuju ke lokasi publik maupun transportasi umum.
Langkah Pemerintah Shanghai terkait pengujian ini dilakukan setelah pejabat kesehatan China menyebutkan bahwa Omicron BA.5 dapat menghindari antibodi yang diciptakan oleh vaksin Covid-19.
China melaporkan 352 infeksi baru Covid-19 yang ditularkan di dalam negeri per Minggu, 10 Juli lalu, di mana 46 di antaranya bergejala dan 306 tanpa gejala. Hal ini diungkapkan langsung Komisi Kesehatan Nasional.
Sementara itu, beberapa wilayah China telah mengalami penguncian ketat akibat kebijakan nol-Covid yang diterapkan Negeri Tirai Bambu. Ini memungkinkan sebuah kota diisolasi penuh meski hanya ada satu penemuan kasus.
Sementara itu di Indonesia, kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan secara konsisten, setelah sebelumnya sempat melandai selama beberapa bulan.
Hal ini dipicu oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, yang kini mendominasi kasus Covid-19 di Tanah Air.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin bahkan menyampaikan bahwa sebaran subvarian tersebut mencapai persentase hingga 80%. Bahkan angka sebaran dari subvarian Omicron ini di DKI Jakarta mencapai 100%.
Per Rabu kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 3.822 kasus. Tambahan ini jauh lebih tinggi dibandingkan Selasa lalu yang tercatat 3.361.
Dengan demikian, total kasus konfirmasi mencapai 6.120.169. Sedangkan kasus sembuh bertambah 1.939 menjadi 5.939.564. Sementara itu, kasus meninggal bertambah 12 jiwa menjadi 156.818. Untuk kasus aktif bertambah 1.871 sehingga totalnya 23.787.
(chd)[Gambas:Video CNBC]
