Kinerja Garuda Hingga Kabar Pelantikan DK OJK 20 Juli

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
14 July 2022 08:07
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup longsor dan terpental jauh dari level psikologis 6.700, Rabu (13/7/2022). IHSG drop 0,54% ke 6.681,99 di sesi I. Koreksi IHSG berlanjut hingga sesi II. IHSG harus rela terkoreksi 1,15% di 6.640,99 kemarin.

Sementara itu indeks saham Asia cenderung variatif kemarin. Indeks Nikkei 225 dan Shanghai Composite berhasil lolos dari koreksi.

Yuk simak kabar emiten sebelum memulai perdagangan Kamis (14/7/2022):

1. IPO, Pelayaran Nasional Ekalya Tawarkan Rp 190-240/Saham

Perusahaan di bidang angkutan laut yang berbasis di Jawa Timur, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) bakal menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

Mengutip prospektus perseroan, Rabu (13/7/2022), saham yang dilepas sebanyak-banyaknya sebesar 1,1 miliar saham biasa atau sebanyak-banyaknya 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO, dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Adapun harga penawaran berkisar antara Rp 190 - Rp 240 per saham. Sehingga perusahaan berharap akan memperoleh dana segar sebanyak Rp 211,28 miliar hingga Rp 266,88 miliar.

Selain itu, perusahaan juga mengadakan program alokasi saham karyawan sebanyak 111,2 ribu saham atau sebesar 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam proses IPO. Program ESA tersebut telah ditetapkan dalam Akta No.18/2022 pada 5 April 2022.

Dalam prospektus, perseroan menyatakan risiko utama yang dihadapi perseroan adalah risiko terhadap fluktuasi harga minyak dan kurs dolar.

Untuk memuluskan aksi korporasi ini perseroan menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

2. Juragan 99 Dihukum Rp 37 M, Harus Bayar ke PS Glow

MS Glow kalah gugatan dari PT Pstore Glow Bersinar Indonesia alias PS Glow. Pengadilan Negeri (PN) Niaga Surabaya mengabulkan gugatan yang dilayangkan PS Store sehingga MS Glow yang dimiliki Juragan 99 harus membayar gugatan hingga puluhan miliar rupiah.

Dikutip dari SIPP PN Surabaya, gugatan dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-HKI/Merek/2022/PN Niaga Sby itu telah diputus pada 12 Juli 2022 dengan hasil putusan dikabulkan sebagian.

"Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian," jelas hasil putusan tersebut dikutip Rabu (13/7/2022).

Hasil putusan tersebut menegaskan penggugat memiliki hak eksklusif atas penggunaan merek dagang 'PS Glow' dan 'Pstore Glow' yang terdaftar di Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk jenis golongan barang atau jasa kelas 3 (kosmetik).

Tergugat dalam sengketa ini ialah PT Kosmetika Global Indonesia, PT Kosmetika Cantik Indonesia, Gilang Widya Pramana (Juragan 99), Shandy Purnamasari, Titis Indah Wahyu Agustin, dan Sheila Marthalia.

Selain itu, putusan tersebut juga menegaskan Juragan 99 dan tergugat lainnya dinyatakan secara tanpa hak dan melawan hukum menggunakan merek dagang 'MS Glow' yang memiliki kesamaan pada pokoknya dengan merek dagang 'PS Glow' dan merek dagang 'Pstore Glow'.

Meski begitu, pengadilan tak mengabulkan nilai ganti rugi yang diajukan oleh penggugat, yakni PS Glow, sebesar Rp 360 miliar. Pengadilan hanya mengabulkan nilai ganti rugi senilai Rp 37,9 miliar kepada para pihak pemegang merek MS Glow.

"Menghukum tergugat (PS Glow) secara tanggung renteng membayar ganti rugi kepada PENGGUGAT (MS Glow) sebesar Rp 37.990.726.332, secara tunai dan seketika," bunyi hasil putusan tersebut.

3. Usia 21 Tahun, Anak Haji Isam Jabat Komisaris di 6 Perusahaan

Putra Haji Isam, pengusaha asal Kalimantan Selatan, yang bernama Johny Saputra menjadi perhatian publik, khususnya pelaku industri pasar moda. Di usia yang relatif masih muda, 21 tahun, Jhony sudah menjabat posisi penting, Komisaris Utama, di PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR).

Nama Jhony mendadak naik daun karena, Jhonlin Agro, yang merupakan perusahaan milik Haji Isam, menyampaikan rencana melepas saham ke publik lewat penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jhony diketahui menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, Jakarta Selatan pada 2018. Kiprah Jhony di dunia usaha rupanya tidak hanya di Jhonlin Agro saja.

Ia tercatat sebagai pemilik dan pemegang saham di lima perusahaan lainnya. Lima perusahaan tersebut yaitu, PT Araya Agro Lestari tahun sejak 2017 hingga sekarang, PT Citra Agro Raya tahun 2017 hingga sekarang.

Selain itu, Ia juga menjadi pemegang saham PT Modal Harapan Bangsa tahun 2018 hingga sekarang, dan pemegang saham PT Surya Mega Adiperkasa tahun 2020 hingga sekarang.

Seperti diketahui, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) merupakan perusahaan perkebunan sawit yang pemegang sahammnya antara lain, PT Eshan Agro Sentosa 99,91% dan PT Sinar Bintang Mulia 0,09%.

Eshan Agro Sentosa sendiri adalah subholding dari PT Jhonlin Group yang berkantor pusat di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Jhonlin Group merupakan milik pengusaha Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam. Sementara itu, posisi komisaris lainnya di Jhonlin Agro Raya ditempati oleh Bambang Aria Wisena dan Usman Aji Purnomo.

Haji Isam sendiri tengah tersandung kasus dugaan suap pajak sekitar Rp 2,5 miliar lewat anak usaha perusahaan PT Jhonlin Baratama.

4. Chandra Asri Cari Dana Modal Kerja Rp 8 T dari Obligasi

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menargetkan perolehan dana hingga Rp 8 triliun melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan IV.
Dalam rangka PUB tersebut, perseroan akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2022 sebesar Rp 2 triliun.

Obligasi tersebut terdiri dari tiga seri, yakni Seri A bertenor 5 tahun, Seri B bertenor 7 tahun, dan Seri C bertenor 10 tahun.

Perseroan telah menunjuk sejumlah penjamin pelaksana emisi obligasi yakni BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan Mandiri Sekuritas.

Adapun dana hasil obligasi ini akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja termasuk di antaranya pembelian bahan baku produksi, dan biaya operasional untuk kegiatan usaha.

5. Kereta Api (KAI) Incar Total Rp 3 T dari Obligasi dan Sukuk

BUMN perkeretaapian PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan dana hingga Rp 2,2 triliun dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan I KAI.

Dalam rangka PUB tersebut, KAI menawarkan Obligasi Berkelanjutan I KAI Tahap I Tahun 2022 sebesar Rp 1,5 triliun.

Selain obligasi konvensional, KAI juga menargetkan dana hingga Rp 800 miliar dari PUB sukuk ijarah berkelanjutan I KAI.

Dalam rangka PUB tersebut, KAI menawarkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I KAI Tahap I Tahun 2022 sebesar Rp 500 miliar.

Dengan demikian, total PUB obligasi dan sukuk ijarah sebesar Rp 3 triliun, dan untuk tahap awal akan ditawarkan total Rp 2 triliun, terdiri dari obligasi Rp 1,5 triliun dan sukuk ijarah Rp 500 miliar.

Baik obligasi dan sukuk ijarah sama-sama memiliki tiga seri, yakni Seri A berjangka waktu 3 tahun, Seri B 5 tahun, dan Seri C 7 tahun. Namun, belum ditentukan besaran kupon untuk masing-masing seri.

Perseroan telah menunjuk BRI Danareksa Sekuritas, CIMB Niaga Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi sekaligus sebagai penjamin emisi obligasi.

Adapun dana hasil obligasi sebesar Rp 1 triliun akan digunakan untuk membayar utang pokok Obligasi I KAI Tahun 2017 Seri A yang akan jatuh tempo pada 21 November 2022.

"Sisanya akan digunakan untuk pengembangan angkutan perkeretaapian Sumatera Bagian Selatan yang berupa prasarana perkeretaapian," tulis prospektus, Rabu (13/7/2022).

Sedangkan dana hasil sukuk ijarah, sekitar 78% juga akan digunakan untuk pengembangan angkutan perkeretaapian Sumatera Bagian Selatan yang berupa prasarana perkeretaapian.

Sisanya akan digunakan untuk pengadaan sarana KA Bandara International Adi Soemarmo yang berupa sarana trainset KRDE.

6. Akhirnya Rilis Laporan Keuangan, Garuda Rugi Rp 62 T di 2021

Perusahaan maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akhirnya merilis laporan keuangan tahun 2021.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/7/2022), tercatat sepanjang 2021 Garuda masih membukukan kerugian yang besar.

Garuda membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 4,16 miliar atau sekitar Rp 62,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.993/US$). Angka tersebut membengkak dari rugi pada 2020 yang sebesar US$ 2,44 miliar.

Kerugian yang membengkak tersebut di antaranya disebabkan menurunnya pendapatan usaha. Sepanjang 2021, pendapatan usaha tercatat US$ 1,34 miliar, turun 10,4% dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar US$ 1,49 miliar.

Meskipun demikian, beban usaha perseroan berhasil ditekan, turun 21% menjadi US$ 2,6 miliar jika dibandingkan tahun 2020 yang sebesar US$ 3,3 miliar.

Namun, terjadi pembengkakan pada pos beban usaha lainnya. Beban usaha lainnya melonjak 587% menjadi US$ 2,69 miliar dari tahun 2020 yang hanya sebesar US$ 391,56 juta.

Hal ini mengakibatkan rugi usaha melonjak 79,8% menjadi sebesar US$ 3,96 miliar pada 2021 dari US$ 2,2 miliar pada 2020.

7. Saingi Grup Salim, Sinar Mas Garap Megaproyek Data Center

Sinar Mas Group dan perusahaan asal Dubai, Group 42 dikabarkan telah sepakat mengerjakan proyek pusat data atawa data center. Ini bakal menjadi berkah untuk PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

Presiden Direktur FREN Merza Fachys mengatakan, megaproyek pusat data dengan kapasitas 1.000 MW tersebut saat ini tengah dalam desain dan perencanaan proyek. Setelah proses ini rampung, maka mega proyek ini kemudian bakal juga ditawarkan ke beberapa perusahaan.

"Baru nanti, kita lihat siapa yang tertarik ambil," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/7/2022).

Namun, ia belum bisa memperkirakan nilai investasi yang diperlukan untuk mengerjakan proyek konsorsium itu. "Sekarang masih tahap awal, belum sampai itung-itungan," imbuhnya.

Seperti diketahui, sebelumnya FREN telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan yang bergerak di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing asal Abu Dhabi, Group 42 (G42) serta mitra lokal asal Indonesia, PT Amara Padma Sehati (APS) pada November 2021 lalu.

Nantinya, APS akan berperan sebagai salah satu rekanan lokal yang memiliki kekuatan dalam ekosistem bisnis dan teknologi untuk menyelenggarakan pusat data berkapasitas 1.000 MegaWatt (MW) di Indonesia.

Masuknya FREN ke bisnis pusat data membuat persaingan kian sesak di industri tersebut. Beberapa konglomerasi besar juga sudah masuk ke bisnis ini.

Salah satunya, Grup Salim melalui PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Perusahaan dikabarkan tengah berencana menambah kapasitas data center sebesar 34 MW dengan nilai investasi sekitar Rp 4,28 triliun.

Anthony Salim diketahui menguasai 11,12% saham DCII atau setara dengan 192,7 juta saham setelah memborong saham tersebut dengan modal Rp 1 triliun tahun lalu.

8. Dukung UMKM, PNM Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Rp 10 T

BUMN jasa pembiayaan dan jasa manajemen PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan dana hingga Rp 10 triliun dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan V PNM.

Dalam rangka PUB tersebut, PNM menawarkan Obligasi Berkelanjutan V PNM Tahap I Tahun 2022 dengan target Rp 1 triliun.

Obligasi tersebut ditawarkan dalam dua seri, yakni Seri A berjangka waktu 370 hari dan Seri B berjangka waktu 3 tahun. Namun, belum terdapat kupon pasti untuk masing-masing tenor.

Adapun bunga obligasi akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak tanggal emisi.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk modal kerja yang akan disalurkan pada pembiayaan UMKM.

PNM telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi.

9. Bos OJK Baru Dilantik 20 Juli, OJK Lama Pamit ke Jokowi

Mahkamah Agung (MA) telah mengonfirmasi pengucapan sumpah/janji Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2022-2027 bakal dilaksanakan pada Rabu (20/7/2022). Prosesi itu akan digelar di ruang Prof. Dr. Mr. Kusumah Atmadja, gedung MA, lantai 14, Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 9-13, Jakarta Pusat, pukul 09.00 WIB.

Hari ini, Ketua DK-OJK Periode 2017-2022 Wimboh Santoso beserta jajaran komisioner menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

"Kami pamit dan menyampaikan terima kasih atas kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo," ujar Wimboh, Rabu (13/7/2022).

Ucapan terima kasih itu merujuk pada kepemimpinan Presiden Jokowi, terutama di masa pandemi Covid-19, yang juga memiliki andil bersama dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan nasional. Penanganan pandemi domestik bahkan menjadi game changers dan diakui di seluruh dunia.

"Ini semua membuat mobilitas bisa dibuka tanpa meninggalkan risiko orang kena Covid-19. Meskipun dengan varian baru, kita tetap harus waspada sehingga masker tetap harus dipakai, prokes kesehatan tetap harus dilakukan dan ini membuat mobilitas kita bisa dibuka," terang Wimboh.

"Kalau mobilitas bisa dibuka, penduduk bisa melakukan aktivitas ekonomi dan aktivitas apa saja tapi tetap dengan cara yang sangat terukur. Dengan cara itu akhirnya roda ekonomi bisa kembali pulih dan bangkit," sambung Wimboh.

Ia menambahkan, sekarang pesawat sudah penuh, hotel sudah penuh, kafe mengantre. Sekarang, mau cari tiket pesawat ke Bali susah. Yogyakarta, Solo, Bandung, di luar Jawa sama-sama macet. Ini menunjukkan bahwa ekonomi sudah hampir 100% pulih.

"Untuk itu, tanpa ada kepemimpinan bapak presiden terutama dalam penanganan pandemi dan pengambilan kebijakan bantuan sosial agar masyarakat bisa bertahan, niscaya kita bisa seperti sekarang ini. Sektor keuangan tentunya sangat tergantung dari itu. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih atas leadership dan kami mohon pamit," tutur Wimboh.

10. BRI Terbitkan Green Bond Berkelanjutan I Rp 15 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BBRI) akan melakukan penawaran umum berkelanjutan obligasi berwawasan lingkungan (green bound) dengan target dana Rp 15 triliun. Mengutip prospektus perusahaan, obligasi berwawasan lingkungan terdiri dari tiga seri, A, B, dan C yang masing-masing ditawarkan sebesar 100% dari jumlah pokok obligasi.

Adapun obligasi seri A sebesar Rp 2,5 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 3,7% per tahun, berjangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi. Seri B sebesar Rp 2 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 5,75% per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.

Sementara seri C, sebesar Rp 500 miliar dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 6,45% per tahun. Ini akan berjangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.

Bunga obligasi berwawasan lingkungan dibayarkan setiap triwulan sejak tanggal emisi. Di mana bunga obligasi tersebut pertama akan dibayarkan pada tanggal 20 Oktober 2022.

Sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo akan dibayarkan pada tanggal 30 Juli 2023 untuk obligasi seri A, tanggal 20 Juli 2025 untuk seri B, dan tanggal 20 Juli 2027 untuk seri C. Pelunasan obligasi tersebut dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo.

Adapun yang berperan menjadi penjamin pelaksana emisi obligasi berwawasan lingkungan di antaranya, PT Bahana Sekuritas (Terafiliasi), PT BCA Sekuritas,PT BNI Sekuritas (Terafiliasi), PT BRI Danareksa Sekuritas (Terafiliasi), PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi). Sementara yang berperan sebagai wali amanat adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular