Breaking News: Harga Timah Dunia Anjlok 3%!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 12/07/2022 17:21 WIB
Foto: REUTERS/Stringer

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia merosot 3% lebih hari ini. Tingkat persediaan yang terus naik menjadi indikasi lemahnya permintaan timah.

Pada Selasa (12/7/2022) pukul 17:00 WIB harga timah dunia tercatat US$ 25.450/ton, anjlok 3,1% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Persediaan timah di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) terus naik mencapai yang tertinggi sejak Desember 2020. Ini bisa menjadi tanda permintaan lesu, bahkan ketika persediaan masih ketat karena pabrik di China masih melakukan perawatan.

Pada 11 Juli 2022, persediaan timah di gudang LME tercatat 3.555 ton, naik 76% point-to-point (ptp) sejak awal tahun.

Saat ini investor sedang menanti rilis inflasi Amerika Serikat (AS). Mengacu jajak pendapat Reuters, laju inflasi AS pada Juni diperkirakan akan mencapai 8,8% year-on-year (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya 8,6% yoy.

Tingginya inflasi AS dinilai akan jadi pemicu bank sentral Federal Reserves/The Fed untuk menaikkan suku bunga yang agresif yakni 75 basis poin. Menurut perangkat FedWatch milik CME group, para pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 90,6% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 2,25-2,5%.

Berdasarkan Fed Dot Plot yang dirilis setiap akhir kuartal, mayoritas anggota pembuat kebijakan moneter (FOMC) melihat suku bunga di akhir tahun berada di 3,4% atau di rentang 3,25-3,5%. Hal ini yang kemudian membuat pasar khawatir akan menimbulkan perlambatan ekonomi, hingga berujung resesi (amit-amit).

Efek yang ditimbulkan dari resesi adalah ekonomi yang berhenti berdetak dan aktivitas industri menjadi lesu. Akibatnya permintaan timah sebagai logam industri akan susut.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tarif Royalti Naik, Investasi ke Industri Timah Banyak Tertunda