
Setelah Libur, Harga CPO Melesat Lebih Dari 1%!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melesat tajam di sesi awal perdagangan pada Selasa (12/7/2022), setelah bursa Malaysia ditutup libur kemarin untuk memperingati hari Iduladha.
Mengacu pada data Refinitiv, pukul 09:46 WIB, harga CPO diperdagangkan di posisi MYR 4.211/ton atau melesat 1,3%.
Teknisnya, analis komoditas Reuters, Wang Tao menilai harga CPO hari ini akan netral dalam kisaran MYR 4.090-4.267/ton, dan kemudian pelarian dapat menunjukkan harga.
Penembusan di atas MYR 4.267/ton dapat mendorong harga CPO naik ke MYR 4.398-4.588/ton. Sedangkan, penembusan di bawah MYR 4.090/ton dapat menekan harga CPO hingga kisaran MYR 3.782-3.900/ton.
![]() |
Seperti diwartakan oleh Reuters, pejabat senior kementerian energi Dadan Kusdiana mengatakan bahwa Indonesia berencana untuk meningkatkan kandungan bahan bakar berbasis minyak sawit dalam biodieselnya menjadi 35% atau yang dikenal sebagai B35 dari sebelumnya 30% mulai 20 Juli.
Produsen utama CPO dunia tersebut tengah berjuang untuk menurunkan persediaan minyak sawit dalam negeri setelah larangan ekspor tiga pekan yang berakhir pada akhir Mei telah membebani harga Tandan Buah Segar (TBS) hingga anjlok 70%.
Pada akhir Mei lalu, harga TBS sempat diperdagangkan pada kisaran Rp 1.150 hingga Rp 2.010 ($0,0775-$0,1354) per kg, jauh di bawah tingkat ideal petani yaitu Rp4.500.
Dadan juga menambahkan bahwa kebijakan B35 akan menambah permintaan bahan bakar minyak sawit sebanyak 727.804 Kilo liter (KL) tahun ini, sehingga konsumsi setahun penuh menjadi 10,88 juta KL. Dia juga memperkirakan konsumsi minyak sawit hingga Juli diperkirakan mencapai 5,78 KL.
Tidak hanya itu, kementerian juga akan meluncurkan uji jalan untuk bahan bakar B40.
Sejalan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada Sabtu (7/7/2022) juga mengatakan bahwa tambahan 2,5 juta ton minyak sawit dapat diserap oleh pasar domestik jika negara menaikkan jumlah minyak sawit dalam campuran biodieselnya menjadi 40% atau dikenal B40.
Pemerintah Indonesia juga telah memotong pajak ekspor CPO yang diumumkan pada 14 Juni lalu untuk mempercepat pengiriman ekspor.
Rincian tersebut meliputi menurunkan tarif retribusi maksimum menjadi US$200 per ton dari US$375 per ton efektif hingga 31 Juli 2022. Dan juga menerapkan kenaikan pajak ekspor maksimum menjadi US$288 per ton.
Secara keseluruhan, gabungan untuk retribusi dan pajak akan dikurangi menjadi $488 per ton dari $575 per ton.
Sisi lainnya, Malaysia dan Turkiye kembali meningkatkan hubungan bilateral dan diprediksikan akan meningkatkan permintaan ekspor CPO Malaysia.
"Saya yakin hubungan yang lebih hangat akan meningkatkan perdagangan bilateral terutama ekspor komoditas Malaysia seperti minyak sawit," tutur Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Datuk Zuraida Kamarudin dikutip Reuters.
Turkiye merupakan pasar penting bagi komoditas pertanian Malaysia. Bahkan tahun lalu, nilai perdagangan CPO Malaysia ke Turkiye berhasil meraup RM 4,38 miliar atau setara dengan Rp 14 miliar (asumsi kurs Rp 3.377/MYR).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terimakasih RI! Harga CPO Dunia Jadi Lebih Murah