
Khawatir Xi Jinping Mau Lockdown China, Harga Minyak Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia anjlok pada perdagangan pagi hari ini. Ancaman karantina wilayah alias lockdown di China menjadi beban bagi laju harga si emas hitam.
Pada Selasa (12/7/2022) pukul 07:12 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 106,03/barel. Ambles 1% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 103,1/barel. Berkurang 0,95%.
Perkembangan di China mempengaruhi harga minyak. Negeri Tirai Bambu kembali harus bergulat dengan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).
Tersiar kabar bahwa China sudah menemukan kasus positif Covid-19 varian Omicron dengan sub-varian baru yang lebih menular. Ini bisa membuat pemerintah kembali melakukan tes massal dan kemudian berujung ke lockdown.
"Kombinasi antara kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global dan kembalinya outbreak Covid-19 adalah kabar buruk buat harga minyak," sebut Investec Risk Solutions dalam risetnya.
China memang memainkan peran penting di pasar minyak dunia. Negeri yang dipimpin oleh Presiden Xi jinping itu merupakan konsumen minyak utama.
Pada 2021, konsumsi minyak China tercatat 15,44 juta barel/hari. Menempati urutan kedua dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat (AS). Oleh karena itu, permintaan di China akan sangat menentukan dinamika harga.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Corona Menggila di China, Lockdown! Harga Minyak Ambruk 5%...
