
Emiten Milik Kaesang Rights Issue Hingga IPO Jhonlin dan Mora

6. Darma Henwa Bakal Private Placement, Rilis 30 Miliar Saham
Perusahaan jasa kontraktor dan pertambangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) akan berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) untuk mengubah struktur permodalan. Perusahaan akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, tanggal 19 Agustus 2022 mendatang untuk meminta persetujuan pemegang saham.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 30 miliar lembar saham seri B baru yang berasal dari saham portepel dengan nilai nominal sebesar Rp 50 per lembar saham. "Dengan menimbang kondisi pasar dan kinerja perusahaan sejak persetujuan PMHMETD lalu sampai saat ini, maka perusahaan menilai perlu untuk melaksanakan PMHMETD dan mengubah struktur permodalan," tulis manajemen, Senin (11/7/2022).
Nantinya, saham baru tersebut akan dikeluarkan dari portepel dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI)sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk Peraturan BEI No. I-A. Adapun periode pelaksanaan PMETD akan dilakukan dalam jangka waktu yang dianggap tepat dan wajar, namun tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal disetujuinya PMHMETD dalam RUPSLB. Penerbitan HMETD akan dilaksanakan sesuai dengan Pernyataan Efektif PMHMETD oleh OJK dan peraturan perundangan yang berlaku.
Sementara, dana yang akan digunakan dari PMHMETD , setelah dikurangi dengan seluruh biaya, ongkos, dan pengeluaran lainnya yang terkait dengan PMHMETD), untuk pembayaran hutang sehubungan dengan kegiatan operasional Perseroan. Selanjutnya, untuk belanja modal untuk pemeliharaan peralatan (maintenance) dan pembelian peralatan pendukung (supporting equipment), serta modal kerja untuk kegiatan operasional.
"Rincian mengenai penggunaan dana akan disesuaikan dengan kondisi pada saat HMETD diterbitkan dengan mempertimbangkan pengelolaan modal yang optimal untuk kepentingan Perseroan. Manajemen Perseroan berhak untuk melakukan penyesuaian terhadap penggunaan dana dengan mempertimbangkan," tuturnya.
Perseroan optimis bahwa rencana ini dapat berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, memperkuat kinerja operasional dan struktur permodalan Perseroan. Selain itu, penambahan modal juga dapat memperbaiki rasio total liabilitas terhadap total ekuitas Perseroan dengan pembayaran kewajiban keuangan, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada laba Perseroan dan diharapkan dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh Pemegang Saham Perseroan.
Adapun asumsi harga pelaksanaan dilihat berdasarkan dari ekspektasi perusahaan terhadap harga saham yang sewajarnya, mengingat kinerja yang solid dan prospek Perseroan kedepan yang positif.
7. Ini Alasan Bank Muamalat Listing di BEI Akhir 2023
Bank Muamalat berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencana ini kabarnya bakal dilakukan pada akhir 2023.
Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad Kusna Permana, mengatakan hal ini sejalan dengan aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, rencana ini akan sesuai dengan konsolidasi antara perseroan dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang kini menjadi pemegang saham pengendali Bank Muamalat.
"Akan turn around akhir 2023 sesuai permintaan pemegang saham dan sudah disampaikan kepada OJK," jelas Permana kepada media di Jakarta, Senin (11/7/2022).
Ia menambahkan, Bank Muamalat pada 2023 sudah lebih baik dibandingkan saat ini yang tengah fokus memperbaiki kondisi. Dus, ini bakal menjadi momentum yang tepat untuk mencatatkan saham di BEI. Asal tahu saja, Bank Muamalat saat ini sudah berstatus perusahaan terbuka, namun sahamnya belum diperdagangkan di bursa efek.
8. Kontribusi Antam ke Negara Capai Rp 2,05 Triliun Pada 2021
Perusahaan BUMN PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam yang merupakan anggota holding industri pertambangan MIND ID mencatat kenaikan pemberian kontribusi kepada negara sebesar 170%.
Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, pada tahun 2021, Antam memberikan kontribusi kepada negara senilai Rp 2,05 triliun. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan periode tahun 2020 yang sebesar Rp 758,81 miliar.
"Sebagai perusahaan yang menjadi salah satu sumber pendapatan negara, Antam senantiasa patuh dalam melakukan pembayaran pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen," ujarnya dalam keterangannya, Senin (11/7/2022).
Ia melanjutkan sebagai upaya transparansi, perseroan juga mengutamakan keterlibatan dan partisipasi pihak otoritas pajak untuk melakukan audit restitusi perpajakan.
"Antam juga berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku terkait pajak maupun PNBP, dan selalu meningkatkan kontribusi kepada negara," tututnya.
Menurutnya, keterlibatan otoritas pajak dalam audit dilakukan untuk menjaga transparansi dan memastikan bahwa Antam telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
9. Hino Finance Tawarkan Obligasi Rp 700 M, Minat Beli?
Perusahaan jasa pembiayaan PT Hino Finance Indonesia akan menawarkan surat utang atau obligasi I Hino Finance Indonesia tahun 2022 sebanyak-banyaknya sebesar Rp 700 miliar.
Mengutip prospektus perseroan, Senin (11/7/2022), obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari nilai pokok obligasi yang terdiri dari dua seri, yaitu seri A berjangka waktu 370 hari dan seri B berjangka waktu 3 tahun. Namun, perseroan belum menetapkan besaran kupon untuk masing-masing tenor.
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi.
Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 9 November 2022, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing pada tanggal 19 Agustus 2023 untuk obligasi seri A dan 9 Agustus 2025 untuk obligasi seri B.
Adapun penjamin pelaksana emisi obligasi tersebut yaitu, PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia. Sementara yang menjadi wali amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Dana yang diperoleh dari obligasi ini akan digunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk modal kerja dalam bentuk pembiayaan sebagaimana kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan.
Hino Finance adalah entitas asosiasi PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), dengan kepemilikan sebesar 40%, lalu Hino Motors Ltd 40% sedangkan 20% sisanya dimiliki oleh Summit Global Auto Management B.V.
10. Anak Usaha IMAS Jual Obligasi Rp 2 T, Digunakan Buat Apa?
PT Wahana Inti Selaras (WISEL), anak usaha tidak langsung PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), berencana menjual obligasi sebesar total Rp 2 triliun.
Perseroan menerbitkan Obligasi I Wahana Inti Selaras Tahun 2022 dengan Jumlah Pokok Obligasi sebanyak-banyaknya Rp 2 triliun, dengan tiga tenor yakni Seri A 370 hari, Seri B 3 tahun, dan Seri C 5 tahun. Namun belum ditentukan besaran kupon untuk masing-masing tenor.
Berdasarkan prospektus yang dirilis, Senin (11/7/2022), bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi.
Pembayaran bunga obligasi pertama adalah pada 4 November 2022, lalu pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing seri obligasi adalah pada 14 Agustus 2023 untuk Seri A, 4 Agustus 2025 untuk Seri B, dan 4 Agustus 2027 untuk Seri C.
Penjamin pelaksana emisi obligasi adalah BNI Sekuritas, Buana Capital Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.
Adapun seluruh dana yang diperoleh dari obligasi ini akan digunakan oleh Perseroan dan lima perusahaan anak, untuk keperluan modal kerja antara lain untuk pembiayaan utang usaha dan pembiayaan persediaan.
Kelima anak usaha WISEL tersebut yakni PT Indotruck Utama (ITU), PT Indo Traktor Utama (INTRAMA), PT Eka Dharma Jaya Sakti (EDJS), PT Prima Sarana Gemilang (PSG), dan PT Prima Sarana Mustika (PSM).
PT Wahana Inti Selaras (WISEL) sendiri merupakan bagian dari Indomobil Group, salah satu distributor dan manufaktur berbagai merek otomotif di Indonesia.
11. Moratelindo Incar Rp 1,03 T dari IPO, Harga Rp 368-396/Saham
Setelah cukup lama tertunda, PT Mora Telematika Indonesia alias Moratelindo, kembali berencana menggelar penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Calon emiten dalam bidang aktivitas telekomunikasi dengan kabel, internet service provider, dan jasa interkoneksi internet (NAP) ini menawarkan sebanyak-banyaknya 2.610.486.000 saham baru.
Jumlah saham tersebut sebanyak-banyaknya 11% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO dengan Nilai Nominal Rp 100 setiap saham.
Berdasarkan prospektus yang dirilis, Senin (11/7/2022), Harga Penawaran yang ditawarkan berkisar antara Rp 368-396 setiap saham.
"Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebanyaknya-banyaknya Rp 1,03 triliun," tulis prospektus.
Perseroan mengadakan program alokasi saham kepada karyawan sebanyak-banyaknya 0,25% saham dari Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham atau sebesar 6.526.200 saham ("Program ESA").
Perseroan telah menunjuk PT BNI Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(vap/vap)[Gambas:Video CNBC]