Biar Nggak Kudet, Simak Kabar Pasar Untuk Hari Ini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
08 July 2022 08:20
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum kembali ke perfoma terbaiknya. Pergerakan indeks masih tak jauh dari level 6.600.

Di tengah pergerakan yang seperti itu, banyak kabar pasar berseliweran. Sama seperti kemarin, berikut kabar pasar yang bakal mewarnai pergerakan IHSG hari ini, Jumat (8/7/2022).


Agresif, Bank Neo Incar Tambahan Modal Rp 5 Triliun

PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) akan melakukan rights issue dan private placement setelah sebelumnya menunda pelaksanaan aksi korporasi tersebut. Hal itu guna memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait modal inti minimum Rp 3 triliun.

Direktur Utama BNC Tjandra Gunawan mengungkapkan, pihaknya menargetkan tambahan modal inti sebesar Rp 5 triliun. Sebab, pada kuartal pertama 2022, perusahaan baru memiliki modal inti Rp 2,32 triliun.

"Tetap konsisten Rp 5 triliun. Kemarin hanya kita lakukan penundaan karena kondisi pasar, 'cuaca' kurang baik dan kurang enak," ujarnya di kantornya, Kamis (7/7/2022).

OJK Bisa Periksa Direksi & Komisaris Perusahaan Efek, Kalau..

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum lama ini menerbitkan Surat Edaran Nomor 6/SEOJK.04/2022 tentang Penilaian Kembali bagi Pihak Utama Perusahaan Efek yang Melakukan Usaha Sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek, yang ditetapkan sejak 23 Mei 2022.

Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, dan/atau manajer investasi.

Adapun pokok pengaturan SEOJK ini mengatur Pihak utama bagi Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek yang dilakukan penilaian kembali dalam SEOJK ini meliputi, Pemegang Saham Pengendali (PSP), Anggota Direksi, dan Anggota Dewan Komisaris.

Summarecon Bagi Dividen Rp 99 Miliar atau Rp 6/Saham

Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan membagikan dividen sebesar Rp 6 per lembar saham atau total sebesar Rp 99 miliar. Hal itu merupakan salah satu keputusan RUPS Tahunan yang digelar hari ini, Kamis (7/7/2022).

President Director Summarecon, Adrianto P. Adhi mengatakan sepanjang tahun 2021 perusahaan berhasil mencatat angka pra-penjualan sebesar Rp 5,2 triliun atau 30% di atas target Rp 4 triliun dan 58% di atas pencapaian tahun 2020 sebesar Rp 3,3 triliun.

"Hal ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan," jelas Adrianto dalam keterangan resmi, Kamis (7/7/2022).

Produksi Naik, Penjualan Baja KRAS Tembus 1 Juta Ton

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) terus meningkatkan produktivitasnya di Semester I-2022, dan tercermin dari peningkatan volume penjualan dan produksi. Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan volume penjualan produk Krakatau Steel pada periode Semester I-2022 naik sebesar 10,5% dari 995 ribu ton menjadi sebesar 1,09 juta ton.

Dari sisi produksi mengalami kenaikan sebesar 10,2% dari 2021 sebesar 1,01 juta ton, menjadi 1, 11 juta ton di 2022 Hingga Semester I-2022, volume penjualan produk baja hilir naik 206% menjadi 14.400 ton. Produksi pipa baja ERW juga meningkat 21,45% menjadi 15.613 ton dari sebelumnya sebesar 12.856 ton di 2021.

"Kenaikan volume penjualan produk utama Krakatau Steel (Hot Rolled Coil dan Cold Rolled Coil) ditopang dengan program hilirisasi Krakatau Steel yang semakin berkembang," kata Silmy dalam siaran resmi, Kamis (7/7/2022).

Intip Jeroan Calon Emiten Mantan Menteri KKP Rokhmin Dahuri

Perusahaan perikanan yang digawangi oleh mantan menteri Kelautan dan Perikanan RI Rokhmin Dahuri, PT Agung Menjangan Mas, direncanakan akan segera melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan menawarkan maksimal 240 juta saham baru (20%) dan berpotensi memperoleh dana segar maksimal senilai Rp 36 miliar.

Rokhmin Dahuri menjabat sebagai komisaris independen di perusahaan penyedia jasa penunjang budi daya perikanan dan tambak udang dan memiliki lahan operasi untuk disewakan di Bali tersebut.

Prospektus IPO menyebut bahwa saham baru yang ditawarkan ke publik berada di kisaran harga Rp 100 sampai dengan Rp 150 per saham dan saat ini masih berada di fase penawaran awal (bookbuilding).

Chandra Asri Dapat Pinjaman Rp 1,5 T dari Bank OCBC NISP

Emiten milik Grup Barito PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank OCBC NISP sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun (kurs Rp 15.000/US$).

Rencananya, Chandra Asri akan menggunakan pinjaman bertenor 10 tahun ini untuk memfasilitasi pertumbuhan bisnis industri petrokimia Indonesia.

Andre Khor, Chief Financial Officer Chandra Asri, mengatakan Chandra Asri sangat antusias untuk memperluas dan meningkatkan hubungan perusahaannya dengan Bank OCBC NISP.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular