Celsius Mulai Bayar Utangnya, Akankah Krisis Kripto Berakhir?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
06 July 2022 17:30
Pejalan kaki melewati iklan yang menampilkan token cryptocurrency Bitcoin di Hong Kong, Selasa (15/2/2022). (Photo by Anthony Kwan/Getty Images)
Foto: Pejalan kaki melewati iklan yang menampilkan token cryptocurrency Bitcoin di Hong Kong, Selasa (15/2/2022). (Photo by Anthony Kwan/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan peminjaman kripto asal Amerika Serikat (AS) yakni Celsius Network dikabarkan telah membayar utangnya secara agresif kepada salah satu perusahaan berbasis protokol keuangan terdesentralisasi (desentralized finance/DeFi) besar mulai Jumat pekan lalu.

Berdasarkan data on-chain, Celsius telah membayar utangnya sebesar US$ 183 juta kepada Maker, salah satu platform pinjaman terdesentralisasi terbesar. Utang itu dilunasi dalam bentuk stablecoin asli protokol Maker, yakni Dai (DAI).

Transaksi tersebut tidak hanya menyebabkan penghapusan utang, tetapi juga pelepasan 2.000 wrapped Bitcoin senilai US$ 40 juta dari Maker yang telah diposkan sebagai jaminan.

Wrapped Bitcoin (WBTC) adalah koin digital (token) yang dikonfigurasi untuk blockchain Ethereum yang mewakili Bitcoin (BTC) dan menjadi salah satu kripto yang paling likuid.

Namun, Celsius masih memiliki utang sebesar 41 juta DAI senilai sekitar US$ 41 juta kepada Maker, tetapi ia memiliki sekitar 22.000 wrapped Bitcoin dengan nilai sekitar US$ 440 juta, menandakan adanya potensi pemulihan yang lebih besar jika sisa utang tersebut dapat dilunasi oleh Celsius.

"Dengan membayar utangnya, maka Celsius mungkin dapat membebaskan agunan Bitcoinnya yang kemudian dapat dijual di bursa terpusat atau melalui over-the-counter untuk memenuhi permintaan kreditur dan penarikan pelanggan," kata Walter Teng, analis Fundstrat kepada CoinDesk.

"Mengingat pinjaman DeFi terlalu banyak dijaminkan, masuk akal bagi mereka untuk melakukan ini, karena nilai yang dibuka dari membayar kembali pinjaman mereka (pinjaman dikurangi agunan) lebih besar daripada nilai pinjaman itu sendiri (jika mereka memilih untuk tidak membayar)," tambah Walter.

Ketika ditanya oleh CoinDesk perihal pembayaran utangnya kepada Maker, Celsius pun belum mengindahkan pertanyaan tersebut.

Utang Celsius Kepada MakerSumber: DeFi Explorer & CoinDesk
Utang Celsius Kepada Maker

Hingga saat ini, beberapa perusahaan peminjaman kripto terus berjuang untuk melindungi asetnya agar terhindar dari kebangkrutan, di mana pihaknya sangat terpukul akibat kejatuhan pasar kripto yang pada mulanya disebabkan oleh kejatuhan token Terra Luna (LUNA dan stablecoin TerraUSD (UST) pada awal Mei lalu.

Sebelumnya pada 12 Juni lalu, Celsius menangguhkan penarikan dan transaksi untuk 1,7 juta penggunanya, di mana hal ini karena kondisi pasar yang ekstrem. Tak hanya itu, Celsius juga telah memangkas karyawannya hingga sekitar 150 karyawan.

Saat ini, Celsius berusaha untuk memenuhi kewajiban likuiditasnya dan mereka juga akan merestrukturisasi keuangannya dengan merekrut konsultan dan ahli hukum.

Celsius pun memiliki token yang dapat diperdagangkan, yakni Celsius (CEL), di mana token tersebut ambruk hingga 80% sepanjang tahun ini. Per hari ini, harganya diperdagangankan di US$ 0,9076 per kepingnya.

Pada Mei 2022, perusahaan telah meminjamkan lebih dari US$ 8 miliar kepada klien dan memiliki aset yang dikelola senilai US$ 12 miliar.

Pinjaman pada platform DeFi seperti Maker umumnya dijamin berlebihan, yang berarti bahwa peminjam menjanjikan lebih banyak nilai aset kepada pemberi pinjaman daripada nilai pinjamannya.

Manfaat lain dari pembayaran pinjaman adalah mengurangi titik harga (wBTC) di mana agunan Celsius akan secara otomatis dilikuidasi oleh protokol Maker.

Setelah pembayaran, tingkat likuidasi agunan Celsius wBTC turun menjadi US$ 2.774, menurut situs web DeFi Explore. WBTC sekarang diperdagangkan pada US$ 20.200, membuat pinjaman 1,101% (sekitar 10 kali) overcollateralized.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Masalah 'Bandar' Kripto Celcius Sudah Sejak 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular