Nah Loh! Efek Chaos, Bandar Kripto di AS Disidik Regulator

chd, CNBC Indonesia
17 June 2022 15:05
ATM Bitcoin di Krakow, Polandia, Senin (30/5/2022). (Photo by Beata Zawrzel/NurPhoto via Getty Images)
Foto: ATM Bitcoin di Krakow, Polandia, Senin (30/5/2022). (Photo by Beata Zawrzel/NurPhoto via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Regulator sekuritas di negara bagian Amerika Serikat (AS), Alabama, Kentucky, New Jersey, Texas, dan Washington sedang menyelidiki keputusan pemberi pinjaman kripto, Celsius Network yang telah menangguhkan penarikan dan transfer dana investor pada awal pekan ini.

Para pejabat setempat saat ini sedang menyelidiki ada masalah apa yang membuat perusahaan peminjaman kripto yang sejatinya berbasis di New Jersey tersebut menangguhkan penarikan dana oleh investor dan membuat pasar kripto mengalami crash untuk kedua kalinya.

Celsius sebelumnya mengatakan bahwa penangguhan sementara penarikan, pertukaran, dan transfer antar akun dilakukan karena kondisi pasar yang ekstrem dan tidak memungkinkan untuk melakukan penarikan dana. Alasan lainnya yakni untuk menghormati investor atau kliennya.

"Saya sangat prihatin bahwa klien, termasuk banyak investor ritel mungkin perlu segera mengakses aset mereka namun tidak dapat melakukan penarikan dana. Ketidakmampuan mengakses investasi mereka dapat mengakibatkan konsekuensi keuangan yang signifikan," kata Joseph Rotunda, direktur penegakan di Texas State Securities Board mengatakan kepada Reuters.

Dia juga mengatakan bahwa regulator sekuritas negara bagian Alabama, Texas, New Jersey dan Kentucky sedang menyelidiki masalah ini. Celsius pun sudah menjawab pertanyaan penyelidik, tetapi mereka belum menjawabnya secara serius.

Saat ini, Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) AS telah berkomunikasi dengan Celsius.

Saat ditanya oleh Reuters, pihak dari SEC menolak menanggapi pertanyaan tersebut. Regulator sekuritas negara bagian New Jersey dan Washington juga tidak segera menanggapi pertanyaan dari Reuters.

Namun, seorang juru bicara Departemen Lembaga Keuangan Kentucky menanggapi bahwa hal itu adalah kebijakan mereka untuk tidak mengomentari tindakan penegakan hukum, sampai proses investigasi selesai.

Rotunda dan timnya mengetahui langkah Celsius yang membekukan penarikan dana oleh pengguna dari siaran pers perusahaan dan pengumuman di Twitter pada Minggu malam, di mana Celsius mengatakan bahwa perusahaan perlu mengambil tindakan untuk menstabilkan likuiditasnya.

Padahal pada September tahun lalu, Celsius sudah diperingatkan oleh regulator New Jersey, Texas, dan Kentucky untuk berhenti mempromosikan produk pinjamannya kepada masyarakat di AS, di mana hal ini karena produk pinjaman bunga belum didaftarkan kepada regulator setempat. Hal ini harus dilakukan sebagai keamanan jika sewaktu-waktu Celsius melakukan pelanggaran.

Celsus beroperasi mirip dengan perusahaan perbankan atau perusahaan jasa keuangan. Bedanya mereka beroperasi di 'zona abu-abu', di mana mereka terus beroperasi selama regulator belum serius memperketat izin operasi mereka.

Celsius menghimpun dana dari investor ritel dalam bentuk simpanan kripto, kemudian dana dari investor tersebut diinvestasikan di pasar kripto pada umumnya, termasuk ke dalam aset desentralized finance atau DeFi.

Parahnya, Celsius menjanjikan return pasti dan besar bagi pelanggan ritel, terkadang hingga mencapai 18,6% per tahun. Iming-iming return tersebut telah menyebabkan investor ritel berbondong-bondong memasukan dananya ke Celsius dan platform pinjaman kripto lainnya.

Pada Oktober 2021, aset Celsius mencapai US$ 25 miliar atau setara dengan Rp 358,75 triliun (asumsi kurs Rp 14.350/US$). Tetapi pada Mei lalu, asetnya turun menjadi US$ 11,8 miliar atau sekitar Rp 171 triliun.

Celsius tampaknya telah tersandung masalah pada beberapa investasi kriptonya sejak tahun lalu. Ketika pasar kripto mengalami kejatuhan, banyak pelanggannya yang ingin menarik dana namun tidak bisa dilakukan karena Celsius gagal memenuhi penebusannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Masalah 'Bandar' Kripto Celcius Sudah Sejak 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular