Bursa Asia Ditutup Cerah, Kecuali Shanghai dan Straits Times

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
05 July 2022 16:44
People walk past an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, July 10, 2019. Asian shares were mostly higher Wednesday in cautious trading ahead of closely watched congressional testimony by the U.S. Federal Reserve chairman. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Asia (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup cerah pada perdagangan Selasa (5/7/2022), setelah bank sentral Australia kembali menaikkan suku bunga acuannya hari ini.

Hanya indeks Shanghai Composite China dan Straits Times Index yang ditutup di zona merah pada hari ini. Shanghai ditutup turun tipis 0,04% ke 3.404,03, sedangkan Straits Times berakhir melemah 0,52% ke posisi 3.104,11.

Sementara sisanya ditutup di zona hijau. Indeks Nikkei Jepang ditutup melonjak 1,03% ke 26.423,47, Hang Seng Hong Kong naik 0,1% ke 21.853,07, ASX 200 Australia menguat 0,25% ke 6.629,3, KOSPI Korea Selatan melejit 1,8% ke 2.341,78, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 0,97% ke 6.703,266.

Dari Australia, bank sentral (Reserve Bank of Australia/RBA) kembali menaikkan suku bunga acuan guna menekan inflasi yang terus melambung. Kenaikan tersebut menjadi yang ketiga kali secara berturut-turut dalam pertemuan bulanan RBA.

Menutup pertemuan pada Selasa (5/7/2022), RBA menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) menjadi 1,35%, menandai kenaikan 125 basis poin sejak Mei dan rangkaian pergerakan tercepat sejak 1994.

Hal ini sesuai dengan prediksi pasar dalam polling Reuters yang memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 50 bp.

"Dewan akan mengambil langkah lebih lanjut dalam proses normalisasi kondisi moneter di Australia selama beberapa bulan ke depan," kata Gubernur RBA Philip Lowe dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.

Lowe yakin ekonomi dapat menahan guncangan karena tingkat pengangguran berada di posisi terendah dalam lima dekade, yakni 3,9% seiring dengan adanya lowongan pekerjaan tertinggi sepanjang masa.

Permintaan rumah tangga juga bertahan dengan baik, sebagian berkat penghematan ekstra sebesar 260 miliar dolar Australia (US$ 178,59 miliar) yang terakumulasi selama penguncian pandemi.

Namun, biaya pinjaman yang lebih tinggi pasti akan menjadi hambatan pada daya beli, mengingat rumah tangga berutang 2 triliun dolar Australia dalam utang hipotek.

Kenaikan yang dilakukan sejauh ini akan menambah sekitar 400 dolar per bulan dalam pembayaran hipotek rata-rata 620.000 dolar, dan itu di luar biaya energi, bensin, kesehatan, dan makanan yang lebih tinggi.

Sementara itu dari China, data aktivitas jasa yang tergambarkan pada purchasing manager's index (PMI) periode Juni 2022 versi Caixin dilaporkan melonjak menjadi 54,5, dari sebelumnya pada Mei lalu di angka 41,4.

PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawahnya berarti kontraksi, sedangkan di atasnya ekspansi.

Pergerakan bursa Asia-Pasifik yang secara mayoritas menghijau terjadi karena adanya momentum yang kuat pada hari ini.

Selain itu, pasar keuangan di Amerika Serikat (AS) yang sedang libur pada perdagangan Senin kemarin menyebabkan sentimen di pasar global cenderung minim.

Pada hari ini, kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS bergerak menguat, di mana investor masih menunggu risalah pertemuan dari Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat.

Pekan ini, investor global juga akan disibukkan dengan rilis data pekerjaan per Juni di AS yang dijadwalkan akan dirilis pada Jumat mendatang waktu AS.

Melansir prediksi analis Dow Jones, angka pekerjaan di AS akan melambat di Juni, di mana pekerjaan baru diprediksikan hanya sebanyak 250.000 pekerjaan dari 390.000 pekerjaan di Mei.

Meski begitu, analis masih memproyeksikan angka pengangguran akan tetap di 3,6%.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perdagangan Perdana di 2024, Bursa Asia Dibuka Beragam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular