RBA Kerek Suku Bunga Lagi, Dolar Australia Naik ke Rp 10.300

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 July 2022 13:40
An Australia Dollar note is seen in this illustration photo June 1, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration
Foto: Dolar Australia (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) sesuai dengan prediksi pasar kembali menaikkan suku bunga pada Selasa (5/7/2022). Namun, bedanya RBA di bawah pimpinan Philip Lowe kali ini tidak memberikan kejutan, alhasil dolar Australia tidak mengalami penguatan signifikan.

Melansir data Refinitiv, dolar Australia siang ini menguat 0,45% ke Rp 10.318/AU$ di pasar spot. Sementara kemarin, penguatannya nyaris mencapai 1%.

RBA di bawah pimpinan Philip Lowe dalam pengumuman kebijakan moneter hari ini menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 1,35%. Dengan demikian, RBA sudah menaikkan suku bunga 3 bulan beruntun, dan berada di titik tertinggi sejak Mei 2019, atau sebelum pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19).

Kenaikan tersebut kali ini ini sesuai dengan prediksi Reuters.

RBA di awal tahun ini sebenarnya masih menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Suku bunga disinyalkan akan naik pada 2023.

Nyatanya, di semester I-2022, RBA sudah menaikkan suku bunga 2 kali, bahkan lebih tinggi dari prediksi.

Pada Juni, Reuters memprediksi RBA di bawah pimpinan Philip Lowe akan menaikkan 25 basis poin, ternyata sebesar 50 basis poin. Begitu juga di Mei, prediksi 15 basis poin, RBA ternyata menaikkan 25 basis poin.

Gubernur Lowe saat pengumuman siang ini mengatakan bank sentral mengambil langkah yang keras tetapi diperlukan untuk meredam inflasi di Australia. Tidak hanya itu, Lowe juga mengindikasikan akan ada kenaikan selanjutnya.

"Besar dan waktu kenaikan suku bunga selanjutnya akan ditentukan oleh data ekonomi dan penilaian anggota dewan gubernur terkait outlook inflasi dan pasar tenaga kerja," kata Lowe.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Australia Tak Mampu Tembus Rp 10.700/AU$, Ada Apa?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular