Kurs Dolar Australia Balik Turun, Dekati Rp 10.400

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 August 2022 14:20
Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesa/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesa/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia berbalik turun melawan rupiah pada perdagangan Senin (15/8/2022) siang. Dengan demikian, dolar Australia kini menuju penurunan 3 hari beruntun. Dalam dua hari perdagangan sebelumnya, mata uang Negeri Kanguru ini melemah 0,45% dan 0,3%.

Melansir data Refinitiv, dolar Australia sebenarnya sempat menguat 0,24% pagi ini, tetapi berbalik turun -0,13% ke Rp 10.429/AU$ pada pukul 12:23 WIB setelah rilis dara neraca perdagangan Indonesia.

Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto melaporkan nilai ekspor pada Juli 2022 adalah US$ 25,57 miliar. Naik 32,02% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Realisasi tersebut lebih tinggi ketimbang ekspektasi. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 29,21% yoy. Sementara konsensus versi Reuters memperkirakan pertumbuhan ekspor di 29,73% yoy.

Pada Juli 2022, Indonesia menikmati surplus perdagangan US$ 4,22 miliar. Ini dapat dari ekspor yang senilai US$ 25,57 miliar dan impor US$ 21,35 miliar. Dengan begitu, surplus neraca perdagangan Indonesia bertahan selama 27 bulan beruntun.

Akan tetapi, Setianto memberi wanti-wanti. Sebab, ada gejala harga komoditas di pasar internasional mulai turun.

Pada Juli 2022, indeks harga komoditas energi ada di 168,58. Sementara indeks harga komoditas makanan adalah 138,63, terendah sejak serangan Rusia ke Ukraina yang dimulai Februari lalu.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), tambah Setianto, harga minyak dunia turun 10,3% Kemudian harga gas alam turun 4,54%.

"Memang hingga Juli harga global menurun baik pangan dan energi. Ini perlu diwaspadai, barangkali jadi perhatian kita sebagai tanda berakhirnya windfall harga komoditas," kata Setianto.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Australia Tak Mampu Tembus Rp 10.700/AU$, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular