Analisis Teknikal

Sudah Longsor Seminggu Penuh, Saatnya IHSG Balik Arah?

Putra, CNBC Indonesia
04 July 2022 06:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana asing yang keluar dari pasar saham Tanah Air pekan lalu membuat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan di zona merah. Asing mencatatkan aksi jual (net sell) sebesar Rp 3,05 triliun di pasar reguler. IHSG pun jatuh 3,53% dan keluar dari level psikologis 7.000 selama pekan kemarin.

Pada perdagangan Jumat (1/7/2022), IHSG ditutup melemah 1,7% ke 6.794,33. Dalam satu hari perdagangan, IHSG keluar dari 2 level psikologis yaitu 6.900 dan 6.800. Akhir pekan lalu, tiga indeks saham acuan AS memang kompak menguat 1%. Namun penguatan ini banyak yang menilai hanya terjadi secara temporer saja.

Kondisi ekonomi global yang dibayangi dengan adanya risiko stagflasi yang muncul dari tingginya inflasi, pengetatan moneter, eskalasi geopolitik Rusia-Ukraina dan kebijakan proteksionisme berbagai negara masih membuat investor ketar-ketir.

Banyak investor yang mulai mengurangi porsi investasinya di aset berisiko seperti saham sehingga membuat harganya jatuh.

Analisa Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB pekan lalu, pergerakan indeks semakin menjauhi batas bawah BB terdekat di 6.841.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

RSI terus bergerak menurun sepanjang pekan lalu. Terakhir posisi garis RSI IHSG berada di 36,32 dan sudah keluar dari rentang 40-50 yang menunjukkan tren berlanjutnya koreksi.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 masih di bawah garis EMA 26 dan bar histogram bergerak di wilayah negatif.

Untuk hari ini, IHSG berpotensi menguji level support terdekat di 6.750 terlebih dahulu. Indeks berpotensi merangkak naik karena sudah mendekati level jenuh jualnya dimana resis yang perlu diuji berada di kisaran 6.858.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular