
Deretan Perusahaan yang Terdampak 'Kiamat' Kripto

5. Voyager Digital
Platform perdagangan kripto yakni Voyager Digital juga terkena dampak dari kejatuhan pasar kripto, di mana Voyager juga sedang menghadapi kesulitan dana.
Bahkan, Voyager hampir mengikuti langkah Celsius, Babel Finance, dan CoinFLEX yang memilih dengan cara menangguhkan penarikan dana oleh nasabahnya agar keuangannya tidak tergerus.
Voyager memang tidak menghentikan penarikan. Namun perusahaan pada Rabu pekan lalu mengumumkan memotong batas penarikan harian lebih dari setengahnya US$ 25 ribu menjadi US$ 10 ribu.
Pengumuman itu dilakukan setelah menyatakan sedang mempertimbangkan mengeluarkan pemberitahuan default kepada perusahaan hedge fund kripto yakni Three Arrows Capital.
Menurut perusahaan, Three Arrows Capital berutang Bitcoin senilai US$ 666 juta dan belum dibayar. Perusahaan disebut gagal memenuhi kebijakan margin call dari pemberi pinjaman awal bulan ini.
Tetapi beruntungnya, Voyager mendapat bantuan dana dari miliarder kripto sekaligus CEO dari bursa kripto terbesar kedua di dunia, FTX yakni Samuel Bankman-Fried.
Melalui Alameda Research, firma riset kuantitatif Bankman-Fried, Voyager mendapatkan bantuan pembiayaan sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun.
Bantuan dana tersebut terdiri dari kredit US$ 200 juta dalam bentuk uang tunai dan stablecoin USD Coin (USDC), serta fasilitas revolving 15.000-Bitcoin yang terpisah dengan nilai sekitar US$ 300 juta.
6. BlockFi dan Coinbase
Berbeda dengan Celsius, Babel Finance, dan CoinFlex, beberapa perusahaan kripto lebih memilih untuk memangkas karyawannya demi menjaga agar nasabah atau kliennya tidak meninggalkan perusahaan platform tersebut. Adapun perusahaan yang menerapkan langkah ini yakni BlockFi dan Coinbase.
Di BlockFi, dikabarkan perusahaan tersebut telah memangkas sekitar 20% pekerjanya dari total 850-an karyawan yang dimilikinya.
Informasi tersebut diumumkan langsung dalam postingan blog BlockFi. Menurut keterangan, perusahaan mencatat "perubahan dramatis dalam kondisi ekonomi makro di seluruh dunia" sebagai penyebab utama pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Pemutusan kontrak kerja tersebut berdampak besar pada berbagai tim di BlockFi. Keputusan perusahaan dimaksudkan untuk memangkas pengeluaran dalam persiapan menghadapi "resesi global yang berkepanjangan."
Sebagai informasi, sejak tahun 2020, BlockFi mengalami pertumbuhan pesat dari 150 karyawan menjadi lebih dari 850-an.
Kendati begitu, perubahan drastis market kripto pada kuartal pertama tahun 2022 memaksi BlockFi untuk menyetop ekspansinya. Perusahaan berupaya melakukan penyesuaian ulang strateginya.
Pihak BlockFi sendiri memprioritaskan profitabilitas dengan cara memotong empat biaya operasional utama yakni pengurangan biaya marketing dan kompensasi eksekutif serta memangkas jumlah karyawan, serta memutus kontrak dengan vendor yang tidak begitu penting.
Kendati melakukan PHK besar-besaran, BlockFi menyatakan keputusan tersebut tidak akan berpengaruh pada layanan perusahaan yang memiliki sekitar 650.000 klien dari berbagai negara.
Namun, nasib BlockFi sama seperti Voyager Digital, di mana BlockFi juga mendapatkan bantuan dana dari Bankman-Fried melalui FTX langsung.
BlockFi mendapatkan bantuan dana dari FTX sebesar US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,71 triliun (asumsi kurs Rp 14.830/US$). Bankman-Fried mengatakan pembiayaan akan membantu BlockFi "menavigasi pasar dari posisi yang kuat."
"Kami berniat dan serius untuk menyelamatkan ekosistem aset digital dan pelanggannya," katanya melalui cuitan Twitter.
Sedangkan di Coinbase, perusahaan akan memangkas sekitar 1.100 orang atau 18% dari tenaga kerjanya. Perusahaan bursa cryptocurrency terbesar ketiga di dunia tersebut mengatakan tengah bersiap untuk mengatasi penurunan di cryptosphere.
"Kami tampaknya memasuki resesi setelah ledakan ekonomi 10+ tahun. Resesi dapat menyebabkan musim dingin kripto lainnya, dan dapat berlangsung untuk waktu yang lama," kata Chief Executive Officer Coinbase, Brian Armstrong dalam sebuah posting blog, dikutip dari Reuters, Rabu (15/6/2022) lalu.
Armstrong mengatakan karyawan akan menerima email yang memberi tahu mereka jika mereka terpengaruh, tanpa memberikan perincian lebih lanjut.
Selain itu, Coinbase juga akan memperpanjang pembekuan perekrutan dan membatalkan sejumlah tawaran pekerjaan yang diberikan untuk menghadapi kondisi ekonomi makro saat ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]
