Inflasi Makin Ngeri! Saatnya Bunga Naik, BI?

Maesaroh, CNBC Indonesia
01 July 2022 15:55
Pasar Keuangan RI Terguncang_Cover
Foto: cover topik/Pasar Keuangan RI Terguncang_Cover/Aristy rahadian

Krisis moneter memaksa Indonesia melakukan banyak reformasi termasuk di sektor lembaga keuangan seperti BI. Sesuai Undang-Undang (UU) No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, BI baru ditetapkan sebagai bank sentral yang bersifat independen. 

Sejak itu, BI kemudian memberlakukan rezim kebijakan moneter dengan inflation targeting framework. Melalui rezim tersebut, kredibilitas BI akan dinilai memadai jika mampu menjaga sasaran inflasi sesuai yang ditetapkan. Sejak Juli 2005, BI memperkenalkan BI Rate sebagai suku bunga acuan untuk lembaga perbankan. BI Rate juga dijalankan untuk menjaga laju inflasi.

BI akan menerapkan kebijakan moneter ketat atau suku bunga acuan saat terjadi lonjakan inflasi,  stabilitas nilai tukar terganggu atau saat tingkat suku bunga global melonjak. BI kerap akan menurunkan BI rate nya saat pertumbuhan ekonomi membutuhkan daya dongkrak.

Berbeda dengan krisis moneter 1997/1998 yang berpusat di Asia, krisis keuangan 2008-2009 dipicu oleh kredit macet di sektor properti AS (sub-prime mortage). Krisis tersebut kemudian menumbangkan sejumlah perusahaan seperti Lehman Brothers.

Krisis di AS menjalar di tingkat global melalui sektor keuangan. Pasar keuangan Indonesia baik saham, mata uang, hingga obligasi jatuh akibat aksi jual. Dampak krisis keuangan 2008 kepada ekonomi domestik tidak terlalu besar karena ekonomi Indonesia bertumpu kepada konsumsi domestik.

Namun, sektor keuangan Indonesia terimbas besar karena derasnya arus modal ke luar (capital outflow). Pada 2008 inflasi global termasuk Indonesia juga melonjak karena harga minyak mentah dunia melambung.

Pemerintah kemudian menaikkan harga BBM subsidi sebesar 29% pada Mei 2008. Langkah ini membuat inflasi melambung hingga 10,4% (year on year/yoy) pada Mei 2008. Secara keseluruhan inflasi mencapai 11,06% pada 2008.

Tingginya inflasi dan capital outflow membuat BI mengetatkan kebijakan moneternya.  BI menaikkan BI Rate secara bertahap dari 8% menjadi 9,5% pada Oktober 2008.

Merujuk pada Laporan Perekonomian 2008 yang dikeluarkan BI, stance kebijakan moneter yang relatif ketat tidak hanya dianut Indonesia. Sejumlah bank di beberapa negara emerging markets Asia juga melakukannya seperti Thailand, Malaysia, dan Filipina.

Namun, BI menurunkan BI rate pada November dan Desember untuk mengerek pertumbuhan sehingga BI rate ada di posisi 9,25% pada Desember 2008.
Kebijakan moneter ketat juga diterapkan BI pada 2013 saat pasar keuangan global goyang karena Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) menarik quantitative easing.

Pada periode tersebut, capital outflow dari pasar keuangan Indonesia mengalir deras karena investor asing memilih kabur dan beralih ke dolar AS. Akibatnya rupiah tertekan.

Pada 2013, inflasi juga melonjak hingga 8,38% setelah pemerintah menaikkan harga BBM pada Juni 2013. Pertumbuhan ekonomi Indonesia turun  menjadi 5,7% pada 2013 dari 6,3% pada 2012.

Melemahnya pertumbuhan disebabkan  merosotnya konsumsi rumah tangga setelah kenaikan BBM, melandainya harga komoditas, serta dampak perlambatan ekonomi global.

Merujuk pada Laporan Perekonomian Indonesia 2013, untuk memerangi inflasi, BI menaikkan BI Rate pada 13 Juni 2013 dari semula 5,75% menjadi 6% sebelum kenaikan harga BBM susbisidi dilakukan. BI juga kembali menaikkan suku bunga acuan setelah kenaikan BBM sebanyak lima kali sehingga secara keseluruhan BI Rate naik sebesar 175 bps menjadi 7,5% pada akhir 2013.

Kondisi perekonomian global diterpa sejumlah persoalan pada tahun ini mulai dari lonjakan inflasi, perang, suku bunga ketat, hingga perlambatan ekonomi.
Hingga kini, Bank Indonesia belum menaikkan suku bunga acuan meskipun inflasi kemungkinan akan ada di atas target BI di kisaran 2-4%.

Bank sentral di banyak negara juga sudah mengetatkan kebijakan moneternya. Pelaku pasar kini menanti sampai kapan BI akan mempertahankan bunga acuan sebesar 3,5%. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular