Jaya di Semester I, Dolar Singapura Termahal Dalam 1 Tahun

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 July 2022 12:40
Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura mencatat penguatan 1,5% melawan rupiah sepanjang semester I-2022. Pada perdagangan pertama semester II-2022, mata uang Negeri Merlion ini langsung naik ke level tertinggi dalam satu tahun terakhir.

Dolar Singapura mengakhiri perdagangan Kamis (30/6/2022) di Rp 10.715/US$, dibandingkan penutupan 2021 di Rp 10.559/SG$.

Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) yang mengetatkan kebijakan membuat dolar Singapura menguat.

Sejauh ini, MAS sudah 3 kali mengetatkan kebijakannya, pada Oktober 2021, Januari dan April tahun ini.

Untuk diketahui, di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate), yang terdiri dari kemiringan (slope), lebar (width) dan titik tengah (centre).

Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.

MAS menaikkan slope pada Oktober 2021 dan Januari lalu, dan pada April kembali dinaikkan plus centre.

Slope berfungsi membuat penguatan/penurunan dolar Singapura lebih cepat/lambat. Ketika slope dinaikkan, maka dolar Singapura bisa menguat lebih cepat, begitu juga sebaliknya.

Kenaikan slope tersebut membuat volatilitas harian dolar Singapura menjadi meningkat.

Sementara itu pada perdagangan Jumat (1/7/2022), yang merupakan awal semester II-2022, dolar Singapura melesat 0,33% ke Rp 10.750/US$ yang merupakan posisi tertinggi sejak 12 Juli 2021.

Rilis data inflasi Indonesia memberikan tekanan bagi rupiah hari ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melaporkan inflasi pada Juni 2022 tercatat 0,61% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Inflasi tahun kalender adalah 3,19%

Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Juni 2022 berada di 4,35%. Lebih tinggi dibandingkan Mei 2022 yang 3,55% sekaligus jadi yang tertinggi sejak Juni 2017.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi secara bulanan sebesar 0,44%. Sedangkan inflasi tahunan 'diramal' 4,15%.

Kenaikan inflasi tersebut juga lebih tinggi dari konsensus Trading Economics sebesar 4,17%, tetapi jika dilihat inflasi inti justru lebih rendah.

BPS melaporkan inflasi inti tumbuh 2,63% (yoy) dari sebelumnya 2,58% (yoy), sementara konsensus di Trading Economics memperkirakan sebesar 2,72% (yoy). Hal ini bisa menjadi sinyal jika daya beli masyarakat mulai tergerus akibat kenaikan inflasi, yang tentunya berdampak buruk bagi perekonomian.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara Ini Rupiah Sulit Tumbangkan Dolar Singapura

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular