Analisis Teknikal

Sudah Longsor Tiga Hari, Ada Angin Surga Tuk Bangkitkan IHSG?

Putra, CNBC Indonesia
30 June 2022 06:51
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin jauh meninggalkan level psikologis 7.000. IHSG terus berada di zona koreksi pada perdagangan sepanjang pekan ini. Kemarin, Rabu (29/6/2022), IHSG kembali ditutup dengan pelemahan 0,77% ke level 6.942,35.

Koreksi IHSG yang cukup signifikan tersebut membuat indeks saham acuan nasional tersebut menduduki peringkat paling bawah di kawasan Asia Tenggara. Investor asing juga tercatat membukukan net sell mencapai Rp 1,03 triliun. Tak bisa dipungkiri, aksi jual asing di pasar saham tersebut turut menekan kinerja IHSG.

Di sisi lain, risiko global terkait pengetatan kebijakan moneter yang agresif dan tensi geopolitik Rusia-Ukraina membuat aset-aset berisiko seperti saham cenderung dilepas.

Wall Street juga masih terbenam di zona bearish dan belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan berarti di tengah ancaman ekonomi AS yang mengalami overheating akibat inflasi.

Analisa Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, pergerakan indeks bergerak menjauhi batas atas BB terdekat di 7.054. Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

RSI terus bergerak menurun dalam tiga hari terakhir, tetapi masih bergerak di level 40-50 yang menunjukkan masih cukup jauh dari zona oversold.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 masih di bawah garis EMA 26 dan bar histogram bergerak di wilayah negatif.

Untuk hari ini, IHSG berpotensi menguji level support terdekat di 6.900 terlebih dahulu. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular