
Terombang-ambing, IHSG 'Parkir' di Jalur Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (29/6/2022). IHSG bergerak serah dengan bursa saham Amerika Serikat (AS) yang terkoreksi pasca rilis indeks kepercayaan konsumen (IKK) yang turun signifikan.
IHSG dibuka melemah 0,33% di posisi 6.973,13 dan berakhir terkoreksi 0,25% atau 17,76 poin ke 6.978,69 pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 6,21 triliun dengan melibatkan lebih dari 12 miliar saham.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah berada di zona merah, namun selang 5 menit perdagangan IHSG terpantau berbalik arah ke zona hijau dengan apresiasi 0,09% di 7.003,61.
Setelah sempat kembali ke level psikologis 7.000, 10 menit kemudian IHSG terpantau kembali longsor dan bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan sesi I.
Level terendah berada di posisi 6.957,33 sekitar pukul 10:00 WIB dan level tertinggi berada di 7.016,05 pada pukul 09:10 WIB. Mayoritas saham siang ini melemah yakni sebanyak 338 unit, sedangkan 177 unit lainnya menguat dan 157 sisanya stagnan.
Pergerakan IHSG hari ini mengekor bursa AS yang terkoreksi semalam. Investor cenderung kecewa dengan hasil dari data indeks keyakinan konsumen (IKK) AS versi Conference Board (CB) yang turun signifikan.
Indeks kepercayaan konsumen (IKK) AS turun 4,5 poin ke 98,7 pada Juni 2022. Indeks turun ke level terendah sejak Februari 2021. Kekhawatiran ekonomi saat ini akan terus membebani pasar.
Tingkat inflasi yang tinggi masih menjadi risiko terbesar atas aset keuangan. Hal ini yang menyebabkan investor cenderung pesimis untuk terus berada di pasar saham.
Data IKK yang lemah disebabkan oleh kekhawatiran resesi yang telah meningkat akhir-akhir ini karena bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mencoba untuk memerangi lonjakan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuannya secara agresif.
Ditambah lagi adanya sentimen negatif dari risiko akibat berlanjutnya tensi geopolitik Rusia-Ukraina serta kebijakan proteksionisme yang memicu krisis pangan global serta agresivitas pengetatan moneter global.
Selanjutnya, investor masih memasang mode wait and see. Pertama, data final dari pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I-2022 juga akan dirilis pada hari ini dan penting untuk diperhatikan oleh pelaku pasar, karena diprediksi terkontraksi alias minus 1,5% setelah kuartal sebelumnya melesat 6,9%.
Kedua, hari ini juga akan ada rilis data IKK Uni Eropa periode Juni 2022, IKK Uni Eropa periode Juni diprediksi masih menguat 3,5% secara tahunan meski melambat dengan pertumbuhan bulanan sebesar 0,4% (dari posisi April sebesar 0,8%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000