
Pemerintah China 'All Out' Pulihkan Ekonomi, Harga Nikel Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia menguat pada perdagangan hari ini didorong oleh pelonggaran kebijakan lockdown dan dan dukungan kebijakan untuk pemuilhan ekonomi China.
Pada Selasa (28/6/2022) pukul 16.30 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 23.450/ton, melesat 2,48% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Pemerintah China mengatakan akan menerapkan langkah-langkah dukungan untuk memulihkan ekonominya setelah dikunci karena penyebaran virus Corona (Cronavirus Disease-2019/Covid-19) selama dua bulan lebih ini.
"Pemerintah akan menerapkan langkah-langkah dukungan yang ada sambil meningkatkan kotak peralatan kebijakannya," ujar Ou Hong, wakil sekretaris jenderal di Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, mengatakan pada konferensi pers.
" Kami sepenuhnya yakin dapat mengatasi tantangan sulit dalam operasi ekonomi dan kami memiliki kemampuan untuk mengatasi segala macam perubahan tak terduga untuk memastikan pembangunan ekonomi yang stabil, sehat dan berkelanjutan , " tambahnya.
Kebijakan moneter China akan terus akomodatif untuk mendukung pemulihan ekonomi, kata Gubernur People's Bank of China Yi Gang.
Pada bulan Mei, pemerintah China mengumumkan sejumlah langkah yang mencakup kebijakan fiskal, keuangan, investasi, dan industri untuk mengatasi kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh Covid-19.
Kebijakan tersebut menegaskan tekad pemerintah untuk menopang ekonominya, tetapi para analis mengatakan target pertumbuhan 5,5% akan sulit dicapai jika China tetap dengan strategi pengendalian nol-Covid yang mahal.
Di sisi lain, Pemerintah Beijing mengatakan pada Sabtu (25/6/2022) akan mengizinkan sekolah dasar dan menengah untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Begitu juga dengan Shanghai yang telah menyatakan kemenangan atas Covid-19 setelah melaporkan kasus lokal nol untuk pertama kalinya.
Ketua Partai Komunis Shanghai Li Qiang mengatakan pada pembukaan di kongres partai kota hari Sabtu bahwa pihak berwenang telah memenangkan perang terhadap Covid-19. Hal itu dicapai dengan menerapkan instruksi Presiden China Xi Jinping bahwa keputusan kebijakan pencegahan epidemi Beijing sepenuhnya benar.
Kemenangan ini memunculkan rasa optimisme investor atas pemulihan ekonomi China, di mana dapat menjadi pendorong permintaan nikel.
China adalah konsumen nikel terbesar di dunia. Menurut Statista, konsumsi China mencapai 1,31 juta ton. Permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NIkel Melemah Hari Ini, Tenang... Masa Depannya Cerah!