
Dolar AS Tergelincir, Harga Perak Terungkit

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia menguat pada perdagangan hari ini didukung oleh pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Pada Jumat (24/6/2022) pukul 11:33 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 20,99/ons, naik 0,25% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Dollar Index (yang mengukur greenback dibandingkan enam mata uang utama) tercatat 104,26, turun 0,17% dibandingkan sebelumnya. Turunnya Dollar Index menjadi sentimen positif bagi perak yang dibanderol dengan greenback. Sebab menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga perak juga didukung oleh kekhawatiran resesi semakin kuat setelah Powell dalam pidato di depan senat AS mengatakan bahwa kemungkinan resesi itu ada.
Di sisi lain, pernyataan Powell tentang fokus menurunkan inflasi menjadi sinyal jika The Fed akan menjadi lebih agresif ke depan meskipun hal tersebut bisa berbalik pada pelemahan ekonomi Paman Sam.
Powell memastikan The Fed akan membawa inflasi ke level 2%. Ini artinya The Fed akan menjadi lebih agresif ke depan meskipun hal tersebut bisa berbalik pada pelemahan ekonomi Paman Sam.
Sebagai catatan, inflasi AS terbang 8,6% pada Mei tahun ini, yang menandai rekor tertinggi sejak Desember 1981. Sikap The Fed yang lebih agresif menjadi kabar buruk buat pergerakan perak. Karena akan memudarkan kilau perak sebagai aset tanpa imbal hasil.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terus Menukik, Harga Perak Turun 6 Hari Beruntun!