Sstt..!! Bos BI Mulai Tebar 'Kode' Kenaikan Suku Bunga Acuan

Maesaroh, CNBC Indonesia
23 June 2022 17:55
Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Juni 2022
Foto: Perry Warjiyo (Tangkapan Layar Youtube BI)

Sejumlah analis memperkirakan BI akan mulai menaikkan suku bunga acuan pada Juli mendatang.

Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana memperkirakan BI paling cepat akan menaikkan suku bunga acuan pada bulan depan. Menurutnya, pelemahan nilai ekspor komoditas dan naiknya permintaan dalam negeri akan menekan surplus neraca perdagangan ke depan.

Menurunnya surplus neraca perdagangan akan menipiskan surplus transaksi berjalan. Kondisi tersebut bisa menggoyang nilai tukar serta membuat Indonesia rentan teradap tekanan eksternal. BI memperkirakan transaksi berjalan kuartal II-2022 diprakirakan mengalami surplus, melanjutkan capaian surplus pada kuartal I -2022 yang tercatat US$ 0,2 miliar atau 0,1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Tekanan akibat kenaikan harga akan meningkat ke depan. Kami memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga menjadi 4,50% pada tahun ini, lebih tinggi dibandingkan perkiraan awal (4,0%) karena naiknya inflasi dan kebijakan The Fed yang agresif," tutur Wisnu, kepada CNBC Indonesia.

Ekonom UOB Enrico Tanuwidjaja juga memperkirakan BI paling cepat akan menaikkan suku bunga acuan pada Juli.

Sebaliknya, ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan BI tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga pada tahun ini. Bank sentral RI tersebut kemungkinan akan menaikan suku bunga pda semester II tahun ini.

"Kenaikan suku bunga akan sangat dipengaruhi oleh laju inflasi ke depan. Kenaikan suku bunga acuan BI maksimal akan mencapai 75 bps," tutur Faisal.

Senada, ekonom Bank Permata Josua Perdede juga memperkirakan BI baru akan menaikkan suku bunga acuan pada semester depan. Menurutnya, Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat yang bisa dijadikan landasan BI untuk menahan suku bunga.

Dia mengingatkan nilai tukar rupiah memang melemah dalam sepekan terakhir. Namun, pelemahan rupiah bukan karena faktor fundamental tetapi kepada sentimen.

"Ke depannya, BI berpotensi mulai menaikkan suku bunga acuannya pada semester II-2022 dalam menjangkar potensi peningkatan inflasi fundamental serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ujar Josua kepada CNBC Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular