
Dag Dig Dug Tunggu Keputusan BI, IHSG Dibuka Galau

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis 0,08% ke 6.978,39 pada perdagangan Kamis (23/6/2022).
IHSG berbalik hijau 0,08% ke 6.990,75 pada 09.05 WIB. Investor asing juga mencatatkan net sell senilai Rp 44,43 miliar di pasar reguler pagi ini.
Saham BBRI dan BBCA menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 26 miliar dan Rp 7 miliar.
Sedangkan saham SMSM dan UNTR paling banyak diborong asing dengan net buy tipis masing-masing di bawah Rp 1 miliar.
Semalam Wall Street kembali terkoreksi. Indeks S&P 500 melemah 0,13% sedangkan Dow Jones dan Nasdaq Composite melemah 0,15%.
Koreksi pada indeks saham terjadi justru ketika yield obligasi pemerintah AS 10 tahun turun 12 basis poin (bps) ke 3,16%.
Investor saat ini mengkhawatirkan soal peluang terjadinya resesi di Paman Sam. Tingkat inflasi yang tinggi serta ancaman perlambatan ekonomi membuat AS ditakutkan kembali jatuh ke jurang stagflasi seperti 1970-an.
Banyak pihak yang menyalahkan The Fed atas kebijakannya yang terlalu longgar dan lamban dalam merespons inflasi.
Namun ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral AS tidak bermaksud untuk membuat kebijakan yang memicu resesi dan berkomitmen untuk menjinakkan inflasi.
Dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan moneter suku bunga acuannya hari ini.
Setelah sekian lama menahan BI 7 Day Reverse Repo Rate di 3,5%, bank sentral nasional tampaknya tidak akan terburu-buru.
Gubernur BI Perry Warjiyo beberapa kali memberikan kode bahwa otoritas moneter nasional belum akan mengerek naik suku bunga acuan.
Dalam acara Bank Dunia yang bertajuk Indonesia Economic Prospects: Financial Deepening for Stronger Growth and Sustainable Recovery, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa BI tak perlu tergesa-gesa menaikkan suku bunga.
"Kebijakan moneter akan terus pro-stability. Dengan inflasi yang rendah, kita tidak perlu terburu-buru untuk menaikkan suku bunga," ungkap Perry.
Dalam sepekan terakhir, IHSG sebenarnya bergerak di rentang 6.860-7.138 seiring dengan fokus pasar yang menanti kebijakan dari BI.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000