Yusuf Mansur, Dari Prestasi Hingga Dugaan Wanprestasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Yusuf Mansur (YM) kembali ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Kali ini penceramah-cum-investor tersebut dituduh berbohong terkait pengelolaan dana Rp 46 miliar untuk investasi batu bara.
Tuduhan tersebut datang dari massa yang juga merupakan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur. Mereka mendatangi kediaman YM untuk menagih hasil investasi yang kabarnya dilakukan lebih dari satu dekade lalu.
Terkait investasi tahun 2009 yang melibatkan 250 jamaah tersebut, Herry Joesoef selaku pendamping dan Sekretaris Pelita Lima Pilar menyebut bahwa YM enggan bertemu meski telah dua kali diundang.
Pembicaraan tersebut diprakarsai mengingat Yusuf Mansur selaku komisaris utama PT Padi Partner Perkasa, tempat di mana tambang batu bara itu bernaung, tidak mengakuinya, berdasarkan keterangan Herry.
Berdasarkan penelusuran Tim Riset CNBC Indonesia, PT Padi Partner tidak terdaftar di Mining One Data Indonesia (MODI) Ditjen Minerba sebagai pemegang izin usaha pertambangan di Indonesia.
Terkait tuduhan yang ramai diberitakan oleh media massa nasional, YM yang biasanya cukup aktif media sosial Instagram, memilih diam di hadapan 2,8 juta pengikut. YM diketahui belum mengkonfirmasi atau menyangkal tuduhan tersebut dan pasca ramai diberitakan ia hanya mengunggah foto dengan pakaian serba hitam dan menyebut akan bertolak ke Mesir dari Yaman.
CNBC Indonesia juga telah mencoba menghubungi YM secara terpisah untuk meminta konfirmasi dan tanggapan, tetapi yang bersangkutan tidak memberikan respons terkait benar atau tidaknya tuduhan tersebut.
Sebelum kasus ini mencuat, YM secara konsisten kerap diterpa isu negatif mulai dari pengumpulan dana dari jamaah yang dinilai warganet kurang etis dan sempat viral di media sosial hingga dugaan ingkar janji alias wanprestasi dana investasi yang sudah masuk ke Meja Hijau.
(fsd/dhf)