Pergerakan Harga Batu Bara Menyulut Harga Saham Emitennya
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara acuan global masih 'ogah' turun. Kini harga si batu hitam sudah mendekati US$ 400/ton. Kenaikan harga si batu hitam bisa jadi katalis positif untuk emiten tambang batu bara untuk perdagangan hari ini, Rabu (22/6/2022).
Harga kontral batu bara acuan ICE Newcastle menguat lagi. Jika di awal pekan harga naik 6%, kemarin harga batu bara menguat 3,27% dan ditutup di US$ 394,75/ton. Pemicu kenaikan harga batu bara adalah rencana Eropa untuk kembali beralih ke bahan bakar fosil tersebut.
Rencana tersebut merespons krisis energi yang dialami oleh Benua Biru akibat perang Rusia dan Ukraina yang terus berlanjut dan membuat pasokan gas langka. Jerman, Italia, Austria dan Belanda kompak memandang penggunaan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara sebagai solusi untuk keluar dari krisis energi yang saat ini melanda.
Kondisi juga diperparah dengan Australia yang juga terancam mengalami krisis energi. Sampai saat ini memang Australia belum melakukan aksi pelarangan ekspor batu bara.
Namun di tengah tren kebijakan proteksionisme yang dilakukan di banyak negara yang marak saat ini, maka ancaman krisis energi di Negeri Kangguru patut menjadi perhatian.
Eropa yang selama ini mendapatkan pasokan energi dari Rusia pun kini harus putar otak untuk mencari suplai pengganti. Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar dunia berpeluang mengambil pasar Eropa di tengah kondisi seperti sekarang ini.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa terdapat permintaan batu bara Indonesia dari Jerman seiring dengan aksi boikot sejumlah negara di Eropa terkait kegiatan ekspor impor komoditas asal Rusia.
Jelas situasi ini menguntungkan untuk Indonesia terutama emiten-emiten tambang batu hitam. Secara historis, harga batu bara global berkorelasi positif dengan pergerakan harga sahamnya.
Tengok saja kemarin, saat harga batu bara melesat 6%, saham-saham produsen batu bara domestik beterbangan. Harga saham emiten tambang batu bara pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melesat 8,04% dan memimpin penguatan.
Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) keluar sebagai runner up dengan apresiasi 5,35%. Di posisi ketiga ada perusahaan tambang batu bara terintegrasi milik Garibaldi 'Boy' Thohir yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang menguat 3,41%. Tak ketinggalan, harga saham PT Indika Energy Tbk (INDY) juga ikut melesat 3,12% pada perdagangan kemarin.
Dengan berlanjutnya tren kenaikan harga batu bara, maka harga saham-saham emiten produsennya pun masih berpeluang untuk ikut terkerek naik dan mendapatkan berkah.
(trp/dhf)