'Tarik Tambang' Rusia vs Resesi, Harga Minyak Mau ke Mana?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 June 2022 07:55
Ilustrasi SPBU
Foto: Ilustrasi SPBU (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Namun di lain pihak, tingginya harga minyak mentah membuat harga produk turunannya ikut terkerek. Salah satunya adalah bahan bakar minyak (BBM).

Pada Mei 2022, rata-rata harga BBM reguler di AS adalah US$ 4,6/galon. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Saat ini permintaan masih kuat, karena tingginya mobilitas masyarakat setelah pelonggaran pembatasan sosial (social distancing) seiring melandainya pandemi Covid-19. Namun cepat atau lambat, permintaan yang kuat itu akan melemah kalau harga BBM terus-terusan tinggi.

Ketika itu terjadi, maka harga minyak akan turun. Kali ini, penurunan harga minyak bukanlah kabar yang baik karena menjadi pertanda kelesuan permintaan. Resesi bukan sesuatu yang mustahil.

"Koreksi harga akan menjad reaks kekhawatiran terhadap resesi. Hal ini menjadi pemberat bagi harga komoditas, termasuk minyak," tegas Carsten Fritsch, Analis Commerzbank, sebagaimana diwartakan Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular