
Ini 3 Fakta Nyata tentang Investasi Telkomsel ke GoTo

Ketika harga saham GOTO menyentuh level terendah di Rp194 pada awal Mei, Telkomsel menuai banyak hujatan karena potensi kerugian (potential loss) membengkak dan bakal membebani neraca keuangan Telkom.
Telkomsel membeli saham GOTO di harga Rp 270 sebanyak 23,7 miliar saham. Dengan mengacu ke harga terendah ketika itu, Telkomsel berpotensi rugi Rp 1,8 triliun. Sebagian kalangan menjadikan angka tersebut sebagai kerugian negara.
Tapi, setelah menyentuh titik terendah, harga saham GOTO melesat tinggi. Puncaknya ketika GOTO merilis kinerja kuartal I-2022. Meski masih membukukan rugi bersih, tapi GOTO mencatatkan kenaikan angka penjualan (gross transaction value/GTV) dalam jumlah signifikan. Selain itu, kinerja GOTO mulai mencerminkan sinergi bisnis yang nyata antara ekosistem Gojek dan Tokopedia.
Investor mengapresiasi pencapaian kinerja kuartal I-2022 ini dengan aktif melakukan akumulasi. Harga saham GOTO mencapai puncak tertingginya di level Rp 404/saham pada perdagangan 15 Juni lalu dan dalam satu bulan terakhir saham GOTO melonjak 52%.
Dengan mengacu ke harga Rp 404, maka investasi Telkomsel di GOTO berbalik untung Rp 134 per saham. Jika dikalikan dengan 23,7 miliar saham, maka potensi keuntungan (potential gain) mencapai Rp 3,17 triliun. Jumlah yang sangat besar, tapi menariknya tidak ada yang menyebut ini sebagai keuntungan negara.
Apakah Telkomsel akan menjual sahamnya karena tergiur cuan triliunan atau demi menyenangkan para petualang politik? Jawabannya tidak. Mengacu ke paparan pada rapat Panja, Telkomsel menegaskan bahwa investasi di GOTO bukan untuk cuan jangka pendek.
Menurut manajemen Telkom, perusahaan berinvestasi di GOTO karena ingin melakukan sinergi bisnis. Mereka ingin menghasilkan sesuatu yang ada nilai tambahnya.
Hingga kini, dari hasil investasi di GOTO, Telkomsel telah menikmati nilai sinergi di atas Rp 450 miliar pada 2021 dan Rp 150 miliar pada kuartal I-2022.
Sinergi tersebut berasal dari peningkatan jumlah pengguna Gojek yang menggunakan Telkomsel secara year-on-year, peningkatan penetrasi jumlah penggunaan paket swadaya Telkomsel oleh pengemudi Gojek, pengemudi Gojek sebagai pengecer (reseller) tumbuh secara tahunan, juga diiringi pertumbuhan transaksi pembelian paket di GoPulsa dan paket data di aplikasi MyTelkomsel menggunakan GoPay.
[Gambas:Video CNBC]